Friday, September 30, 2011

Ayin Beth 5772 - Menyingkap Kebaikan Yang Mematikan

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." - Kejadian 2:16-17

"Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: 'Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.' Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: 'Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.'" - Matius 16:22-23 

Selamat datang di Tahun Ayin Beth 5772, dimana Mata Tuhan memandang kepada bait-Nya, yaitu kita semua yang terpanggil oleh nama-Nya yang kudus. Namun ketika Mata Tuhan memandang, Ia bukan saja memandang tanpa maksud. Mata-Nya memandang untuk MENYELIDIKI dan MENYINGKAPKAN segala sesuatu yang ada di dalam bait-Nya. Dengan demikian maka Tuhan hendak menegaskan bahwa tidak ada yang tersembunyi, entah itu baik maupun buruk, benar maupun salah, atas semua yang terjadi di dalam bait-Nya.

Apa yang menjadi kerinduan Tuhan terhadap bait-Nya adalah bahwa Ia ingin tinggal di dalam bait-Nya untuk selama-lamanya. Namun Iblis ingin menghalangi kehendak Tuhan dengan jalan menduduki bait-Nya karena ia hendak menyamai Allah (Yesaya 14:12-14; Yehezkiel 28:2). Memang Sang Antikristus akan menduduki Bait Allah yang ke-3 di Akhir Zaman (Daniel 11:36; 2 Tesalonika 3-4), namun itu hanyalah perwujudan puncaknya. Karena sejak awal, di dalam Taman Eden, Iblis berusaha "menggeser" kedudukan Allah. Dan jalan yang dipakai adalah melalui pengetahuan akan yang baik dan yang jahat.

Kita semua mengerti bahwa yang jahat dan kejahatan memang benar-benar jahat dan salah. Namun banyak sekali kita tertipu bahwa yang baik dan kebaikan pun bisa benar-benar mematikan! Bukankah maksud Petrus baik, sampai ia dengan berani menarik dan menegor Tuhan Yesus, ketika Ia menyatakan tentang penderitaan yang harus dialami-Nya? Ini adalah salah satu contoh dimana Iblis telah berusaha menggeser Allah di dalam bait-Nya - Petrus - dengan pemahaman manusiawi akan kebaikan. Sehingga sebagai balasan-Nya, Yesus dengan lantang mengusir Iblis dan bukan menghardik Petrus. Jadi baik itu yang jahat maupun yang baik, sesungguhnya tanpa kebenaran Tuhan, semuanya adalah MEMATIKAN! 

Korban Persembahan Dan Persekutuan Dalam Penderitaan

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." -  Filipi 3:10-11

Saat kita berbicara tentang Bait Allah, hal itu tidak pernah terlepas dari korban persembahan. Itu sebabnya Bait Allah juga disebut sebagai Rumah Pengorbanan (House Of Sacrifice). Jadi Tahun Ayin Beth 5772 ini akan menuntut jauh lebih banyak pengorbanan dari umat-Nya supaya kita dapat tetap hidup berkenan kepada-Nya dan memenuhi destiny kita sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang sempurna.

Kejahatan manusiawi kita sudah tentu harus dikorbankan dan hal ini adalah mutlak untuk disepakati oleh siapa saja. Yang mematikan adalah kebaikan manusiawi kita, karena kita cenderung untuk memaksakan kebaikan kita bahkan kepada Tuhan. Padahal kebaikan manusiawi pun mutlak untuk dikorbankan. Coba renungkan, berapa banyak dari kita yang bertindak seperti Petrus, yang dengan segala kebaikan dan maksud baiknya, namun sebenarnya malah menjadi batu sandungan dan halangan bagi rencana Allah genap sempurna! Sadarilah bahwa apapun yang menurut pertimbangan kita adalah baik, namun tidak ada kehendak Roh-Nya yang kudus, semua itu mematikan!

Akal budi yang diperbaharui mampu membedakan manakah yang kebaikan manusiawi (truth) dan manakah yang kebenaran ilahi (righteousness). Namun hal ini hanya dapat diperoleh melalui PERSEKUTUAN DALAM PENDERITAAN. Dan hal ini lagi-lagi berbicara mengenai korban persembahan. Kerelaan untuk menderita sama seperti Kristus menderita sampai kita menjadi serupa DALAM KEMATIAN-NYA. Bukankah Jalan Salib adalah jalan menuju puncak kemuliaan (glory)? Dan bukankah destiny kita adalah berjalan dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain (from glory to glory)?

Persekutuan juga berbicara akan pengenalan yang lebih dalam dan hubungan yang lebih intim. Penderitaan di dalam Kristus Yesus membawa kita kepada kedalaman dan keintiman yang sedemikian rupa sehingga kita layak untuk ditempati menjadi bait-Nya. Dan ketika Allah tinggal di dalam kita dan memerintah dengan mutlak atas hidup kita, maka kebenaran-Nya mengungguli kebaikan manusiawi kita sehingga kita beroleh bagian dalam kebangkitan-Nya.

Memilah Gandum Dan Lalang Di Akhir Zaman

Kebenaran ilahi seperti gandum yang berisi dan memberi kehidupan, juga seperti domba yang taat dan setia. Sementara kebaikan manusiawi seperti lalang yang kosong tak berisi dan akhirnya dibakar, juga seperti kawanan kambing yang memberontak dan mudah berubah setia. Sekilas antara gandum dengan lalang adalah mirip, begitu juga antara domba dengan kambing. Demikianlah perbandingan antara kebenaran ilahi (righteousness) dengan kebaikan manusiawi (truth). Semua akan terungkap di Akhir Zaman dan Akhir Zaman adalah saat-saat ini. Saya yakin Tahun Ayin Beth 5772 bukanlah sebuah agenda Tuhan yang biasa dan juga bukan sebuah kebetulan yang diciptakan oleh tangan manusia. Semua telah terencana, terukur dan terhitung sesuai dengan kehendak rencana-Nya yang agung. Bersiaplah dan jangan biarkan damai sejahtera itu tercuri dari pada kita. Amin!

Akar Dari Kemanusiawian Adalah Kedurhakaan Dan Ujungnya Adalah Kebinasaan 
Namun Mata Tuhan Menyelidik Ke Mana Kebenaran-Nya Memerintah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.