Saturday, February 18, 2017

Konsep Minyak Cadangan & Rapture

"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." - Matius 25:1-13


Mengapa ada orang yang merasa perlu untuk menyediakan cadangan? Entah itu cadangan uang, cadangan makanan, cadangan energi, cadangan emas, dan sebagainya. Tentu karena orang itu berpikir kalau-kalau akan mengalami kekurangan, atau kalau-kalau situasi yang akan dihadapi di masa depan nanti tidak sesuai dugaan di awal. Prinsipnya sama seperti seseorang yang menyiapkan rencana cadangan, yang biasanya disebut back up plan atau bahkan contingency plan

Dan mengapa ada saja yang masih kekurangan? Karena mereka tidak menyangka bahwa situasi di masa depan akan menjadi lebih buruk daripada yang mereka perkirakan sebelumnya. Situasi apakah itu? Hal itu tak lain karena sebagian besar Gereja Tuhan menganggap bahwa Rapture atau pengangkatan itu akan terjadi untuk menghindarkan kaum beriman dari Masa Tribulasi Besar. Padahal justru Masa Tribulasi Besar itu dibutuhkan Tuhan, Masa Tribulasi Besar itu adalah alat Tuhan untuk Gereja dimurnikan sampai menjadi Mempelai sejati yang kudus dan tak bercacat cela.

Mereka yang bijaksana, yakni para gadis yang bijaksana adalah mereka yang terus menerus membangun serta memperkuat manusia batiniahnya dengan membayar harga sebanyak mungkin dengan meninggalkan kesenangan dunia, merelakan kebanggaan (pride) duniawinya, menyalibkan kedagingannya secara berkesinambungan, mengasihi dan memprioritaskan Tuhan di atas segalanya termasuk keluarga intinya, dan menganggap segala sesuatunya rugi karena Kristus.

Hal-hal tersebut memang sangat tidak menyenangkan bagi ego kita dan menjadikan kita semakin jauh dari kenyamanan, namun di saat yang sama hal-hal itu menjadikan kita semakin waspada sejalan semakin kuatnya manusia batiniah kita dan semakin tajamnya kepekaan kita terhadap selera dan kehendak Tuhan. Ingatlah bagaimana Tuhan melalui Kitab Ibrani pasal 12 menjelaskan secara rinci konsekuensi dan manfaat didikan-Nya itu, semua dibutuhkan untuk menyambut Hari Tuhan yang menggentarkan itu.

Sungguh didikan Tuhan itulah investasi besar-Nya yang bisa terus diperbesar di dalam manusia batiniah kita untuk menjadi cadangan yang berlimpah pada Masa Tribulasi Besar nanti. Dan bersiaplah untuk menghadapi ujian besar dari Antikristus yang akan memaksakan Tanda Binatang itu untuk kita tolak dan masuk dalam kualifikasi Mempelai-Nya yang sejati dalam Rapture. Sebab Rapture itu ada hanya untuk menghindarkan umat pilihan-Nya dari ketujuh Cawan Murka pamungkas di penghujung Masa Tribulasi Besar.

Dan sekalipun dalam hal ini kita berbeda karena ada sebagian yang masih pecaya bahwa Rapture ada untuk menghindar dari Masa Tribulasi Besar, lalu apa salahnya untuk kita terus menyiapkan minyak cadangan yang berlimpah itu? Bukankah mereka yang waspada dan berjaga-jaga adalah mereka yang paling siap dengan skenario yang terburuk?

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.