Tuesday, April 5, 2011

Jurnal SHRK April 2011 - Hari ke-1

Bahan Renungan: Matius 11:2-3; Ester 4:13-14

Saudara-saudari kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Kali ini Tuhan hendak merapatkan barisan tentara-Nya supaya kita semua siap dalam anugerah-Nya untuk menuntaskan agenda demi agenda-Nya. Karena sesungguhnya kita benar-benar akan memasuki zaman yang berbeda. Sebuah zaman yang penuh dengan tindakan supranatural. Zaman yang bukan saja diimpikan oleh Tuhan, namun juga semua makhluk.

Kita tentu pernah bahkan berkali-kali mendengar kisah ketika Yohanes Pembaptis dalam kekecewaan dan keraguannya yang terbesar mempertanyakan ke-mesias-an Yesus Kristus, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Kini coba renungkan pertanyaan tersebut dan bayangkan jika Tuhan yang berbalik tanya kepada kita, "Kamukah yang Kunantikan itu, atau Aku harus menantikan orang lain?"

Sungguh ini sebuah teguran super keras. Pertanyaan Tuhan ini seharusnya membuat kita sadar bahwa keberadaan kita saat ini bukanlah tanpa maksud dan tujuan. Segala sesuatu yang terjadi pada dan dari hidup kita BUKAN kebetulan. Tuhan memiliki bukan sekedar rencana, melainkan juga agenda yang terjadwal. Ini bukan waktunya untuk santai atau memprioritaskan cita-cita kita. Agenda kali ini adalah untuk menuntaskan semua pekerjaan-Nya dan menggenapi semua janji-Nya.

Keberadaan Ester Untuk Tujuan Adikodrati

Baca dan renungkan kembali kisah Ratu Ester. Seorang anak yatim piatu, orang buangan, berparas cantik, diangkat dan memperoleh segala kebaikan Tuhan hingga menjadi seorang ratu dari sebuah kerajaan yang paling berkuasa di dunia saat itu. Dan ketika seluruh kaum sebangsanya terancam keberadaannya, Ratu Ester diminta oleh pamannya untuk segera bertindak melalui kedudukannya sebagai ratu.

Dan sebagai respon awal dari Ratu Ester adalah takut dibunuh karena ancaman protokoler istana pada saat itu. Mordekhai langsung menjawab dengan keras, "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

Dengan kata lain Mordekhai hendak menyadakan Ratu Ester, "Jangan kira, engkau diam di dalam istana dengan semua apa yang ada padamu saat ini, engkau akan selamat dengan berdiam diri. Tuhan mengangkatmu dari seorang buangan menjadi seorang ratu tentu bukan tanpa maksud. Inilah saatnya bagimu bertindak, atau Tuhan harus mencari orang lain menggantikanmu, seperti Dia mencari engkau menggantikan Ratu Wasti."

Sadarkah kita bahwa jauh sebelum adanya Ratu Ester, Tuhan dengan terpaksa berkali-kali menggantikan "orang pertama" dengan "orang kedua". Kain anak Adam dan Hawa digantikan oleh Set. Esau pada akhirnya digantikan Yakub. Daud pun ditetapkan Tuhan menggantikan Saul. Dan setelah zaman Ratu Ester pun hal tersebut masih berlanjut. Kita ketahui bagaimana kasih karunia Tuhan dinikmati orang-orang non Yahudi menggantikan orang-orang Yahudi. Yohanes Pembaptis menggantikan Imam Kayafas. Dan seterusnya, Tuhan selalu memiliki "orang kedua" untuk menggeser kita jika kita didapati tidak setia.

Melalui pesan ini juga, Tuhan hendak menyampaikan bahwa kita semua harus bekerja lebih giat dan lebih serius lagi mencari kehendak-Nya. Sadarilah bahwa keberadaan kita saat ini bukan tanpa tujuan, melainkan ada rencana dan agenda-Nya yang sempurna. Dan jika kita tidak lagi seirama dengan ritme-Nya, selalu ada "orang kedua" yang akan menggeser kita.

Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Lukas 14:23

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.