Monday, January 30, 2012

Ketika Tuhan Mengajak Kita Manggung Bersama

"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: 'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.' Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." - 2 Korintus 12:9

Kehidupan ke-Kristen-an yang sejati amat melelahkan karena seringkali melampaui kelemahan-kelemahan kita. Namun bagi Tuhan, semua kelemahan kita adalah jalan dan kesempatan emas bagi-Nya untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya yang melampaui segala akal itu. Lucunya adalah kita selalu mengharapkan kelemahan-kelemahan kita dihapus, karena itu sama dengan meniadakan jalan dan kesempatan bagi-Nya untuk menyatakan bahwa diri-Nya Tuhan yang berdaulat kepada dunia dan orang-orang kafir.

Dalam kekuatan kita dan selagi kita mampu maka Tuhan tidak perlu turun tangan untuk bertindak. Dan karena kemampuan kita maka tidak ada kemuliaan bagi-Nya, malahan kitalah yang memperoleh semua kredit dan pujian atas kemampuan kekuatan kita. Tetapi Tuhan mengenali kita, " ... Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku." - Wahyu 3:8. Ya bahwa kekuatan kita tidak berarti dibanding segala kehendak, rencana, bahkan hadiah yang sudah dipaketkan dalam destiny yang telah ditetapkan-Nya sejak semula.

Kekuatan kita yang tidak seberapa dan kelemahan kita yang tiada tara hendaknya tidak menjadi alasan untuk kita menolak Tuhan ketika kita diajak untuk terus naik ke puncak-puncak kemuliaan yang telah dipersiapkan bagi kita. Percayalah bahwa anugerah-Nya selalu cukup selama kita bersedia taat dan setia terhadap apapun yang Dia minta, entah bagaimana caranya, entah berapapun besarnya, entah kapan selesainya, bahkan entah mengapa harus terjadi demikian. Karena pada akhirnya yang Dia kehendaki adalah kemuliaan-Nya menjadi nyata MELALUI kehidupan kita.

Jangan Negosiasikan Kehendak Dan Rencana-Nya Yang Sempurna Itu. Jangan Tukarkan Semua Kemuliaan Yang Disediakan-Nya Dengan Remah-Remah Yang Tak Seberapa Berarti.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.