Wednesday, December 21, 2011

Jurnal Natal 20.12.2011 - Vol. 2

"Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya ... Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir." - Kejadian 41:41-45

"Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur. Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya." - Keluaran 2:15-16

Sejarah bangsa Israel berkaitan dengan Mesir sangat ditentukan oleh dua tokoh besar. Yang pertama ialah Yusuf, tokoh yang membawa masuk bangsa Israel ke Mesir. Yang kedua ialah Musa, yang membawa bawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Yusuf adalah "Alpha"-nya dan Musa adalah "Omega"-nya.

Namun perkara membawa masuk maupun keluar bangsa Israel dari Mesir ternyata memiliki persyaratan dan ketentuan yang sama, yaitu:
  • Yusuf - Pertama-tama dilantik dengan tanda pemberian cincin meterai Firaun, selanjutnya dipersatukan dengan anak imam dalam pernikahan sehingga Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. Ada unsur raja sekaligus unsur imam yang disatukan.
  • Musa - Sejak bayi diasuh dan dididik sebagai seorang pangeran Mesir, anak dari putri Firaun. Lalu di Midian ia bertemu dan menikah dengan anak seorang imam. Juga ada unsur raja sekaligus unsur imam yang disatukan.
"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, IMAMAT YANG RAJANI, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." - 1 Petrus 2:9

"Dan yang telah membuat kita menjadi suatu KERAJAAN, menjadi IMAM-IMAM bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin." - Wahyu 1:6

Bukankah destiny kita adalah menjadi imamat yang rajani. Tuhan menghendaki setiap Gereja-Nya untuk memiliki kedua pengurapan ini sekaligus. Ada orang yang ke-imam-annya kuat, namun sisi rajanya lemah sehingga hanya mahir berbicara perkara-perkara rohani namun kehidupannya melarat atau bahkan lebih buruk lagi menjadi pengangguran. Sementara ada orang yang sisi rajanya kuat, namun tidak memiliki hati seorang imam. Orang tersebut sangat berhasil dalam usaha dan bisnis, namun ketika bersentuhan dengan perkara rohani malah menghindar dan menunjuk orang lain untuk mengerjakannya.

Tahun 2012, Tuhan menghendaki semua kita untuk memiliki keduanya sekaligus sama seperti Yusuf dan Musa. Mintalah pengurapan keduanya dan bersiaplah untuk menuai sampai akhir!

Balai Samudera - Kelapa Gading, Jakarta

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.