Monday, March 5, 2012

Catatan SHRK Maret 2012 - Hari Ke-1

"Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: 'Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!'" - Lukas 13:6-9

Pohon ara adalah jenis pohon liar yang sering dijumpai di pinggir jalan. Sedangkan pohon anggur tentu merupakan pohon yang sengaja ditanam untuk dibudidayakan, dirawat dengan telaten dan bukan ada karena tumbuh liar seperti pohon ara. Lalu mengapa sampai Tuhan Yesus menggambarkan perumpamaan yang sangat ganjil bahwa ada pohon ara yang liar di tengah kebun anggur yang terawat? Siapakah pohon ara itu? Apa atau siapakah kebun anggur itu?

Demikianlah situasi perumpamaan ini ditafsirkan, bahwa pohon ara itu telah ada sebelum kebun anggur itu ada, lalu datanglah Bapa membeli sebidang tanah kosong di mana pohon ara itu ada dengan darah Putra-Nya yang tunggal. Dan dalam kemurahan Bapa, pohon ara itu tetap dibiarkan tumbuh bahkan TERAWAT sama dengan kebun anggur-Nya. Karena biar bagaimana pun buah anggur lebih berharga daripada buah ara, jadi lebih menguntungkan bagi pemilik kebun anggur untuk memanfaatkan secara optimal lahan tersebut dengan menanam pohon anggur yang lain daripada membiarkan pohon ara itu tumbuh. Pohon ara yang liar dengan tanah kosong di sekitarnya ialah diri kita yang dibeli lunas oleh Bapa dengan darah Putra-Nya dan dengan segala kemuliaan Bapa, hidup kita yang kosong diubah menjadi begitu indah dan mulia seperti tanah yang kosong diubah menjadi kebun anggur.

Namun Bapa menghendaki kita berbuah, sama seperti pohon ara itu dikehendaki berbuah. Karena Bapa telah mengangkat derajat dan martabat kita dari seorang "pohon ara" yang liar dan tidak terawat  menjadi sama dengan kebun anggur yang indah terawat.

"Hiram, raja negeri Tirus, mengirim utusan kepada Daud dan kayu alas, tukang-tukang kayu dan tukang-tukang batu; mereka mendirikan istana bagi Daud. Lalu tahulah Daud, bahwa TUHAN telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya oleh karena Israel, umat-Nya." - 2 Samuel 5:11-12

Daud adalah seorang yang luar biasa, pahlawan yang gagah berani, pemazmur yang manis, raja yang dicintai, namun ia sadar sepenuhnya bahwa ia hanyalah pohon ara yang liar yang dibiarkan tumbuh di tengah umat-Nya, Israel, yang adalah gambaran kebun anggur Bapa. Dengan demikian Firman hari ini hendak berkata bahwa keberadaan kita hanyalah pohon ara yang liar yang kapanpun dapat ditebang oleh Iblis, namun dalam kemurahan-Nya kita dibeli lunas, dibiarkan tetap tumbuh bahkan dikelilingi oleh keindahan kebun anggur-Nya. Rendahkanlah diri kita, menjadi semakin tahu diri dan sadar seperti Daud menyadari bahwa hanya karena Tuhanlah kita ada seperti saat ini. Namun tetap Dia menuntut kita berbuah menjadi manfaat bagi Kerajaan-Nya dan bukan sekedar menikmati berkat-berkat-Nya saja.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.