Thursday, October 6, 2016

Ayin Zayin 5777 - Vol. 3: Tamar, Peres & Zerah

Sekitar lima setengah tahun yang lalu, saya telah menuliskan tentang perempuan kafir pertama dalam silsilah Yesus Kristus, yakni Tamar. Mengenai rincian tulisan tersebut dapat Anda baca di:


Namun pagi tadi, di roh saya merasakan bahwa Tuhan menghendaki ada orang-orang tertentu yang mau bertindak nekad seperti Tamar ini, demi sebuah takdir dan perjanjian ilahi yang sesungguhnya bukanlah jatahnya, namun hal itu sedang hadir di depan mata kita.

Roh Kudus bicara begini kepada saya, "Mana yang seharusnya dilakukan Tamar, menunggu dengan pasrah dan percaya bahwa Syela, anak bungsu Yehuda diberikan kepadanya? Atau bertindak nekad seperti yang tertulis di Alkitab?"

Pertanyaan itu sungguh menggugah hati, sebab situasi yang dihadapi Tamar saat itu sama sekali tidak mudah. Bayangkan bahwa usianya terus bertambah, sedangkan Syela mungkin jauh lebih muda daripada Tamar. Dan belum tentu juga Syela memiliki minat sekaligus kerelaan untuk menyambung keturunan dari kedua kakaknya yang sudah dibunuh Tuhan itu. Namun di sisi lain, Tamar sangat ingin menjadi bagian dari sebuah silsilah ilahi yang ujungnya adalah Yesus Kristus.

Bukankah Tuhan mewahyukan bahwa Ayin Zayin 5777 ini sebagai Tahun Lembah Penentuan dan juga sebagai Tahun Eksekusi? Tamar sungguh mengeksekusi peluang untuk tetap memperoleh bagian dalam silsilah dan perjanjian ilahi dari takdir sebuah bangsa pilihan. Dan ia mengeksekusi hal itu dengan mempertaruhkan segalanya, yakni harga diri dan nyawanya.

Harga dirinya ia pertaruhkan dengan menyamar sebagai pelacur dan nyawanya dipertaruhkan karena bisa saja Yehuda menyangkali perbuatannya terhadap Tamar saat itu. Namun apa yang dipertaruhkan Tamar tidak sia-sia. Tuhan menghargai dan menghormati tindakan Tamar dalam keadilan-Nya. Tamar mengikuti jejak Ribkah, yakni melahirkan sepasang anak laki-laki kembar, Peres dan Zerah. Bahkan Peres berhasil "menyalip" Zerah untuk lahir lebih dulu, walau Yakub hanya bisa memegang tumit Esau. Peres berarti terobosan, sedangkan Zerah berarti bangkit dan bersinar. 

Pada tahun Ayin Zayin 5777, Tuhan sedang mencari orang-orang yang bukan saja bertekad, namun juga nekad dan berani mempertaruhkan segalanya seperti Tamar ini, demi melahirkan terobosan-terobosan dan membawa bangsa ini untuk bangkit dan bersinar sesuai dengan takdirnya seperti yang telah dituliskan dalam Yesaya 60. Ada kalanya kita harus duduk diam dan tinggal tenang, karena di sanalah terletak kekuatan. Namun tahun ini saya merasakan Tuhan membutuhkan Tamar-Tamar-Nya yang rela untuk melahirkan terobosan dan menjadi saluran kemuliaan-Nya.

Dan biarlah hati kita tetap berkata, "Hineni, ini aku, Tuhan," untuk apapun yang Beliau minta kita relakan dan lakukan dalam tahun yang amat menentukan ini. Bagian kita melakukan yang diminta, bagian-Nya menyempurnakan apa yang kita relakan. Sama seperti Tamar, Tuhanlah yang menyempurnakan dengan kedua anak kembarnya itu. Tuhan memberkati.

Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.