Thursday, September 5, 2019

Fantasi Pentakosta Ke-3 Adalah Hasil Salah Tafsir Nubuatan Kitab Yoel Pasal 2

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." - Yoel 2:28-32

Mereka yang meyakini akan adanya The Great Revival atau Pentakosta Ke-3 menganggap bahwa nubuatan Yoel 2 belum digenapi dan karena frasa "semua manusia" itulah maka fantasi mereka menganggap bahwa semua orang di seluruh dunia akan mengalami sama dengan yang terjadi di Yerusalem 2000 tahun lalu.

Padahal:

1. Rasul Petrus telah menyatakan dengan gamblang bahwa nubuatan Yoel 2:28-32 itu telah mulai digenapi dan itu tertulis sama persis dengan Kisah Para Rasul 2:17-21.

Jadi kalau masih menganggap bahwa nubuatan Yoel 2 belum digenapi, jelas hal itu bertentangan dengan perkataan Rasul Petrus.

2. Tuhan punya tatanan atau order yang tidak bisa dilanggar. Order-Nya adalah seseorang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka orang tersebut akan menerima Roh Kudus sebagai meterai, dan jika memungkinkan orang itu juga melakukan baptisan air.

Setelah menerima Karya Keselamatan Tuhan Yesus dan memiliki Roh Kudus sebagai meterai, barulah tahap berikutnya mengalami baptisan Roh. Dan itulah yang dialami 120 orang pertama di Yerusalem.

Lalu bagaimana dengan yang terjadi di Wales 1901-1906, Azusa Street dan tempat-tempat lainnya?

Jangan lupa, bahwa mereka yang mengalami pencurahan Roh Kudus di Wales, Azusa Street, dan tempat-tempat lainnya itu adalah orang-orang Kristen yang kemungkinan besar belum mengalami baptisan Roh, atau paling "minim" mereka dilawat Roh Kudus karena mereka keturunan orang Kristen, entah dari orang tuanya atau kakek neneknya.

Jadi baik pada pencurahan Roh Kudus di Yerusalem, yang dianggap Pentakosta Pertama (hujan awal), maupun pencurahan Roh Kudus yang terjadi di abad ke-19. dan abad ke-20, yang dianggap sebagai Pentakosta Ke-2 (hujan akhir), semua itu terjadi sesuai tatanan / order-Nya.

3. Dari semua kesaksian orang-orang non-Kristen yang akhirnya memutuskan menjadi pengikut Kristus, tidak ada satu pun yang mengalami lawatan Roh Kudus lebih dulu. 

Semua kesaksian mereka pasti diawali dengan perjumpaan dengan Tuhan Yesus sampai dengan kesadaran penuh mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat barulah berikutnya mengalami baptisan Roh.

Namun mereka yang meyakini akan adanya Pentakosta Ke-3 malah mengabaikan tatanan / order yang ada dan menganggap semua non-Kristen bisa alami pencurahan Roh Kudus TANPA didahului pengakuan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

4. Pentakosta Ke-2 atau hujan akhir itu telah terjadi dan Yoel 2 itu telah selesai tergenapi bersamaan dengan krisis Asia 1997 - 1998. Indonesia termasuk yang mengalami tuaian besar jutaan jiwa, dibarengi berbagai negara di Asia lainnya.

Tanda berakhirnya atau tergenapinya Yoel 2 adalah tampilnya ISIS di tahun 1999 dan insiden runtuhnya Menara Kembar WTC di 2001 yang disebut Rabbi Jonathan Cahn sebagai The Harbinger. Ada 9 poin yang dijadikan pesan sebagai "harbinger"-Nya dalam insiden tersebut.

Sejak saat itu sesungguhnya secara global Gereja mulai memasuki masa penampian hingga puncaknya nanti di Masa Tribulasi Besar.


Dan jika dugaan saya benar, maka sama seperti Tuhan Yesus dipersiapkan selama 30 tahun untuk 3,5 tahun "kiprah"-Nya di Bumi, begitu juga Gereja dipersiapkan selama 30 tahun sejak berakhirnya masa penuaian besar di tahun 1998 - 1999, dan akan memasuki Masa Tribulasi Besar di sekitar tahun 2028 - 2029 untuk jangka 1260 hari atau 3,5 tahun juga.

Perhatikan waktu pembantaian banyak bayi laki-laki di Bethlehem ketika Tuhan Yesus telah lahir dan berusia sekitar 2 tahun, begitu juga insiden runtuhnya Menara Kembar WTC juga terjadi sekitar 2 tahun sejak lahirnya ISIS di tahun 1999.

5. Tuhan Yesus dan Rasul Paulus menubuatkan hal yang justru bertentangan dengan fantasi Pentakosta Ke-3. 

Dikatakan bahwa kasih kebanyakan orang menjadi dingin (Matius 24) dan murtad akan terjadi (2 Tesalonika 2) akibat dari bertambahnya kedurhakaan. Dan sejak awal Tuhan Yesus juga telah mengatakan bahwa jalan menuju kehidupan itu sempit dan pintunya sesak dan sedikit orang yang bisa mencapainya. Ini jelas sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan fantasi itu.

Kesimpulan

Gereja tidak boleh keliru membaca zaman dengan mengabaikan apa yang telah Tuhan Yesus dan Rasul Paulus nubuatkan berkaitan dengan keadaan Akhir Zaman ini. Kerajaan Allah bukanlah soal hal-hal lahiriah, juga bukanlah soal kuantitas sama sekali.

Ide fantasi Pentakosta Ke-3 atau The Great Revival ini telah menjadi senjata Iblis yang ampuh untuk mengembangbiakkan kepalsuan dalam berbagai aspek di dalam Gereja, termasuk doktrin, pengajaran, ibadah, bahkan mujizat-mujizat, persis seperti yang dikatakan Tuhan Yesus (Matius 24).

Sejak awal yang dituntut Tuhan hanya satu, yakni keserupaan dengan Kristus melalui eksistensis buah-buah roh, hal ini murni batiniah adanya dan tidak bisa dicuri oleh siapapun. Dan itu dihasilkan melalui berbagai proses penyangkalan diri sehingga ketika masa penampian datang, hasilnya adalah berkemenangan, sekalipun nyawa kita menjadi taruhannya.

Blessings!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.