Monday, February 27, 2012

Hembusan Nafas Tuhan - Anugerah Ganda

"Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah: Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak Yosafat, raja Israel. ... Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel. ... Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. ... Sesudah semuanya ini TUHAN menulahinya dengan penyakit usus yang tidak dapat sembuh. Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja." - 2 Tawarikh 21:1-20

"And Jehoshaphat rested with his fathers, and was buried with his fathers in the City of David. Then Jehoram his son reigned in his place. He had brothers, the sons of Jehoshaphat: Azariah, Jehiel, Zechariah, Azaryahu, Michael, and Shephatiah; all these [were] the sons of Jehoshaphat king of Israel. ... He was thirtytwo years old when he became king. He reigned in Jerusalem eight years and, to no one's sorrow, departed. However they buried him in the City of David, but not in the tombs of the kings." - 2 Chronicles 21:1-20 (NKJV)

"Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia." - Matius 1:8

"Asa begot Jehoshaphat, Jehoshaphat begot Joram, and Joram begot Uzziah." - Matthew 1:8 (NKJV)

Raja Yosafat atau juga disebut Yehosafat hidup dan memerintah dengan sangat baik dan benar di mata Tuhan. Setelah wafatnya, takhta kerajaan Yehuda diwariskan kepada raja Yoram atau awalnya disebut Yehoram. Nama Yehosafat artinya Allah telah menghakimi (Jehovah has judged) sedangkan nama Yehoram artinya Allah yang ditinggikan (Jehovah is exalted). Namun kita ketahui bahwa Yehoram memerintah dengan amat mengerikan, dia membunuh semua saudara kandungnya, berkomplot bahkan menikah dengan keluarga Ahab, membujuk rakyatnya untuk berzinah dan menyembah berhala. Akibat kengeriannya itu, Tuhan menulahi dan mengutukinya sehingga akhir hidupnya amat tragis.

Ketika Kitab Injil Matius pasal 1 menuliskan daftar silsilah Tuhan Yesus, nama Yosafat tetap Yehosafat, namun nama Yoram tidak lagi Yehoram melainkan menjadi Yoram. Ada yang hilang dari Yehoram menjadi Yoram, yaitu huruf He ה (baca: Hey). Dan apakah He ה itu? Itu adalah hembusan nafas Allah. Hembusan nafas yang sama yang dimaksud ketika Allah menghembuskan ke dalam debu tanah lalu jadilah Adam yang hidup, manusia pertama itu. Hembusan nafas itu adalah Roh-Nya sendiri (Ruwach).

Lalu mengapa Ruwach-Nya diambil daripada Yehoram? Karena tidak lama setelah ia memerintah, ia merasa dirinya kuat, karena merasa apa yang dimilikinya, diperhitungkannya dan dipertimbangkannya saat itu sudah cukup TANPA perlu intervensi Tuhan. Dia bunuh kelima adiknya, berikut ini nama dan arti nama mereka semua: Azarya - Tuhan telah menolong; Yehiel - Tuhan itu hidup; Azariahu - sama dengan Azarya; Mikhael - seseorang yang seperti Tuhan / penjagaan Tuhan; dan Sefaca - Tuhan telah menghakimi. Jadi Yoram meniadakan pertolongan Tuhan yang ganda, meniadakan Tuhan yang hidup dalam hidupnya, keluar dari penjagaan & perlindungan Tuhan serta melupakan bahwa Tuhan adalah Hakim Yang Agung. Ilusi perasaan dengan merasa mampu berjalan tanpa Tuhan inilah yang mematikan Yoram dan menjadikan tragis akhir hidupnya. Sedangkan nama Abram dan Sarai yang diubah Tuhan menjadi Abraham dan Sarah itu karena nama mereka diberi tambahan huruf He ה, Abram dan Sarai yang diberi hembusan nafas-Nya sehingga oleh anugerah-Nya mereka mampu melahirkan Ishak di usia yang sudah uzur.

Dalam sistem alfabet Ibrani, huruf He ה adalah huruf ke-5 dan memiliki nilai 5, sedangkan angka 5 memiliki arti anugerah. Jadi He ה atau hembusan nafas-Nya merupakan anugerah ganda, sesuatu yang luar biasa yang memampukan kita melakukan segala perkara bersama-Nya.

"Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!" - Zakharia 4:6-7

"This [is] the word of the LORD to Zerubbabel: `Not by might nor by power, but by My Spirit,' Says the LORD of hosts. `Who [are] you, O great mountain? Before Zerubbabel [you shall become] a plain! And he shall bring forth the capstone With shouts of "Grace, grace to it!"'" - Zacharia 4:6-7 (NKJV)

Gunung apakah yang sedang kita hadapi saat ini? Gunung masalahkah? Gunung impiankah? Gunung hutang? Gunung sakit penyakit? Atau bahkan semua masalah yang sudah menggunung sekian lama? Ketahuilah bahwa semua gunungnya akan rata, namun bukan karena keperkasaan dan kuat gagahnya kita, melainkan karena Roh dan anugerah ganda-Nya yang menjadikan segala sesuatu adalah mungkin. Kemustahilan diubah menjadi keajaiban.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.