Saturday, March 31, 2012

Sebahasa Seirama: Kota-Kota Terkutuk

"Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: 'Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.'" - Matius 11:20-24

Jadi Khorazim dan Betsaida dianggap lebih buruk daripada Tirus dan Sidon. Dan Kapernaum lebih buruk daripada Sodom dan Gomora. Padahal di sana banyak orang percaya, banyak terjadi mujizat, banyak terjadi kesembuhan, banyak setan diusir dalam nama-Nya. Mengapa bisa demikian?

Tentang Khorazim, tidak didapati kisah yang spesifik tentangnya. Namun di Betsaida ada yang aneh. Ketika kita cermati kisah di Injil Markus 8:22-26 orang buta itu tidak menerima kesembuhan di dalam kota Betsaida, melainkan DI LUAR KOTA Betsaida. Padahal ada banyak orang yang percaya akan kuasa Yesus untuk menyembuhkan siapa saja. Namun sebaliknya, Yesus menyeret orang buta itu keluar Betsaida dan menyembuhkannya dengan meludahi mata yang buta itu. Ini tindakan ekstrim! Bahkan selesai perkara mujizat terjadi, Yesus melarang orang itu masuk kembali ke Betsaida. Dan sesungguhnya tidak ada satu pun mujizat yang pernah terjadi di Betsaida. Ironis!

Perhatikan firman-Nya, "Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia." - ayat 22. Ini bukan permohonan yang sopan, namun orang(-orang) yang membawa orang buta itu mau mengatur Tuhan, mau mengatur bagaimana seharusnya Tuhan bermujizat. Tindakan ini dianggap pelanggaran berat atas protokoler Kerajaan-Nya. Jika Tirus dan Sidon dihukum karena pemberontakan dan kesombongannya, maka Betsaida melakukan pelanggaran yang lebih berat daripada kedua kota sebelumnya. Namun berapa sering kita tidak menyadari bahwa kecenderungan kita adalah ingin mengatur Tuhan ketimbang diatur Tuhan.

Tentang Kapernaum, sebaliknya di sini terjadi beberapa kali mujizat yang luar biasa, bahkan Yesus sempat takjub dengan iman seorang kepala perwira. Namun Ia tetap tidak mendapati orang-orang Israel yang percaya kepada-Nya. Mereka sibuk dan lebih memprioritaskan kebutuhan manusiawi mereka daripada kerinduan Bapa, sekalipun sudah banyak mujizat yang mereka saksikan. Bagi Tuhan, kebebalan mereka lebih parah daripada Sodom dan Gomora. Itu sebabnya orang-orang jenis Kapernaum ini akan menerima hukuman lebih berat daripada yang diterima Sodom dan Gomora. Ketika Sodom dan Gomora telah menerima api belerang yangbegitu mematikan, dapatkah Anda bayangkan api apa yang akan diterima Kapernaum? Ini sungguh saatnya mengejar perkenanan-Nya. Amin!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.