Wednesday, March 2, 2011

Tuhan, Pribadi Yang Tak Bertangan Kiri

"Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh."

"janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

"Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan."

"dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya."

"TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah."

Cobalah teliti Firman lebih dalam. Alkitab dengan sedemikian banyak ayat dan kata tak pernah sekalipun menyebutkan adanya tangan kiri Tuhan. Menurut Anda mengapa? Bahkan tak sekalipun juga disebutkan "kedua tangan-Nya" atau "kedua tangan-Ku". Mengapa? Adakah Tuhan hanya memiliki tangan kanan saja? Tentu kita tahu itu tidak benar karena bahkan ketika Ia di dunia pun kedua tangan tersebut menahan diri-Nya di atas kayu salib.

Lalu mengapa Alkitab hanya menyebutkan tangan kanan-Nya?

Kita tahu bahwa (tangan) sebelah kanan mengandung arti (pemberian) "yang utama", (pemberian) "yang sulung", (pemberian) "yang terbaik". Dan apabila Alkitab tidak pernah menyebutkan dan menuliskan adanya tangan kiri Tuhan, itu artinya bahwa ketika Tuhan berperkara, entah untuk memberkati maupun untuk menghajar kita, Dia hanya memberikan yang terbaik. Sebab sesungguhnya bagi kita, Dia hanya punya yang terbaik - the best. Dia tidak punya "kelas dua" atau second best dalam perbendaharaan-Nya. Semua yang dimiliki-Nya adalah first class (the finest) karena memang demikianlah adanya. Begitu besar kasih setia-Nya pada kita.

Dan jika ada barang "kelas dua" - pasangan hidup, pekerjaan, masa depan, dan lain-lain - yang menghampiri kita atau ditawarkan kepada kita, adakah kita menyadari bahwa itu bukan dari pada-Nya?

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.