Monday, August 14, 2017

Heliosentris Itu TIDAK Alkitabiah!

"Berfirmanlah Allah: 'Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.' Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat." - Kejadian 1:14-19

Berdasarkan firman yang kita baca barusan maka fungsi benda-benda penerang (matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet) adalah:

1. Sebagai penunjuk waktu.
2. Sebagai penerang yang menerangi Bumi.

Pertanyaan pertama, apakah sebelum adanya benda-benda tersebut terang belum ada? Tentu saja terang sudah ada sebelumnya. Sebab terang telah diciptakan pada hari pertama penciptaan. Namun pada hari ke-4 diciptakanlah sesuatu untuk menunjukkan waktu, sehingga ada waktunya untuk terang, ada waktunya untuk gelap. 

Hal ini sama seperti fungsi arloji atau jam dinding, yakni untuk menunjukkan waktu. Namun bukan berarti waktu tidak pernah ada sebelum arloji atau jam dinding diciptakan. Justru waktu sudah ada sebelum arloji atau jam dinding ada.

Jadi dalam hal ini fungsi matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet sama dengan fungsi arloji, yakni sebagai penunjuk waktu.

Lalu apa hubungannya dengan Heliosentris? Untuk Anda ketahui, Heliosentris adalah paham yang menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya. Karena matahari dianggap pusatnya, maka semua benda langit bahkan termasuk Bumi dianggap berputar mengelilingi matahari. Jadi dalam paham heliosentris ini matahari dianggap diam pada tempatnya dan tidak melakukan pergerakan apapun seperti halnya benda-benda langit lainnya.

Pertanyaan berikutnya, jika matahari diam dan tidak bergerak (statis), lalu mengapa matahari diciptakan untuk menunjuk waktu? Hal ini sama sekali tidak masuk akal dan bertentangan dengan kodratnya sebagai benda penerang sekaligus benda penunjuk waktu. Jangan lupa firman berkata bahwa fungsi pertama benda-benda penerang adalah sebagai penunjuk waktu, fungsi kedua sebagai penerang.

Sama seperti arloji atau jam dinding, jarum jamnya (hour hand) yang lebih pendek, jarum menitnya (minute hand) yang lebih panjang maupun jarum detiknya (second hand) semuanya bergerak untuk menunjukkan waktu. Itu sebabnya saat Yosua memimpin bangsa Israel melawan orang Amori, Yosua berkata, "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" - Yosua 10:12

Mengapa matahari dan bulan yang diperintahkan untuk berhenti? Karena memang matahari dan bulan yang bergerak mengelilingi Bumi, bukan Bumi yang bergerak mengelilingi matahari seperti yang selama ini kita didoktrinasi di sekolah. Konsep ini disebut Geosentris, yakni paham yang menyatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta (tidak lagi disebut tata surya) dan semua benda penerang bergerak mengelilingi Bumi. Geosentris ini yang alkitabiah, karena dalam hal ini Bumi yang diam, Bumi tidak bergerak mengelilingi matahari maupun berputar pada porosnya.

Dan perhatikan cara Yosua memerintah keduanya, perintahnya sangat spesifik, matahari dan bulan tidak hanya diperintah untuk berhenti, tapi juga disebutkan tempat mereka masing-masing untuk berhenti bergerak. Matahari berhenti di Gibeon dan bulan berhenti di Ayalon. 

Seandainya saya hendak pergi dari area Kelapa Gading menuju ke area Pluit melewati area Ancol, lalu di Ancol saya berhenti untuk mampir ke Dufan, pertanyaannya siapa yang berhenti bergerak? Saya yang berhenti bergerak atau Dufan yang berhenti bergerak? Tentu saja saya yang berhenti sebab saya yang bergerak. Begitu juga matahari dan bulan dalam kasus peperangan Yosua melawan orang Amori.

Geosentris, Flat Earth & Akhir Zaman

Jadi, Geosentris adalah yang alkitabiah sedangkan Heliosentris merupakan penyesatan yang terstruktur, sistematis dan masif melalui pendidikan dasar yang telah berlangsung secara global selama puluhan tahun. Dan ketika kita telah mengetahui kebenaran Geosentris maka kita juga akan mengetahui bahwa bentuk Bumi yang sesungguhnya bukan globe atau bulat seperti bola seperti yang didoktrinasi selama ini.


Animasi Sederhana Bumi Datar (Flat Earth) Yang Menggambarkan Perputaran Matahari dan Bulan Terhadap Bumi

Saya percaya bahwa doktrinasi penyesatan Heliosentris dan Globe Earth ada untuk mengacaukan pemahaman kita sehingga kita tidak mengetahui hari dan waktu dengan benar. Perhatikan bagaimana Perjanjian Baru dimulai, yakni dengan sebuah fenomena langit yang disebut bintang Bethlehem yang dibaca oleh para Majus dan dikonfirmasi oleh para ahli perbintangan Romawi dalam pemerintahan Herodes. 

Dan bagaimana Perjanjian Baru diakhiri? Juga dengan sebuah fenomena langit yang tertulis di Wahyu 12. Hanya dua kitab yang memuat fenomena langit sebagai petunjuk waktu yang super penting, yakni Kitab Injil Matius dan Kitab Wahyu, yang paling awal dan yang paling akhir dari Perjanjian Baru.

Saya juga percaya bahwa konsep Flat Earth ini muncul di beberapa tahun terakhir ini untuk memudahkan semua orang untuk memahami kebenaran Akhir Zaman, terutama cara kita menyaksikan berbagai penggenapan dari nubuatan-nubuatan yang tertulis (di Kitab Wahyu).

Untuk lebih memahami konsep Bumi Datar yang sedang hangat dibahas di seluruh dunia, Anda dapat saksikan ulasan lengkapnya di sebuah channel Youtube bernama Flat Earth 101 (klik di sini).

Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.