Thursday, April 7, 2011

Jurnal SHRK April 2011 - Hari ke-3

Bahan Renungan: Yesaya 6:1-6; Ayub 4:11; Bilangan 23:24, 24:9; Amsal 30:30  ; Nahum 2:11-12

Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,

Sesi kotbah dimulai dengan pernyataan dari Pdt. Petrus Agung mengenai sebuah penglihatan yang dialami pagi harinya. Terlihat sebuah lapangan yang sangat luas dan penuh dengan sangat banyak orang yang tak terhitung. Di salah satu sisi lapangan tersebut ada sebuah tembok putih yang sangat besar dan di tengah-tengahnya ada sebuah gerbang emas yang besar. Orang-orang tersebut seperti sedang menanti sesuatu, namun tidak semua orang yang ada di depan gerbang mengerti apa yang sedang dan akan terjadi. Lalu Tuhan berkata bahwa hanya yang mengerti dan memahami akan masuk lebih dulu dan tidak selamanya gerbang emas tersebut terbuka. Jadi akan ada orang-orang yang tidak melalui gerbang emas tersebut. Dan gerbang emas resmi dibuka pada sore hari tanggal 6 April 2011, umat Tuhan bersiap-siaplah mengalami transfer kekayaan orang fasik dan kekayaan-kekayaan lainnya dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Sesi diselingi oleh pesan Tuhan yang secara langsung disampaikan oleh Stephen Timothy (anak sulung Ev. Iin W Tjipto). Saudara Stephen berbicara tentang kerub-kerub seprti yang tertulis di Alkitab (Keluaran 25:18; Mazmur 99:1; Yehezkiel 10:18) yang menyatakan bahwa kerub tidak pernah sendirian, selalu berpasangan seperti yang digambarkan pada tutup tabut pendamaian. Kebersamaan dan kesatuan para kerub menjadi kunci hadirnya kemuliaan Tuhan di tengah-tengah dunia.

Penjelasan pesan ini dijelaskan oleh Pdt. Petrus Agung bahwa kitalah kerub-kerub tersebut, kita berpasangan dan saling menyuarakan pujian & penyembahan satu sama lain yang akhirnya akan mengundang kemuliaan Tuhan secara nyata pada masa Salomo ini. (Yesaya 6:1-6).

Singa

Melanjutkan pembahasan firman penglihatan dari hari sebelumnya. Kita ketahui bahwa singa adalah lambang pemerintahan dan otoritas, dan seperti kita ketahui bahwa panggilan kita sebagai imamat yang rajani, maka ada beberapa hal yang Tuhan ingin tegaskan berkaitan dengan identitas kita yang satu ini.

  • "Singa binasa karena kekurangan mangsa, dan anak-anak singa betina bercerai-berai." Ayub 4:11 - Takdir kita adalah berburu, karena itulah sifat alami singa. Dan sebagai seorang berkarakter singa tidak boleh tidak berburu. Namun banyak orang percaya kehilangan fokusnya, tidak lagi berburu hal-hal kebenaran sehingga menjadi sesat (binasa).
  • "Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya." Keluaran 23:24 - Menegaskan bahwa singa sejati tidak pernah tidak berburu, karena memang itu sifat alaminya. Sekarang kita perlu menanyakan kepada diri kita, adakah kita masih memburu seperti yang Tuhan mau. Atau kita sudah kehilangan ketajaman kita dan memilih untuk hidup aman di luar kehendak dan rencana-Nya.
  • "Singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun." Amsal 30:30 - Singa tetap fokus, tidak mundur apapun yang terjadi di hadapannya. Ini mengharapkan anak-anak Tuhan tidak terpengaruh oleh gangguan yang dilakukan Iblis untuk mengacaukan fokus kita. Tidak mundur, tetap fokus ke garis akhir yang Tuhan tetapkan.
  • "Di mana gerangan persembunyian singa dan gua singa-singa muda, tempat singa pulang pergi, tempat anak singa, di mana tidak ada yang mengganggunya? Biasanya singa itu ... " Nahum 2:11-12 - Sifat alami singa dalam berburu adalah dengan berkelompok, tidak sendirian. Hal ini menegaskan kaitannya dengan pesan Tuhan mengenai kerub-kerub yang juga berpasangan.
  • "Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!" Bilangan 24:9 - Ke-singa-an hidup anak-anak Tuhan menjadikan kita disegani dan dihormati oleh dunia, sehingga siapa yang memberkati kita akan diberkati dan siapa yang mengutuki kita akan dikutuki oleh Tuhan.
Pada kesempatan ini, Tuhan dengan segala anugerah dan kebesaran-Nya memberi kesempatan bagi anak-anak-Nya di Jakarta untuk sekali lagi menyampaikan impian masing-masing kepada-Nya. Dan stempel disediakan dalam anugerah Tuhan untuk menyatakan pengesahan-Nya atas berkat besar Purim 5771 kali ini. Dan kali ini semua jemaat diajak sepakat bersama dengan Tuhan memasuki masa keemasan Salomo.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.