Friday, August 23, 2019

Tiga Tingkat Baptisan Dan Masa Tribulasi Besar

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." - Matius 3:10-12

Dalam pelayanannya, Yohanes Pembaptis menjanjikan adanya 3 jenis baptisan, yakni baptisan air, baptisan Roh, dan baptisan api.

Baptisan air berfungsi sebagai pernyataan atau deklarasi iman sekaligus syarat untuk memperoleh baptisan Roh, sebab baptisan Roh hanya diberikan kepada para pengikut Kristus.

Baptisan Roh berfungsi untuk memperlengkapi kaum beriman untuk mengalami proses hidup yang dituntun oleh Roh Kudus, sehingga manusia batiniah bertumbuh menjadi dewasa, sekaligus memperlengkapi kaum beriman untuk bisa mengalami baptisan api.

Baptisan api berfungsi untuk memurnikan batiniah kaum beriman dari tiga perkara maut, yakni keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Sampai ketiga perkara maut ini habis, barulah seseorang punya kelayakan menjadi Mempelai yang tak bercacat cela bagi Kristus.

Yang membuat Gereja Tuhan korup di Akhir Zaman ini adalah karena yang diajarkan hanya 2 jenis baptisan yang pertama, sedangkan baptisan api tidak diajarkan, atau sangat minim pengkotbah yang mengajarkannya.

Dan karena hampir tidak pernah diajarkan, tidak ada jemaat yang memandang baptisan api sebagai sesuatu yang wajib, melainkan dipandang sebagai sesuatu yang opsional. Dan tentu saja karena para pengkotbah begitu menghindari baptisan api sebab mereka belum bisa berperkara serius dengan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidupnya.

Saking korupnya Gereja Tuhan, Pre-Tribulation Rapture pun diajarkan untuk semakin menyesatkan jemaat. Padahal Masa Tribulasi Besar adalah kompensasi penting untuk menggantikan baptisan api yang tidak pernah atau sangat jarang diajarkan itu.

Karena jika tiga perkara maut masih ada, dan Anak Manusia sudah datang dalam segala kuasa dan kemuliaan-Nya, maka tidak ada satupun kaum beriman yang mampu bertahan berdiri di hadapan-Nya.

Semua petunjuk-Nya jelas berlaku untuk SEMUA Kristen:

1. Diserahkan untuk disiksa, dibunuh dan dibenci karena Nama-Nya (Matius 24:9)

2. Banyak yang murtad (Matius 24:10)

3. Diharapkan (imannya) bertahan, SUPAYA selamat (Matius 24:13)

4. Melarikan diri ke pegunungan (Matius 24:16)

5. Ketika di luar rumah, sebaiknya tidak lagi kembali ke rumah (Matius 24:17-18)

6. Tuhan Yesus akan mempersingkat Masa Tribulasi Besar demi orang-orang pilihan-Nya, BUKAN demi yang suam (Matius 24:22).

7. Bahkan ada yang ditentukan, apakah sekedar ditawan, atau dibunuh dengan pedang (Matius 13:10). Ini jelas martir terpilih, dan para martir terpilih ini sudah pasti BUKAN Kristen yang suam.

Sebaiknya buang jauh-jauh konsep Pre-Tribulation Rapture, karena memang itu SESAT. 

Kalau memang Tuhan Yesus mau menghindarkan sebagian orang Kristen dari Masa Tribulasi Besar, untuk apa Tuhan Yesus minta kita bertahan? Untuk apa Tuhan Yesus minta kita lari ke pegunungan? Untuk apa Tuhan Yesus minta kita untuk tidak kembali ke rumah?

Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.