Tuesday, January 17, 2012

Catatan SHRK Januari 2012 - Hari Ke-2 Vol. 1

April 2012, setelah perayaan Paskah, Tim Bahtera beserta keenam hamba-Nya akan melakukan tur peperangan, pendudukan dan penjarahan ke Rusia. Misi kali ini dinamai To The Top, karena Tuhan berkata bahwa Rusia secara spiritual adalah otak dari seluruh kegiatan kejahatan yang ada di dunia. Bahkan pekerjaan negatif dari keenam panggilan (raja, mempelai, pekerja, pilar, imam dan tentara) berpusat di sana. Ini bukanlah suatu kebetulan, apalagi letak Rusia adalah di utara dan tidak ada negara lain yang lebih utara daripadanya. Tur dibagi dalam 3 kelompok yaitu Tim Peperangan, Tim Pendudukan serta Tim Pendamaian.

Dalam Kitab Injil Matius pasal yang ke-19 terdapat 4 tingkat kehidupan kekristenan yang dapat kita pelajari dan bersama Roh Kudus kita dapat merenungkan dan memngukur tingkat kehidupan kita dengan tepat dan terus mengusahakan berjuang untuk dibawa naik sampai kita mendapati 12 tahta yang telah disediakan Tuhan bagi kita.

Tingkatan yang pertama - "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian." - ayat 8. Tingkatan paling rendah kehidupan kekristenan biasanya adalah masih berbicara seputar yang diperbolehkan dan yang dilarang. Orang percaya yang di tingkatan ini sama sekali belum memiliki pengertian yang cukup. Hanya bisa melihat hitam dan putih dan tidak mengenali warna-warna lain dari kekayaan dan kemuliaan Tuhan. Juga tidak memiliki kerinduan untuk mengenali Tuhan lebih dalam lagi. Bagi mereka, jika diperbolehkan mereka melakukan, namun jika dilarang mereka mencoba menegosiasikan sampai mentok, barulah mentaati demi keamanan diri mereka sendiri.

Tingkatan kedua - "Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu." - ayat 13. Dapat disebut Kristen tingkat anak-anak. Cirinya adalah memiliki kerinduan yang besar akan berbagai hal-hal yang rohani. Namun pada tingkatan ini, orang percaya diharap untuk tidak malas, tidak tinggal diam setelah didoakan maupun memperoleh nubuatan, namun harus mampu mengembangkan dan melipatgandakan apapun berkat yang telah diterima dengan tekun terus mencari wajah Tuhan dan kehendak-Nya yang sempurna. Tingkat anak-anak ini juga identik dengan mentalitas yang masih mengandalkan hamba Tuhan ketimbang Tuhan sendiri walau secara rohani cukup peka.

Tingkatan ketiga - "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." - ayat 21. Pada tingkatan ini, kedewasaan orang percaya ditentukan dari 3 hal yaitu kemampuan menjual, kemampuan memberi dan kepengikutan kepada Tuhan Yesus. Kemampuan menjual dalam hal ini termasuk menjadi kesaksian bagi banyak orang. Kita bersaksi kepada dunia bahwa Tuhan Yesus memberkati secara harta duniawi bagi kita, namun apakah benar kita telah memperlakukan uang maupun harta orang lain dengan benar? Apakah kita sudah bebas dari beban hutang? Kemampuan menjual juga berbicara tentang kemampuan raja-raja dalam hal bisnis dan usaha, termasuk kemampuan mengembangkan dan melipatgandakan. Begitu juga kemampuan memberi, apakah kita memberi dengan kikir atau memberi dengan ketepatan sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna? Dan kepengikutan kepada Tuhan Yesus, masihkah kita memberontak atau tawar menawar atau mempertanyakan kehendak-Nya ketika Ia menghendaki kita berjalan ke jalan yang sama sekali asing bagi kita? Atau kita mentaati-Nya tanpa memikirkan untung rugi dan mempercayai Dia sepenuhnya?

Tingkatan tertinggi - "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal." - ayat 28-29. Tingkatan tertinggi berbicara tentang keberanian meninggalkan apapun juga sehingga hanya Tuhan dan tidak ada yang lain. Ketika kedagingan dan kebenaran diri sendiri mulai dimatikan secara total. Dibutuhkan kerelaan yang tulus dan totalitas yang utuh, rela untuk terus disempurnakan dan didewasakan sehingga mampu memerintah bersama dengan Tuhan dan mewarisi hak kesulungan secara total.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.