Sunday, May 1, 2011

Surga Dalam Sekilas Perenungan

Muda foya-foya. Tua kaya raya. Mati masuk surga. - Pepatah Ngawur

Saudara-saudari yang terkasih, istilah dalam ketiga kalimat tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi hampir semua orang. Dan siapakah di antara kita yang secara daging tidak menginginkan ketiga perkara tersebut terjadi dalam hidup kita. Tentu terutama ketika kita mati, kita berharap ke surga, bukan ke neraka. Namun apakah benar cara hidup seperti demikian bisa mengantar seseorang ke surga. Dan jika benar bisa tinggal di surga dengan catatan hidup yang foya-foya, hedonis dan serba semau gue, apa akibatnya?

Berikut ini ada sebuah kisah menarik, patut dijadikan bahan renungan. Konon suatu ketika, ada seorang yang telah tervonis di neraka mengajukan keberatan atas akibat yang diterimanya dengan membandingkan kehidupannya dengan kehidupan beberapa orang lain yang dikenalnya namun mereka berada di surga. Intinya orang ini merasa hidupnya lebih baik dari beberapa orang yang dikenalnya, tidak pernah melakukan berbagai kejahatan sejahat orang-orang lain tersebut, namun heran mengapa dirinya di neraka.

Kira-kira protesnya,"Tuhan, Engkau sungguh tidak adil! Apa kesalahanku dan kejahatanku sehingga aku harus menanggung penderitaan yang sedemikian berat. Sementara beberapa dari mereka yang kukenal dahulu melakukan banyak perkara yang lebih kejam daripadaku, namun mereka bisa ada di surga?"

Setelah beberapa waktu melakukan protes sepanjang waktu, Tuhan dalam segala kemurahan-Nya mau meladeni penghuni neraka tersebut, "Malaikat! Bawa orang itu kemari, supaya dia tahu bahwa Aku benar-benar Allah yang adil!"

Dan seketika itu juga malaikat membawa penghuni neraka tersebut ke surga. Ada rasa kelegaan dan kenyamanan yang luar biasa ketika tiba di surga. Namun hal itu hanya untuk beberapa saat, karena tidak memiliki tudung jaminan maka seketika itu juga seluruh dosa dan kelemahannya terlihat secara transparan di seluruh surga. Bagaimana hatinya dan catatan semasa hidupnya menjadi begitu jelas bagi siapa saja yang ada di surga.

Dan pada saat itu juga orang tersebut menyadari betapa adilnya Tuhan, demikian pengakuannya, "Tuhan, sekarang aku sadar betapa adilnya Engkau. Begitu buruk dan hina diriku dan sepantasnya aku berada di tempat yang pojok dan gelap di neraka. Tolong kembalikan aku ke sana, yah Tuhan."

Pernah suatu ketika salah seorang hamba-Nya dari India bertatap muka dengan Tuhan Yesus, dan pada kesempatan itu, Tuhan Yesus menerangkan bahwa sesungguhnya Beliau sangat welcome dengan siapa pun di surga, namun tidak banyak yang sanggup menghadapi segala kekudusan dan kemuliaan-Nya. Itu sebabnya neraka adalah tempat yang paling pantas bagi mereka yang tidak sejalan dengan-Nya. Tuhan begitu kudus sempurna, dan kita begitu hina, jika bukan karena anugerah, takkan ada yang mampu berdiri di hadapan-Nya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.