Wednesday, June 6, 2012

Catatan SHRK Juni 2012 - Hari Ke-2 Vol. 2

Fleksibel = Tahu (Menempatkan) Diri

"Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 'Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.' ... Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: 'Tuan, ... Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.' Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia ... Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: 'Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.' Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya." - Matius 8:5-13

Perwira ini adalah contoh lain dari sikap fleksibel yang Tuhan butuhkan atas Gereja-Nya. Ia seorang atasan sekaligus seorang bawahan. Kesadaran seperti ini yang membuat Yesus takjub dan heran. Perwira ini sangat tahu diri dan tahu menempatkan dirinya dengan sangat baik. Bukankah Yesus semakin mudah untuk menyembuhkan hamba dari perwira itu?

Fleksibilitas Yesus & Kesatuan Tritunggal

"Tetapi Ia berkata kepada mereka: 'Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.' ... Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.'" - Yohanes 5:17-19

Tuhan Yesus adalah second in command setelah Bapa. Apapun yang dikerjakan-Nya di dunia semuanya hanya karena melihat Bapa bekerja. Tuhan  Yesus menempatkan diri-Nya dengan sedemikian sempurna, bahkan ketika di Getsemani kehendak-Nya berbeda dengan kehendak Bapa, Ia tetap menempatkan diri-Nya sebagai hamba yang tak berguna, yang hanya mengerjakan apa yang Bapa kerjakan. Fleksibiitas Kristus dapat digambarkan demikian: di satu sisi mengenai kedatangan-Nya yang kedua disebut HANYA BAPA yang tahu, Anak pun tidak, namun di sisi lain, Yesus Kristus ialah Raja di atas segala raja. Dapatkah Anda memahaminya?

Kesatuan Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus juga sama fleksibelnya dengan teladan yang ditunjukkan oleh Anak Manusia di bumi. Pada awalnya dengan suara mengguntur Bapa memerintah dunia dengan sedemikian rupa, namun ketika masanya Anak memerintah maka Bapa berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan dan dengarkanlah Dia." Dan ketika masanya tiba, maka Yesus berkata, "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." - Yohanes 14:25-26. Dapatkah kita memahami bagaimana segalanya berlaku di antara Tritunggal yang sangat berkuasa itu?

"Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: 'Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.'" - Yohanes 7:28-29

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.