Friday, January 13, 2012

Lot - Umat Yang Gagal Dan Menderita - Vol. 1

"Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah." - Kejadian 13:10-11

"Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi--sebab Lot itu diam di Sodom ... Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya." - Kejadian 14:12-16

Lot adalah gambaran orang saleh bahkan ia adalah orang benar. Banyak hal baik dan benar dari Abraham yang terimpartasi ke dalam hidupnya. Kesalehan Abraham, kesetiaan Abraham bahkan kekayaan Abraham. Namun kesalehan manusiawi tetap tidak ada artinya ketika Lot karena kekayaannya yang semakin bertambah akhirnya merasa kuat, merasa layak, dan sesungguhnya ia juga merasa setara dengan Abraham. Inilah titik balik kejatuhan Lot - merasa setara sejajar dengan Abraham - yang jelas-jelas bahwa pamannya itu jauh di atas dia. Lebih parah lagi bahwa Lot mengukur perasaan kesetaraan tersebut dari sisi kekayaan duniawi yang sama sekali tidak abadi.

Dengan perasaan merasa layak itu, Lot melanjutkan kesalahannya dengan memilih yang kelihatan baik dan indah - Lembah Yordan yang seperti taman Tuhan, yang dekat Sodom - untuk egonya sendiri. Merasa layak, berharta banyak, memiliki cukup kekuasaan, tinggal di tempat yang prestisius dan berangan-angan membangun kerajaannya sendiri TANPA memperhitungkan kehendak Tuhan, begitulah kira-kira pemikiran Lot saat itu yang tidak berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang sampai sekarang.

Sesungguhnya peringatan untuk Lot datang dengan cara yang cukup keras dan jelas. Ketika raja-raja di Timur memberontak terhadap penguasa saat itu - Kedorlaomer - Lot juga keluarga dan harta bendanya menjadi korban peperangan tersebut karena saat itu tempat tinggal telah bergeser masuk ke Sodom. Dan jika bukan kerena Abraham yang datang menolong, maka tidak mungkin Lot selamat. Namun ternyata Lot tidak menyadari kekeliruannya, bukannya ia kembali kepada Abraham yang bahkan telah menolongnya, Lot malahan kembali tinggal di Sodom, padahal ia menjadi semakin menderita di sana.

Seandainya Lot kembali kepada Abraham, maka ada dua hal yang akan dinikmatinya, yaitu perjanjian dengan Allah dan sunat sebagai tanda perjanjian tersebut. Keduanya ini merupakan berkat dan jaminan ilahi yang ujungnya ialah Kristus sendiri. Namun Lot memilih untuk terhilang untuk kedua kalinya karena pilihan-pilihannya lahir dari kedagingan dan kebenaran dirinya sendiri BUKAN dari apa yang Tuhan kehendaki dengan sempurna baginya.

(bersambung)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.