Wednesday, July 20, 2011

Jurnal Seminar & KKR SUDAH GENAP Juli 2011 - Sesi 1 & 2

Sesi 1

Ev. Yusak Tjipto:
Yohanes 7:37-44; menggambarkan betapa kebenaran diri sendiri menjebak begitu kuat. Pertentangan yang terjadi di antara para hadirin yang mendengarkan & menyaksikan ketika Tuhan Yesus bersaksi akan diri-Nya sendiri. Sebagian percaya, sebagian menolak untuk percaya, bahkan hendak menahan Dia. Cara Tuhan yang sedemikian aneh dan tidak masuk hikmat manusia, hanya bisa dipadankan dengan ketaatan & kesetiaan mutlak. Sikap hati kita menentukan segala sesuatunya. Jadi kesimpulannya tetap Nggelinding Wae!

Pdt. Petrus Agung Purnomo:
"Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli ..." - Lukas 3:23
Kata "memulai" diambil dari kata dasar dalam bahasa Yunani yaitu "arco", yang artinya:
  1. To be the first: bahwa Tuhan yang mengawali, yang memulai, yang memprakarsai, yang turun pertama ke arena untuk melakukan pekerjaan Bapa.
  2. To be the chief: bahwa Tuhan yang memimpin dari awal hingga akhir penggenapan semua janji-Nya.
  3. To rule: bahwa Tuhan Yesus yang memerintah dan berdaulat penuh atas segalanya.
Pertanyaannya, apakah kita memiliki iman untuk destiny yang telah Tuhan tetapkan atas hidup kita? Akankah kita mencapai titik tertinggi sesuai dengan yang Tuhan inginkan bagi hidup kita?

Sesi 2

Ev. Nany Susanty:
Apa yang dimaksud dengan "sudah genap"? Dalam bahasa Ibrani disebut dengan kata (frasa): (Tam ve') Nishlam. Perhatikan penggenapan-penggenapan yang terjadi selama Tuhan Yesus ada di dunia. Ada lebih dari 300 penggenapan dari berbagai nubuatan yang digenapi-Nya. Penggenapan ini digambarkan bahwa usaha untuk menggelar karpet merah telah selesai, karpet tersebut telah terbentang, tinggal Sang Raja menapaki karpet tersebut sampai kepada tujuan akhir di Yerusalem nanti.

Beberapa penggenapan itu di antaranya:
  • "dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." - Matius 2:15
  • "Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret." - Matius 2:23
  • "Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap." - Matius 13:14
  • "Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." - Yohanes 18:9
  • Dan akhir semua penggenapan itu adalah ketika disebut-Nya, "Sudah selesai", ketika Dia tergantung di kayu salib. "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." - Yohanes 19:30
Walau pun sudah genap, namun untuk semua janji-Nya jadi daging masih ada proses yang tetap harus dilalui. Dan proses ini membutuhkan waktu. Kisah cerita Ibu Nany menjalani proses memperoleh kantor notarisnya yang baru (klik di sini), yang terjadi beberapa tahun lalu dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga mengenai sikap hati yang benar supaya janji tersebut diterima dengan benar pula.

Ev. Daniel Krestianto:
"Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu." - Hosea 4:6

Tuhan minta supaya kita tidak melihat kenyataan yang ada, karena kenyataan menipu. Dan kita semua tahu bahwa pola Tuhan berperkara bahwa semakin jauh kenyataan dari janji yang dijanjikan-Nya, justru hal itu semakin mendekati penggenapan yang dijanjikan. Cara Tuhan yang selalu tidak masuk akal itu juga dibutuhkan pengenalan akan pribadi-Nya yang tak pernah ingkar.

Bahwa Tuhan juga memproses masing-masing kita sesuai dengan pribadi dan jatah kita masing-masing. Jadi tidak perlu iri dan kecewa apalagi sampai menolak Dia, jika ada saudara-saudari kita yang sudah lebih dulu memperoleh penggenapan janji. Yang penting kita memiliki fondasi yang kuat saat kelimpahan itu datang. Karena kebinasaan bukan datang pada saat kesesakan, namun pada saat kelimpahan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.