Tuesday, March 13, 2012

Maria - Gereja Pemberontak Yang Menjadi Taat

"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: 'Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.' Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: 'Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. ... Kata Maria kepada malaikat itu: 'Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?' Jawab malaikat itu kepadanya: 'Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; ... Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.' Kata Maria: 'Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.' Lalu malaikat itu meninggalkan dia." - Lukas 1:26-38

Arti nama Maria / Miryam adalah pemberontak dan ini sama seperti sifat dasar kita semua adalah memberontak terhadap Tuhan. Adalah tawaran yang berat bagi Maria untuk mengandung sebelum bersuami. Namun Maria memilih untuk rela menanggung tanggung jawab yang besar bersama dengan Tuhan untuk melahirkan Anak Manusia dengan cara yang demikian ajaib. Karena sekalipun kita percaya bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil, namun kita tetap tidak memiliki kerelaan yang cukup, maka jatah yang seharusnya menjadi milik akan hilang. Allah dapat memilih perawan lain untuk merampungkan rencana-Nya, begitu pula dengan kita.

Pilihlah untuk menjadi hamba-Nya dengan hati Hineni. Dan nikmatilah perjalanan sampai ke puncak penggenapan segala janji dan rencana-Nya yang sudah Ia persiapkan bagi kita. Tidak hanya merencanakan, namun Ia juga menemani kita dalam perjalanan Hineni tersebut sampai pada kesudahannya.

Hineni memang sebuah pilihan yang sulit, namun itu memang pilihan. Sama seperti Rut yang memilih berkeras untuk meninggalkan bangsanya dan segala kehidupan lamanya untuk memeluk sesuatu yang baru yang kelihatannya sudah mati dan buntu, namun tetap percaya bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.