Friday, May 17, 2019

Dua Ketakutan, Dua Persembunyian

"Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: 'Di manakah engkau?' Ia menjawab: 'Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.'" - Kejadian 3:7-10

Begitu Adam sadar bahwa dirinya telanjang karena sudah memiliki pengetahuan yang belum seharusnya dia miliki saat itu, maka ketika Tuhan datang hendak menemuinya, Adam bersembunyi dari Tuhan.

Itu adalah kali pertama Adam merasa takut, dan tidak layak untuk bertemu Tuhan walau mungkin dia sendiri juga bingung mengapa bisa merasa begitu, sebab sebelumnya hal itu tidak pernah dirasakannya.

Sekarang bandingkan dengan apa yang tertulis di Kitab Wahyu, ketika manusia-manusia Akhir Zaman bertemu dengan Tuhan,

"Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: 'Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.' Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?" - Wahyu 6:14-17

Ternyata respon manusia yang berdosa tetap sama, ketika bertemu Tuhan ingin bersembunyi karena takut. Sayangnya kali itu rasa takut akan Tuhan datang terlambat. 

Berbeda dengan saat Adam makan buah Pohon Pengetahuan di Taman Eden, orang-orang itu justru telah diperkenalkan kepada Pohon Kehidupan melalui kesaksian Dua Saksi selama 1260 hari lamanya, namun mereka tidak mengindahkan dan menolak kesaksian besar tersebut. Maka di akhir masa kesaksian besar itu, Tuhan tidak sekedar datang, melainkan juga untuk mencurahkan murka-Nya.

Rasa takut orang-orang itu berkali-kali lipat lebih dahsyat daripada ketakutan yang dirasakan Adam, sebab saat itu dosa telah mencapai puncak kematangannya, sehingga tidak mengherankan mereka sampai minta mati ketika Tuhan datang dengan dahsyatnya.

Peristiwa pembukaan Meterai Ke-6 secara kronologis terjadi setelah Masa Tribulasi Besar dan kesaksian besar Dua Saksi Allah berakhir. Untuk memahami kronologi Akhir Zaman secara komprehensif, dapat disimak dalam tulisan berikut ini:


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.