Wednesday, November 2, 2011

Om Tjipto Di Balai Samudera - 1 November 2011

Ini kesaksian seorang saudari di PMK Parahyangan,

Kemarin saya ikut ibadah SHRK di Balai Samudera, Jakarta. Luar biasa. Di mana-mana, dari seluruh pelosok tanah air ribuan orang datang ke Tuhan. Tapi yang paling berkesan adalah ketika Om Tjipto sharing. Beliau langsung berkata, "Hati-hati! Jangan bangga! Saya sudah ngomong lho ya, jangan bangga."

Lalu beliau cerita ketika beberapa minggu yang lalu bahwa beliau seharusnya sudah meninggal. Bangun tidur, tiba-tiba tidak bisa bergerak karena lumpuh. Begitu juga ketika hendak duduk tidak bisa dan jatuh. Dan ketika ingin kencing dan pergi ke kamar kecil juga tidak bisa. Beliau berdoa, "Tuhan, aku gak mau ngompol. Aku gak bisa gerak gak papa. Aku gak bisa duduk juga gak papa. Tapi aku gak mau ngompol."

Selama beliau sharing yang cuma singkat itu, air mata saya terus mengalir. Saya hanya memandangnya sambil terharu dan tersentuh sekali. Padahal beliau sharing dengan amat santai sambil ketawa-ketawa. Tapi air mata saya mengalir terus. Saya bisa melihat ketulusan beliau di hadapan Tuhan. Benar-benar apa adanya. Rendah hati. Di saat menyadari dirinya hanya manusia biasa yang sedang tidak berdaya. Dan kata-katanya ke Tuhan itu sungguh lahir dari hatinya yang terdalam. Menyaksikan sikap hati yang seperti itu, benar-benar sangat menguatkan saya.

Usianya sudah cukup lanjut, hampir 77 tahun. Saat itu beliau berkata bahwa beliau sudah lumpuh total, tidak bisa merasakan apapun. Matanya bengkak dan kencingnya darah. Sorenya tiba-tiba beliau merasa ada kekuatan yang mengalir dari kepala ke seluruh tubuh. Lalu dia merasa segar kembali. Tiba-tiba sudah bisa bergerak, bisa duduk tanpa jatuh, bisa berdiri dan berjalan secara normal lagi. Matanya mendadak kempis. Kencingnya yang tadinya darah, mendadak juga normal. Luar biasa Tuhan kita! Siapakah manusia, sehingga kita mau bermegah?

Om Tjipto juga bilang, "Hati-hati. Jangan sekali-kali bilang bahwa kamu sudah berbuat ini dan itu, tapi merasa berhak mengeluh kenapa kok begini? Kenapa kok harus mengalami ini?" Beliau tidak pernah mempertanyakan Tuhan. Tidak pernah tanya kenapa kok begini, kok begitu. Dia mensyukuri apapun yang terjadi, Nggelinding Wae! Itu istilahnya Om Tjipto, mengalir saja.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.