Sunday, February 4, 2018

Masa Tribulasi: Nama Versus Nama

"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam." - Wahyu 13:16-18

Sebagian besar Gereja modern saat ini begitu meyakini bahwa Tanda Binatang (Mark of The Beast) yang dimaksud dalam Wahyu 13 ini adalah RFID-Chip, atau yang sejenisnya. Saking begitu kuatnya indoktrinasi Kekristenan Barat dalam ranah Akhir Zaman ini, Gereja menjadi bodoh atau kurang berhikmat, termasuk di antaranya adalah dengan menolak cashless system, atau penggunaan uang secara non-tunai dan sambil menganggap bahwa penggunaan uang tunai secara fisik lebih alkitabiah, sedangkan penggunaan uang virtual adalah sesat.

Padahal, pernahkah kita meneliti berapa ongkos yang harus dibayar oleh anggaran negara jika bank sentralnya harus mencetak sekian banyak lembaran uang kertas? Dan pernahkah kita terpikir berapa uang rakyat yang bisa dihemat dengan menggunakan cashless system yang baik? Konon jumlah ongkosnya mencapai triliunan Rupiah per tahun untuk sekian milyar lembar uang tunai, dan ongkos untuk mencetak pecahan Rp 100.000 dengan Rp 2.000 biayanya tidak terlalu berbeda jauh karena setiap lembar memiliki 9 - 12 jenis pengamanan. Itu sebabnya uang pecahan Rp 100.000 dicetak jauh lebih banyak daripada uang pecahan yang lebih kecil nilainya.

Itu baru di Indonesia, bagaimana dengan di RRC, India dan Amerika Serikat yang jumlah penduduknya jauh lebih banyak daripada di Indonesia? Berapa besar ongkos yang diperlukan untuk mencetak uang tunai fisik untuk jumlah penduduk sebanyak itu? Tanpa cashless system yang baik, maka akan semakin besar anggaran negara yang digunakan secara tidak efisien dan hal itu tidaklah alkitabiah karena sama dengan pemborosan.

Dengan argumen ini saja, Gereja harusnya menyadari bahwa Tanda Binatang Wahyu 13 itu bukanlah cashless system apalagi sampai menggadang-gadang satu mata uang dunia, itu sama sekali keliru. Saya tegaskan bahwa dunia tidak akan pernah bisa memiliki satu mata uang dunia sampai kapanpun. Kalau Anda berpikir bahwa Euro Dollar adalah contohnya, saya katakan bahwa Euro Dollar justru telah membuktikan gagalnya satu mata uang regional, apalagi satu mata uang dunia, sangat mustahil. 

Jika Euro Dollar berhasil sebagai satu mata uang regional Eropa, tentu tidak akan ada Brexit (keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa - 23 Juni 2016), belum lagi wilayah Catalonia yang masih bergolak untuk lepas dari Spanyol dan juga Uni Eropa. 

Nama Versus Nama

Jadi apa sesungguhnya Tanda Binatang yang dimaksud? Perhatikan dengan teliti, dikatakan bahwa tanda itu adalah nama binatang itu atau bilangan namanya. Jadi tanda itu berupa nama dari binatang tersebut. Bandingkan dengan peringatan Tuhan Yesus saat 2000 tahun yang lampau,

"Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci." - Matius 24:9-10

Jadi dari pihak yang benar akan dibenci, disiksa dan dibunuh karena Nama Tuhan, sedangkan dari pihak yang jahat akan jauh lebih banyak yang murtad dengan menerima nama binatang itu setelah mereka menyangkal Nama di atas segala nama itu.

Lalu, nama apakah yang diwahyukan yang dilihat oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos itu? Adalah Walid Shoebat, seorang mantan teroris PLO (Palestine Liberation Organization) dan mantan anak buah Yasser Arafat, berkata bahwa nama yang dilihat Rasul Yohanes saat itu merupakan nama yang pernah disembah oleh Walid Shoebat sebagai tuhannya. Perhatikan gambar berikut ini:

Arti Bismillah adalah di dalam nama Allah.

Bukankah deklarasinya menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain nama tersebut? Bukankah deklarasi tersebut sarat dengan spirit Antikristus? Sedangkan kepada Yesus Kristus, Bapa menganugerahkan segala kuasa untuk tunduk di bawah Nama Yang Mulia itu,

"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!" - Filipi 2:9-11

Antikristus menginginkan kuasa yang sama dalam namanya, itu sebabnya ketika di pihak yang benar dinyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, di sisi Antikristus dinyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain dirinya. Maka dengan demikian, pada Masa Tribulasi akan terjadi apa yang saya sebut dengan istilah Nama melawan nama.

Nama Tuhan akan dibenci karena Nama-Nya begitu berkuasa dan mendatangkan keselamatan bagi yang berseru kepada-Nya. Sedangkan nama musuh-Nya mendatangkan murtad dan kebinasaan yang kekal, itulah Mark of The Beast yang sesungguhnya.

Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.

Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.

Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.