Monday, May 9, 2011

Syarat-Syarat Memasuki Ruang Mahakudus & Mengalami Zaman Kemustahilan

Bahan Renungan: Yesaya 43:18-19

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Saat ini adalah sebuah zaman yang berbeda, waktu-waktu akhir, zaman porsi ganda untuk mempersiapkan umat Tuhan menghadapi kedatangan-Nya yang ke-2. Dan untuk momen super khusus tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi perenungan bagi kita semua, supaya kita tidak saja menjadi penonton, namun terlibat bahkan penuntas dari segala sesuatu yang Tuhan rencanakan dari semula.

"Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah memperhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!"

Syarat pertama untuk kita semua bisa menikmati segala sesuatu yang Tuhan sediakan saat ini adalah tidak lagi mengingat-ingat baik itu keberhasilan maupun kegagalan atas apapun yang terjadi terutama berkaitan dengan pelayanan kita. Keberhasilan di masa lalu hanya untuk kemuliaan nama-Nya, perkara-perkara yang akan terjadi di masa depan sangat mungkin berbeda dengan apa yang pernah kita alami dan lalui. Begitu pula kegagalan di masa lalu tidak boleh menyebabkan diri kita trauma untuk melangkah tanpa ragu bagi Dia.

Syarat yang kedua adalah tidak "memberhalakan" segala sesuatu yang sepertinya sudah menjadi "tradisi" terutama dalam ritual pelayanan kita. Tuhan adalah pribadi yang tanpa batas, sangat tidak layak untuk kita batasi oleh apapun yang biasanya sudah menjadi kebiasaan kita. Jalan yang terbaik adalah selalu berkonsultasi dengan Roh Penolong (pikiran Bapa sendiri) dan mentaati apapun yang dikatakan-Nya. Dan seperti biasanya apapun yang diperintahkan-Nya sering kali bertolak belakang dengan logika manusiawi kita. Kuncinya hanya iman yang tanpa ragu untuk mentaati tanpa mempertanyakan-Nya.

"Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."

Syarat yang ketiga adalah memiliki mata setajam rajawali untuk melihat dengan ketepatan apapun yang Tuhan kehendaki untuk kita kerjakan. Melihat apapun peluang yang sudah Tuhan sediakan, bukan saja apa yang ada pada kita, melainkan juga apapun yang akan Tuhan berikan bagi kita. Untuk dapat melihat perkara-perkara adi kodrati ini, selayaknya orang percaya berdoa dan meminta dengan kerendahan hati dan kesungguhan untuk dapat melihat tepat sesuai yang Tuhan kehendaki untuk kita melihat.

Syarat yang keempat adalah memiliki kerendahan hati untuk dapat sealalu mengikuti ke manapun Tuhan melangkah. Tuhan membuat jalan di padang gurun, karena di padang gurunlah Tuhan hendak menggelar berbagai perkara. Jalan yang dibuat dengan langkah-langkah-Nya di padang gurun hanya dapat kita ikuti hanya dengan memperhatikan langkah-Nya setapak demi setapak tanpa melepaskan fokus kita kepada-Nya. Karena jejak di padang gurun hanya bertahan beberapa saat saja sebelum terhilang dihapus angin gurun. Dan diperlukan penundukkan diri yang seutuhnya agar dalam setiap langkah selalu menyenangkan hati-Nya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.