Monday, June 4, 2012

Catatan SHRK Juni 2012 - Hari Ke-1

Sekilas Mengenai Jarahan Dari Belanda


Dari Kebiasaan Kepada Penggenapan

"Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 'Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.' Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: 'Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.'" - Lukas 4:16-21

Tidak ada yang istimewa pada hari Sabat itu, hanya sesuatu yang rutin seperti hari Sabat lainnya. Di Sabat itu Yesus tidak melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan. Ia hanya membacakan beberapa kalimat dari kitab nabi Yesaya, sesuatu yang wajar, sesuatu yang rutin dilakukan di dalam rumah ibadat. Namun yang biasa rutin itu mendadak menjadi istimewa ketika Yesus mengajarkan bahwa pada hari itu genaplah nas yang pernah difirmankan sekian ratus tahun sebelumnya. Penggenapan janji-Nya terjadi pada saat yang biasa-biasa, pada saat sesuatu yang harus tetap dilakukan, dilakukan dengan setia dan segenap hati. Semua yang kita lakukan selama ini berkaitan dengan penggenapan janji-janji-Nya harus tetap dilakukan dengan setia dan segenap hati sampai tiba pada kairos-Nya sehingga hati Tuhan tergerak dan Dia berkata, "Pada hari ini genaplah."

Dan percayalah bahwa pada saat penggenapan itu tiba mata semua orang akan memandang, tertuju kepada penggenapan itu. Semua mata itu akan teralihkan kepada apa yang hanya dikerjakan oleh Roh-Nya. Bukankah penggenapan segalanya itu diawali oleh Roh Tuhan yang tercurah di mana pun yang dikehendaki-Nya, ketika tiba pada kairos-Nya?

Dapat Dipercaya

"Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia." - Yohanes 2:23-25



Dalam penggenapan janji-Nya ada warisan, kuasa, otoritas, kekayaan-kelimpahan, hikmat, berbagai terobosan dan seterusnya yang hendak diserahkan kepada Gereja-Nya dan kita semua percaya akan hal itu. Namun masalahnya apakah kita sebagai Gereja dipercayai-Nya?

Ketika seseorang percaya kepada Tuhan, maka hal itu sudah cukup untuk memenuhi semua kebutuhan dasar dari kehidupan orang tersebut. Namun ketika berbicara mengenai kelimpahan yang berkenaan dengan hak-hak Kerajaan-Nya, maka itu membutuhkan tingkat kedewasaan yang penuh sehingga Ia berkenan mempercayakan diri-Nya kepada orang tersebut. "Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan." - 1 Korintus 2:6.

"Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai." - 1 Korintus 4:1-2. Dapat dipercayai, itulah kuncinya. Diberi kuasa namun tetap melayani, diangkat tinggi namun tetap rendah hati, diberkati berlimpah namun tetap murah hati, diberi banyak kepercayaan namun tetap menganggap diri adalah hamba yang tak berguna. Atau berbalik menuntut untuk dilayani ketika menjadi penguasa, sombong & gila hormat ketika diangkat tinggi, hati berubah menjadi tamak ketika harta dilimpahkan dan merasa pantas ketika pujian datang?

Mewaspadai Serangan

"Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi." - Lukas 4:28-30

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah ketika penggenapan segalanya hendak terjadi, maka waspadalah terhadap serangan musuh. Tetaplah berjaga-jaga, peliharalah iman, sikap hati kita yang menentukan di akhir segala sesuatunya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.