Tuesday, February 4, 2020

Yang Bodoh Dan Yang Bijaksana, Semuanya Tertidur

Setelah Tuhan Yesus mengajarkan mengenai semua tanda dan kronologi menjelang kedatangan-Nya kembali, paling sedikit ada enam perumpamaan yang disampaikan kepada murid-murid-Nya, salah satunya adalah perumpamaan Kesepuluh Gadis.

Perhatikan! Kesepuluhnya itu gadis, dalam bahasa Inggris disebut virgins, BUKAN sundal. Kesepuluhnya itu menantikan kedatangan Mempelai Pria. Kesepuluhnya itu memiliki pelita, yakni Firman Tuhan.

Namun yang bijaksana hanya lima gadis, karena memiliki minyak cadangan untuk pelita mereka tetap menyala. Dan lima lainnya adalah gadis-gadis bodoh karena tidak memiliki minyak cadangan sehingga pelita mereka padam ketika Mempelai Pria datang.

Kisah perumpamaan ini sudah sering dikotbahkan di mimbar maupun didiskusikan dalam berbagai kesempatan. Tapi saya yakin bahwa ada satu hal yang mengganjal banyak pengikut Kristus, yakni mengapa kesepuluh gadis itu tertidur ketika sedang menantikan kedatangan Mempelai Pria dan mengapa kesepuluhnya bangkit dari tidurnya ketika Mempelai Pria datang?

Harusnya gadis-gadis yang bijaksana itu tetap terjaga, apalagi pelitanya menyala terus karena minyaknya banyak, dan biarlah gadis-gadis yang bodoh tidur nyenyak, begitulah pemikiran banyak orang, termasuk saya.

Tapi sekarang, setelah mempelajari kebenarannya, saya memahami bahwa arti tertidur itu adalah mati.

Anda ingat kisah Lazarus yang dibiarkan mati, sebelum akhirnya dibangkitkan?

"Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa." - Yohanes 11:13

Jadi sekali lagi kita teliti dengan seksama, bahwa kesepuluhnya sama-sama gadis perawan BUKAN sundal, kesepuluhnya sama-sama menantikan kedatangan Mempelai Pria, kesepuluhnya sama-sama memiliki pelita, yakni Firman Tuhan dan kesepuluhnya sama-sama tertidur atau mengalami kematian.

Yang membedakan kelimanya yang bijaksana dengan kelima lainnya yang bodoh adalah minyak cadangan yang mampu membuat pelita tetap menyala bagi yang bijaksana, namun tidak dimiliki yang bodoh sehingga pelita mereka padam.

Daud pernah bermazmur, 

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." - Mazmur 119:105

Firman adalah pelita, maka minyaknya pelita adalah daya iman untuk melakukan firman atau bertindak sesuai firman.

Yang bijaksana akhirnya mati tapi mereka didapati mati dengan melakukan firman. Yang bodoh pun akhirnya mati tapi mereka didapati mati tanpa melakukan firman.

Apakah firman yang dilakukan yang bijaksana namun tidak dilakukan oleh mereka yang bodoh? Setia sampai akhir.

Dan perhatikan ketika Tuhan Yesus Kristus datang kembali, perhatikan dengan seksama Identitas-Nya saat itu,

"Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: 'Yang Setia dan Yang Benar', Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

"Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.

"Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: FIRMAN ALLAH." - Wahyu 19:11-13

Identitas-Nya sejak awal bahkan sebelum Sorga dan Bumi ada adalah Sang Firman. Demikian pula ketika kita diciptakan oleh Firman-Nya, kita diselamatkan dari Hukum Dosa oleh Firman-Nya dan kita akan berkemenangan pada Masa Aniaya Besar juga oleh Firman-Nya yang telah terpatri di dalam batiniah kita.

Jaga pelita kita dengan terus perbanyak minyak cadangan kita, sehingga sekalipun kita "tertidur", pelita kita tidak padam, sehingga pada saat Sang Raja datang kembali, Beliau mendapati kita setia hingga akhir.

Blessings!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.