Thursday, May 18, 2017

Pak Ahok Dan Kemartiran Yang Sedang Datang

Pada Pilkada putaran kedua, 19 April 2017 lalu, sejak pagi ada perasaan aneh di batin saya. Excitement yang saya rasakan di Pilkada putaran pertama, 15 Februari 2017 seakan hilang. Batin saya serasa datar saja. Pikiran saya berkata, "ini aneh," tapi saya tidak tahu apa alasannya.

Sekian jam kemudian, ketika hasil quick count secara telak menunjukkan pasangan calon Gubernur Anies Baswedan - Sandiaga Uno jauh meninggalkan pasangan incumbent, pun hati saya tetap saja datar. Tidak down ataupun terkejut sama sekali, seakan seperti sudah tahu bahwa hal itu akan terjadi. Padahal kenyataan itu sangat kontra dari yang saya harapkan. Jadi dalam sehari itu dua kali pikiran saya berkata, "ini aneh."

Bahkan seorang teman juga sempat menanyakan kekalahan pasangan Badja dan saya tidak tahu harus menjawab apa saat itu. 

Menjelang Maghrib, tiba-tiba Tuhan berkata, "Nak, menurutmu mana yang lebih berpeluang untuk adanya martir, kepemimpinan Ahok atau kepemimpinan Anies?"

Saat itu juga saya terkejut dan semuanya mulai menjadi jelas. Dan memang pada saat itu kami, Alef Migdal, sedang menunggu jadwal Martyrs Convention yang diadakan pada tanggal 4 - 6 Mei 2017 oleh Jesus Ministries - Angel TV (Prophet Sadhu Sundar Selvaraj) di Chennai, India. 

Belum selesai mencerna perkataan Tuhan yang pertama, Beliau melanjutkan lagi, "Kalian Alef Migdal angkanya berapa?"

Mendadak semuanya menjadi jauh lebih jelas lagi, dan hal ini seakan tidak bisa dihindari lagi. Kami Alef Migdal selama ini diberi berbagai tanda profetik yakni angka 3 dan kebetulan saat ini kami Alef Migdal hanya bertiga. Dan nomor urut pasangan calon Gubernur Anies - Sandi pun juga angka 3.

Bahkan ketika Pak Ahok divonis dua tahun penjara hal itu terjadi pada tanggal 9 Mei 2017, yakni tiga hari setelah Martyrs Convention berakhir di tanggal 6 Mei 2017. Sungguh ini bukan sebuah kebetulan. Bagi saya, Pak Ahok merupakan tanda besar bagi kemartiran yang sedang datang. Bukankah karena ketidakadilan yang dialami beliau, kegerakan yang bernama Aksi Seribu Lilin merebak di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke manca negara?

Dan yang tidak kalah menariknya adalah nomor kamar tempat kami menginap di Chennai adalah 303 di Mount Manor Hotel, yakni kamar lantai 3, dan kamar ke-3 dari hotel tersebut. Luar biasa!


Majalah Airasia 3Sixty edisi Mei 2017 mengusung tema Power Of Three. Kami mengetahui karena kami menggunakan penerbangan tersebut untuk rute Jakarta - Singapore - Jakarta, sebelum dan setelah rute Singapore - Chennai - Singapore dengan penerbangan lain. Tema tersebut menjadi peneguhan tersendiri untuk rhema yang kami dapatkan berkaitan dengan martyrdom yang Tuhan sampaikan.

Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di depan nanti, namun Firman Tuhan telah menubuatkan dengan jelas bahwa pada penghujung Akhir Zaman, jumlah martir akan bertambah untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan,

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: 'Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?' Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka." - Wahyu 6:9 - 11

Berapa kuota martir yang masih dibutuhkan? Hanya Tuhan yang tahu. Namun pada sidang ilahi di Chennai itu secara resmi Meterai Kelima telah dibuka Tuhan. Bagi saya, bukan sebuah kebetulan bahwa menjelang berakhirnya Zaman Anugerah maka meterai ini dibuka dan segera setelah ini Gereja dan dunia akan memasuki Masa Tribulasi. 

Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.