Thursday, September 29, 2011

Ayin Beth 5772 - Kerelaan Untuk Musim Yang Ekstrim

"Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah." - Kisah Para Rasul 10:1-2

"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." - Lukas 10:2-3 

Saya yakin bahwa tidak hanya saya sendiri yang menyadari bahwa mulai Rosh Hashanah 5772 ini hingga tahun 2012, Gereja Tuhan & dunia akan memasuki sebuah musim yang sama sekali berbeda. Musim yang begitu ekstrim dalam segala aspek, babak yang sama sekali baru, sebuah era dimana tidak seorang pun yang dapat berkata, "Sudah kuduga sebelumnya," untuk semua agenda yang hendak Tuhan canangkan kepada kita semua. Akan ada banyak pengalaman juga peristiwa yang tidak tanggung-tanggung untuk terjadi baik skala individu, keluarga, korporat bahkan dunia. Entah itu berkat maupun kutuk, anugerah maupun penghakiman, lawatan maupun bencana dan seterusnya, semua diagendakan dalam PORSI KEJUTAN!

Sesungguhnya tanpa anugerah-Nya tidak seorang pun yang siap dan mampu menjalani Era Porsi Kejutan ini. Era ini menuntut kerelaan yang jauh lebih besar untuk kita dibawa oleh-Nya masuk jauh lebih dalam, jauh lebih cepat, jauh lebih kuat dan jauh lebih tinggi. Dibutuhkan kerelaan yang melampaui semua ambisi kedagingan dan keegoisan kita. Kerelaan yang melampaui semua bentuk kompromi. Kerelaan yang membuat Mata Tuhan tidak bisa berpaling dan terus tertuju kepada kita.

Allah kita bukan sekedar Allah yang memandang, namun juga Allah yang menghitung. Seorang pria pasukan Italia bernama Kornelius menjadi teladan bagi kita semua. Kornelius adalah dari bangsa kaum penjajah pada zaman itu sementara bangsa Israel adalah jajahannya. Namun Kornelius melakukan suatu hal yang "tidak lazim" dengan menyembah kepada Allah dari bangsa yang dijajah oleh bangsanya dan bahkan memberkati bangsa pilihan Tuhan ini. Pertama, ia memberi hidupnya dalam kesalehan dan hidup dengan percaya dan takut akan Allah. Walau saat itu bangsa Romawi memiliki banyak dewa. Kedua, dalam imannya, ia mempercayai janji Tuhan kepada Abraham, leluhur bangsa Yahudi. Ketiga, ia memberi dan memberkati hingga malaikat Tuhan menyampaikan "ucapan terima kasih" dari Tuhan sendiri.

Kornelius memberi hingga Tuhan (sengaja) mengingatnya. Ia memperoleh perkenanan-Nya. Sadarilah bahwa Kornelius hidup dan memberi kepada Tuhan dalam jumlah "porsi kejutan" hingga Tuhan pun balas memberi kejutan, bukan saja kepada Kornelius sekeluarga, namun juga untuk Rasul Petrus.

Tahun Ayin Beth 5772 disebut sebagai era dimana Mata Tuhan memandang kepada kita sebagai bait-Nya yang tak henti-hentinya melakukan persembahan dan pengorbanan yang sesuai dan menyukakan hati-Nya. Sementara tahun 2012 dijadwalkan sebagai awal dari Penuaian Besar (The Great Harvest) dan Kebangkitan Besar (The Great Awakening), ada begitu banyak tuaian dalam jumlah raksasa. Untuk kedua agenda agung ini, Tuhan meminta kita untuk berdoa kepada-Nya, yang adalah Empunya tuaian, supaya semua pekerja-Nya cukup, dalam segala aspek, untuk memenuhi semua panggilannya.

Selanjutnya Ia mengumpamakan proses penuaian seperti anak domba di tengah-tengah serigala. Itu artinya kita sebagai pekerja-Nya dituntut memiliki kerelaan yang sedemikian rupa untuk menghadapi situasi yang sama sekali tidak mengenakkan bagi kedagingan kita. Ia menyebut tuaian, namun tidak mengutus kita ke padang rumput yang hijau. Apa yang dapat kita perbuat sebagai anak domba yang diutus ke tengah-tengah ganasnya serigala-serigala 2012 nanti?

Dalam hati saya, Tuhan menaruh pesan untuk kita minta kepada-Nya, "Paksakan rencana-Mu jadi dan genap dalam hidupku." Ini waktunya kita berhenti berkompromi, berhenti untuk mempertanyakan dan meragukan janji-janji-Nya, berhenti untuk mencari jalan sendiri alih-alih mencari kehendak-Nya yang sempurna, berhenti untuk memakai kebenaran diri sendiri alih-alih meminta hati yang lembut dan mudah diajar (teachable heart). Bagi yang belum pernah berdoa doa tersebut, mintalah tuntunan Roh Kudus segera. Sebab tanpa dipaksa oleh Tuhan sendiri, kita tidak mungkin sanggup mengandalkan kekuatan natural kita sendiri. Yang Ia perlukan adalah KERELAAN (availability) kita, dan semakin kita rela, semakin besar anugerah-Nya (His ability) untuk kita mencapai garis akhir dengan kuat.

Jika Tidak Tahu Seberapa Kita Harus Memberi, Berikanlah Semuanya Hingga Tak Ada Lagi Yang Dapat Kita Berikan Kepada-Nya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.