Friday, September 5, 2014

Kepekaan Mendengar Suara Tuhan

Saya sering menyaksikan betapa banyak anak Tuhan masih kesulitan dan selalu merasa kebingungan dalam mendengar suara Tuhan. Rata-rata mereka bertanya, "Bagaimana bisa peka mendengar suara Tuhan?" Lalu Roh Kudus dalam hikmat-Nya menjawab demikian:

"Selama kamu memprioritaskan kehendak Tuhan di atas kehendak dirimu sendiri, dan mulai mencari tahu kehendak-Nya itu, kamu sudah mulai peka mendengarkan suara Tuhanmu. Dan sebaliknya, orang yang tidak peka adalah orang yang tidak tahu diri, yang memprioritaskan kehendaknya sendiri di atas kehendak Tuhan, tapi masih berani mengaku bahwa dirinya adalah hamba Tuhan atau anak Tuhan."

Jadi kepekaan kita mendengar bukanlah sebuah formula atau cara yang diformulakan sedemikian rupa. Kepekaan sejati adalah HASIL dari kepedulian kita terhadap kepentingan dari pihak yang hendak kita dengarkan. Semakin kita peduli dengan kepentingan pihak tersebut, semakin pekalah kita mendengarkan dan memahaminya. Bukankah pemimpin atau pejabat yang lalim adalah mereka yang tidak peka terhadap kepentingan rakyatnya dan memprioritaskan kepentingan pribadi mereka di atas kepentingan warganya?

Dan biasanya, ketika kita sedang bingung membedakan antara suara Tuhan dengan suara hati kita sendiri, itu karena kita sedang kesulitan untuk memprioritaskan kepentingan-Nya di atas kepentingan kita sendiri.

"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." - Wahyu 3:20

Pahami lebih rinci mengenai Mendengarkan Suara Tuhan melalui nabi-Nya, Ken Dewey, klik di sini.

Kepekaan Mendengar BUKAN Soal Kemampuan, Namun Soal Kepedulian.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.