Friday, March 11, 2011

Jurnal SHRK Maret 2011 - Hari ke-2

Bahan renungan: Keluaran 36:1-7; Kejadian 25:23-34

Selain Bezaleel, orang yang ikut membangun Kemah Suci Tuhan adalah Aholiab. Dan arti nama Aholiab adalah The Father's Tent (Kemah Bapa). Atau dapat diartikan juga sebagai orang yang hidup senantiasa dalam tudung perlindungan Bapa. Bezaleel dan Aholiab adalah orang yang dikaruniai Tuhan roh hikmat dan pengertian, dengan demikian Tuhan hendak mengatakan bahwa orang yang total mengikuti Tuhan dan orang yang tinggal di kemah Bapa (selalu duduk di bawah kaki-Nya), dialah orang yang akan dikaruniai roh hikmat dan pengertian itu secara dahsyat.

Tahukah Anda? Bahwa roh hikmat dan pengertian yang dikaruniakan Tuhan mampu menjadikan kita besar dan memberikan pengaruh besar kepada dunia, ini sesuai dengan "takdir" kita sebagai orang percaya untuk menjadi garam dan terang dunia. Salah satu contohnya adalah Raja Salomo dengan segala hikmat dan keindahannya. Dan berkenaan dengan agenda Tuhan yang hendak mencurahkan segala kelimpahan kepada gereja-gereja di Indonesia dalam waktu dekat ini, kita memerlukan roh hikmat dan pengertian tersebut.

Ada 7 hal yang berhubungan antara roh hikmat & pengertian dengan Yakub sebagai orang yang tinggal di kemah ayahnya (Kejadian 25:27). Perlu kita ketahui mengapa Yakub yang dijadikan oleh Tuhan sebagai contoh orang yang memiliki roh hikmat dan pengertian dengan dahsyatnya adalah karena dialah orang yang pertama kali "merebut" hak kesulungan. Dan ketujuh hal tersebut adalah:

1. Yakub adalah orang yang memiliki kecerdasan rohani yang luar biasa. Coba kita renungkan sejenak, bagaimana mungkin Yakub langsung "menodong" hak kesulungan dari Esau ketika kakaknya itu meminta semangkuk sup kacang merah. Tentu karena Yakub terus menerus mendengar cerita dari ayahnya dan kakeknya (Ishak & Abraham) mengenai janji Tuhan untuk menjadi penguasa dunia. Yakub dan Esau masih sempat melihat Abraham sampai usia mereka kira-kira 15 tahun. Di saat Yakub terus menerus mendambakan hak kesulungan itu, di manakah Esau? Adakah di antara kita masih belum mengingini Tuhan lebih daripada yang lain? Masihkah kita memiliki sikap hati seperti Esau? Jika ya, bagaimana mungkin kita bisa menggenapi apa yang Tuhan janjikan & kehendaki dalam hidup kita.

2. Yakub memiliki pengertian akan Tuhan dan manusia, sehingga memperoleh perkenan Tuhan dan manusia (Roma 14:18) - Favor of God & Favor of Men. Perhatikan bagaimana Yakub memperlakukan Tuhan di Pniel (Kejadian 32:22-28). Dia "ngotot" terhadap Tuhan, tidak menyerah sampai berkat hak kesulungan itu memperoleh pengesahan dari Tuhan sendiri. Ke-ngotot-annya itu bahkan diakui Tuhan dengan berkata, "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Namun di sisi lain, ketika hendak berhadapan dengan Esau (Kejadian 33:1-11), Yakub memakai strategi yang sama sekali berbeda. Dikatakan setiap beberapa langkah Yakub sujud sampai ke tanah sebanyak 7 kali sebelum berhadapan muka dengan muka dengan Esau untuk meluluhkan hati kakaknya. Yakub tidak menggunakan "identitas" maupun "kesombongan" seorang pangeran Allah ketika berhadapan dengan Esau, sebaliknya ia berusaha untuk mendapatkan hati kakaknya lagi. Mengapa Yakub bisa memperlakukan dua pribadi yang berbeda dengan cara yang demikian rupa? Sementara kita baru saja menyadari bahwa Yakub tidak terbalik memperlakukan antara Tuhan dengan Esau dengan penjelasan di atas.

3. Yakub memiliki kemampuan untuk mengolah impian jadi kenyataan (Kejadian 30:25-43). Pernahkah terpikir dari mana Yakub memperoleh pengetahuan bagaimana memperoleh kambing domba yang belang-belang dan berbintik-bintik dari induk yang warna bulunya putih total? 6 tahun terakhir di tempat Laban, Yakub memperoleh kekayaan yang sedemikian rupa, hingga menjadi sangat kaya. Yakub memperoleh kambing domba yang berkualitas baik sementara Laban memperoleh yang buruk, namun semuanya itu seperti yang disepakati di antara keduanya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.