Friday, April 6, 2012

Pengorbanan-Nya Dalam Sekilas Perenungan

"Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup." - Ibrani 9:13-15

Apakah Yesus mati hanya supaya kita terhindar dari hukuman Neraka dan masuk ke Sorga? Jika demikian apa yang seharusnya terjadi di antara hari pertama kita menerima keselamatan sampai hari terakhir kita hidup di bumi? Karena tidak semua kita yang memiliki skenario hidup seperti penjahat yang di sebelah kanan saat Yesus disalibkan, yang pada saat itu juga sudah bersama-sama Dia di Firdaus.

Keselamatan karena penebusan darah Kristus bukanlah jimat yang hanya untuk disimpan, namun harus dikerjakan dan dikembangkan supaya kehidupan kita berbuah bagi Dia, "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." - Filipi 2:12-13. Dan pengerjaannya bukan dengan kuat gagah kita melainkan dengan anugerah-Nya. Harus sesuai dengan idealisme-Nya, bukan dengan idealisme kita. Harus dengan cara dan gaya-Nya, bukan dengan cara dan gaya kita. Harus sesuai dengan selera-Nya, yang sering kali bertentangan dengan selera kita.

Jadi keselamatan itu pada dasarnya bisa hilang, tergantung bagaimana sikap hati orang tersebut selama mengerjakan keselamatannya itu. Memang ada firman-Nya yang berkata, "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." - Roma 10:10, namun itu bukan mantra yang dilafalkan dan secara instan kita bisa ke Sorga. Karena syarat utamanya sikap hati untuk tetap percaya, sekalipun jalan-Nya kelihatan sangat mustahil dan aneh-aneh.

Setelah tekun mengerjakan keselamatan, masih ada garis akhir yang harus dicapai, seperti yang pernah disinggung Rasul Paulus, "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." - Kisah Para Rasul 20:24 dan sempat diulang lagi saat ia menuliskan surat kepada Timotius setelah ia berhasil mencapainya, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." - 2 Timotius 4:7.

Percayalah bahwa keselamatan BUKAN untuk kita hanya masuk Sorga sementara di dunia kita tidak mengerjakan apa yang telah Dia rancangkan sejak awal! Anda terima keselamatan, namun Anda tolak "job description"-Nya hukumannya malah lebih berat daripada Anda tidak menerima keselamatan itu! Hukumannya berat bukan hanya karena kesalahan saja, namun rasa bersalah kita kepada Pribadi yang sempurna, yang sudah sedemikian baik kebaikan-Nya namun kita sia-siakan dan tidak ada lagi kesempatan untuk menebusnya.

Jadi sekarang, kerjakanlah keselamatan Anda, dengarkan terus Roh Kudus-Nya, taati Dia, setialah kepada-Nya, nikmati fellowship dengan-Nya yang melampaui segala akal, capai garis akhir itu dan bersukacitalah bersama-Nya dalam kekekalan. Haleluya!

1 comment:

  1. Orang Bali Kristen yang suka meniru Hindu Bali, cacian, pujian, atau pun pendapat yang netral dari kegiatan Peed Agung di Tuka.

    http://www.facebook.com/photo.php?fbid=380327501992448&set=o.103427223061469&type=1&theater

    Orang kristen seharusnya mampu menyadari bahwa sebuah tradisi yang dimiliki oleh umat lain harus dihormati, hal ini penting agar kita bisa saling menghormati keyakinan masing-masing. Hal ini perlu ditanyakan pada yang bersangkutan apa sesungguhnya maksud dari melaksanakan peed agung. Atau mungkin yang bersangkutan sebelumnya adalah pemeluk hindu dan saat ini ragu dengan kebenaran yang diyakininya sekarang, sehingga masih meyakini tradisi hindu bali.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.