Wednesday, August 1, 2012

Gereja Yang Memerintah, Gereja Yang Berdoa: Jokowi, Jakarta & 2013

"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." - Efesus 6:11-13

Belum lama saya menghadiri sebuah persekutuan doa di sebuah rumah jemaat dan pembicaranya adalah seorang nabi dari Afrika yang bernubuat mengenai berbagai hal, salah satunya mengenai Jakarta dan Indonesia. Nabi tersebut berkata bahwa anak-anak-Nya akan mengalami berbagai terobosan terutama dalam hal keuangan, Gereja Tuhan akan mengalami berbagai promosi dan multiplikasi, namun di sisi lain secara bersamaan juga akan datang masa-masa yang lebih sulit karena penganiayaan datang terutama dari kaum ekstrimis. Bahkan disebutkan mulai Oktober 2012 ini penganiayaan mulai terjadi, aktivitas terorisme, kerusuhan dan pertikaian dan sebagainya akan bermunculan lagi.

Jakarta, Kemenangan Jokowi & Gereja Tuhan

Mayoritas warga Jakarta menghendaki adanya perubahan dan Tuhan menyambutnya dengan memberikan kemenangan seorang pemimpin yang telah terbukti dan semakin dipercaya untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta yaitu Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun terpilihnya mereka berdua bukan berarti masalah telah beres atau pasti akan beres sesuai dengan yang kita kehendaki. Kita mesti memahami bahwa sebuah perubahan terjadi bukan sekedar menyangkut diri kita saja, namun juga berdampak bagi pihak yang selama ini menangguk keuntungan besar sebelum perubahan itu akan terjadi. Akan ada pihak-pihak yang akan kehilangan keuntungan tersebut dan sekaligus berpotensi melakukan "pembalasan" atas hilangnya keuntungan mereka selama ini. 

Pihak musuh mencoba menghembuskan isu perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan, ini adalah roh pemecah belah! Dan isu-isu ini akan terus dikembangkan sekalipun Pilkada DKI Jakarta telah usai nanti. Apalagi ini adalah Jakarta, yang merupakan daerah prioritas utama dan secara politik hanya satu tingkat di bawah kegiatan politik tingkat nasional. Karena apapun yang terjadi di Jakarta memiliki dampak terbesar kepada seluruh Indonesia dibanding daerah lainnya.

Inilah saatnya Gereja Tuhan untuk menyandang pedang, namun peperangan kita bukan melawan darah dan daging, bukan manusia-manusia secara fisik. Kemenangan dan kepemimpinan pemerintahan ini harus dikawal ketat sejak sekarang dalam doa & syafaat kita. Sadarilah peperangan rohani itu nyata, dan lawan kita adalah roh-roh penguasa jahat di udara. Untuk inilah Gereja menyandang pedang yang berbeda namun dampaknya lebih nyata dan lebih berkuasa. Karena sementara pemerintah-pemerintah di dunia menyandang pedang dan berkuasa secara natural, Gereja menyandang pedang dan berkuasa secara supranatural. Dan kuasa supranatural Gereja yang berjalan dalam kehendak Kristus inilah yang dikehendaki Tuhan untuk berkuasa menentukan segala sesuatunya alih-alih mengandalkan kuasa yang hanya natural itu.

Bahkan akhir Juni lalu di Semarang, Tuhan secara spesifik telah berpesan untuk mempersiapkan pengobatan murah dan pengobatan gratis untuk membantu saudara-saudara kita sekaligus menghadapi berbagai goncangan yang dimaksud. Sekali lagi sadarilah bahwa kepemimpinan pemerintahan siapapun, Gereja wajib mengawalnya dan BUKAN melepaskan tanggung jawab hanya kepada pundak pemerintah saja.

Gereja dipanggil bukan hanya untuk menyembah namun juga memerintah dan berdaulat dalam roh dan kebenaran.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.