Tuesday, January 25, 2011

Untung Hidup Ini Cuma Panggung Sandiwara

Coba bayangkan sejenak tentang diri kita sebagai seorang aktor atau aktris yang sangat piawai melakoni berbagai macam peran ...

Sebagai supir, sebagai babu, sebagai budak, sebagai majikan, sebagai suami, sebagai istri, sebagai anak, sebagai orang tua, sebagai raja, sebagai rakyat, sebagai ksatria, sebagai pecundang, sebagai bangsawan, sebagai pahlawan, sebagai tawanan atau sekedar manusia…

juga dengan berbagai macam karakter…

Protagonis, antagonis, tulus hati, super culas, naif, pemalu, tidak tahu diri, sok jadi korban, kejam, bijak, jenius, penggoda, sadis, lucu, sok tahu, belagu, malas, rajin, teguh hati, plin plan, kaya, miskin, rendah hati, mesum, super suci atau sekedar normal…

Dari berbagai macam karakter tersebut, Anda mampu memeraninya sesuka hati, kapan pun, di mana pun, terhadap siapa pun bahkan terhadap diri sendiri. Menarik bukan?

Jika semua karakter adalah mungkin bagi diri sendiri, manakah yang akan kita pilih? Jawabannya tergantung banyak faktor, tapi biasanya faktor utama adalah keadaan hati kita. Dan sekali pun kita tak pernah bisa memilih peran yang kita inginkan, namun kita tetap punya kebebasan mutlak menentukan karakter kita. Hebat kan?

Untung hidup ini memang panggung sandiwara, dan Sang Pencipta adalah Sutradara nya. Masing-masing kita telah diberikan peran yang sesuai, dan kita tinggal memerankannya dengan karakter yang diminta setelah ada aba-aba: “Action!”.

Namun hati-hati, ketika tiba saatnya sang Sutradara berseru: “Cut!”, pastikan bahwa diri kita “bersandiwara” sesuai dengan peran dan karakter masing-masing atau aksi kita tak pernah mendapat pujian bahkan pengakuan-Nya.

"Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" - Matius 7:23

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.