Thursday, December 6, 2012

Jurnal SHRK December 2012 - Hari Ke-3

"Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa: 'Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.'" - Keluaran 14:10-12

Mengapa orang Israel sangat ketakutan ketika Firaun dan orang-orang Mesir menyusul mereka bahkan sejak dari kejauhan. Ini bukan sebuah ketakutan yang biasa, ini adalah ketakutan traumatik karena jiwa orang-orang Israel yang cidera akibat perbudakan yang begitu panjang. Memang orang Israel sudah keluar dari tanah Mesir, namun "Mesir" masih belum keluar dari batin orang Israel. Jadi jiwa mereka begitu teraniaya bahkan ketika Firaun masih berada di kejauhan dan lebih parah lagi, setiap kali orang Israel menghadapi masalah, yang ada di pikiran mereka hanya kembali ke Mesir, mengingat kembali "nostalgia" perbudakan mereka di Mesir.

Sebagai contoh, suatu ketika di Semarang beberapa waktu lalu ada seorang pelayan toko yang melakukan kesalahan dengan secara tidak sengaja memecahkan sebuah pajangan dari keramik. Memang pemilik toko sangat kikir, namun kali ini si pelayanan toko tidak dimarahi oleh majikannya. Sebagai gantinya, pejangan keramik yang pecah itu direkatkan kembali sedemikian rupa dan digantung di ruang toko tersebut sebagai peringatan. Pelayan toko tersebut sangat terganggu dengan hal itu dan kebetulan jiwanya juga lemah, hingga beberapa bulan kemudian pegawai toko menjadi gila jiwanya karena terus merasa tertuduh dan dianiaya oleh rasa bersalahnya.

"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih (sperma) ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." - 1 Yohanes 3:9 Fisik jasmani kita hari ini adalah hasil yang terbaik dari sel sperma yang terbaik dari ayah kita masing-masing pada saat membuahi ibu kandung kita. Namun di dalam roh kita ada sperma ilahi karena kita telah dilahirkan kembali dari Allah. We are The Champions! Namun bagaimana mungkin kehidupan kita tidak menggambarkan hal itu?

"Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya." - 1 Korintus 12:18. Masing-masing kita dirancang khusus dalam satu tubuh-Nya. Masing-masing kita memiliki habitat panggilan yang khusus pula, sehingga masing-masing kita memiliki arena tanding yang berbeda satu sama lainnya. Namun kenyataan banyak orang yang merasa dirinya adalah pecundang karena kita masih bertanding di arena yang salah, kita masih bertanding di arena yang diperuntukan bagi orang lain sehingga kita hanya fokus kepada kekalahan kita daripada semakin mengenali kehendak dan panggilan Tuhan bagi kita. Jadi sekarang berhenti memandang "kekalahan" kita saat ini, carilah kehendak-Nya yang sempurna, latihlah diri kita setiap saat dan bertandinglah pada bidang yang telah ditentukan bagi kita. Paksakan diri kita untuk nyaman dan menikmati dengan panggilan-Nya, BUKAN memaksakan Dia mengikuti kenyamanan kita!

"Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka; sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya." - Mazmur 106:32-33. Orang lain bisa mencelakai kita, keadaan yang ada bisa di luar kendali kita, namun keadaan yang di dalam adalah kendali kita sepenuhnya dalam anugerah Tuhan. Sama seperti Musa, ia juga punya pilihan untuk tidak menjadi teledor supaya tidak kena celaka. Itu sebabnya Destiny is a CHOICE, takdir adalah sebuah pilihan yang harus disikapi dengan sangat bijaksana.

"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." - Efesus 5:15-17. Dalam versi New Living Translation, kalimat "pergunakanlah waktu yang ada" ditulis "make the most of every opportunity" - membeli atau membayar setiap peluang yang ada. Siapa yang membayar, ialah yang akan memilikinya. Siapa yang membayar lebih, ialah yang berpeluang lebih.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.