Thursday, March 15, 2012

Karakter & Hati Raja-Raja

"Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu. Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: 'Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.' Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: 'Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.' Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya." - 1 Samuel 24:3-8

Jadi ternyata Saul buang hajat di gua yang sama tempat Daud dan orang-orangnya bersembunyi. Gua tersebut hanya punya satu jalan masuk, sehingga ketika Saul buang hajat, sesungguhnya itu penderitaan bagi yang lainnya untuk menahan bau hajat Saul dalam jangka waktu yang cukup lama. Adakah Anda memahami situasinya sekarang?

Saul membenci Daud. Saul mengejar dan berusaha membunuh Daud. Saul buang hajat di gua tempat Daud bersembunyi. Daud menahan baunya sampai selesai. Namun Daud tidak membunuh Saul, ia mengampuni nyawa Saul. Bahkan, ia berseru kepada Saul dari belakang, katanya: 'Tuanku raja!' Saul menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah Daud kepada Saul: 'Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? ... Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranya memperhatikannya, memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.'" - 1 Samuel 24:9-16. 

Hanya orang yang mampu bertahan menerima bau (busuknya) orang lain dan setelah itu masih tetap mengampuni dan tidak menjadi (makin) marah dengan bau tersebut yang memiliki hati hamba dan sekaligus karakter raja-raja. Perhatikan para suster yang bertugas membantu para dokter di berbagai klinik dan rumah sakit. Orang-orang ini bisa menerima bau para pasien dan tetap melayani sepenuh hati. Tanpa adanya suster perawat, dokter akan kesulitan melakukan tugasnya dan pasien pun akan sulit untuk pulih. Tuhan itulah dokternya, sesama kita adalah pasien-Nya, sedangkan kita adalah para suster yang diharapkan melayani sepenuh hati walau hal itu tidak nyaman bagi kita.

... Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, ...

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.