Monday, March 25, 2013

Malapetaka 501: Barack Hussein Obama

Oleh: Elisheva Wiriaatmadja - www.elishevadpw.com

Tulisan berikut ini bersumber dari sebuah artikel yang pernah dimuat di Jerusalem Post versi Bahasa Inggris. Artikel tersebut ditulis oleh dua Yahudi dari denominasi Yahudi Orthodox (yang belum percaya Yeshua), yakni Joel Gallis and Dr. Robert Wolf. Di dalam TORAH berbahasa Ibrani ada banyak sekali kode-kode yang tersembunyi, yang merupakan nubuatan-nubuatan di sepanjang zaman. Saya menyederhanakan pembahasan kode-kode tersebut di dalam artikel itu dan menuangkannya di dalam tulisan ini.

Rahasia ini akan membahas salah satu kegelapan pekat yang menggantung seperti awan gelap di atas bangsa-bangsa saat ini. Kegelapan ini adalah kuasa di balik The Great Tribulation (Masa Kesukaran Besar) yang pertama-tama akan menghantam Israel dan orang Yahudi, lalu juga orang-orang Kristen. Kode yang menyingkapkan nubuatan ini tertulis di dalam kisah Yakub di akhir hidupnya yang memanggil keduabelas anaknya untuk memberkati dan menubuatkan mereka.

"Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari." - Kejadian 49:1

Dalam Bahasa Ibrani kata yang dipakai untuk “datanglah berkumpul” adalah חאספו (baca: hayaspu) yang mengandung arti berkumpul dalam unity kesatuan hati, bukan hanya sekedar ngumpul dan duduk bersama. Yang menarik adalah kata “memanggil” dan frase “kamu alami” memakai akar kata yang sama yaitu קרא (baca: qara). Kata ini memiliki arti yang luas yaitu “memanggil” baik dalam arti yang positif maupun negatif seperti, “memanggil malapetaka untuk menimpa” sesuatu atau seseorang. Dengan demikian kalau kita baca kata ini di dalam ayat tersebut, ayat itu berbunyi:

"Kemudian Yakub qara anak-anaknya dan berkata: "Hayaspu, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan qara di kemudian hari." - Kejadian 49:1

Ketika Yakub memanggil keduabelas anak-anaknya di akhir hidupnya, niatnya adalah memberitahukan kejahatan atau malapetaka yang akan terjadi pada mereka di kemudian hari. Pemakaian kata “kemudian hari” bukanlah kata yang menunjuk pada masa depan mereka, tetapi masa depan generasi anak-anak mereka di Akhir Zaman.

Namun syarat untuk Yakub dapat menyampaikan berita malapetaka tersebut adalah keduabelas itu harus חאספו (baca: hayaspu), yaitu berkumpul dalam unity dan kesatuan hati. Dari ayat-ayat berikutnya di Kejadian pasal 49, kita melihat bahwa Yakub pada akhirnya TIDAK MEMBOCORKAN kejahatan apa yang akan menimpa anak-anaknya di Akhir Zaman. Bukannya menubuatkan malapetaka yang akan menimpa anak-anak mereka di Akhir Zaman secara kolektif, Yakub malah memberikan nubuatan-nubuatan terpisah dan berbeda untuk masing-masing suku. Mengapa? Karena Yakub menyadari, tidak ada unity dan kesatuan hati di antara mereka.

Nilai gematria dari kata “berkumpul” חאספו (baca: hayaspu) adalah sama dengan frase “sampai hari ini” הזה עד היום (baca: od hayom hazeh) yaitu 152. Pemakaian frase “datanglah berkumpul” oleh Yakub, yang gematrianya sama dengan “sampai hari ini”, mengandung pesan rahasia bahwa panggilan untuk “datang berkumpul” bagi orang Israel dalam unity & kesatuan hati akan terus menggaung “sampai hari ini” (di zaman kita). Gaung itu masih terus berkumandang sampai sekarang karena orang Israel dan Yahudi modern pun percaya bahwa belum ada unity di antara mereka.

Musa Yang Berhasil "Membocorkan"

Namun demikian, ada satu orang di dalam TORAH yang “berhasil” membocorkan rahasia mengenai kejahatan atau malapetaka yang akan terjadi di Akhir Zaman. Dia berhasil menceritakannya karena sejak hidupnya sampai dia meninggal, keduabelas suku Israel memiliki kesatuan hati dan hidup dalam unity itu, orang tersebut ialah Musa. Unity di antara orang Israel muncul di Gunung Sinai, setelah kelompok Koresh dibinasakan oleh TUHAN. Ketika Israel bersatu hati itulah, Musa menubuatkan malapetaka yang akan terjadi di Akhir Zaman pada anak-anak mereka.

"Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu." - Ulangan 31:29

Berbeda dengan Yakub, Musa tidak memakai kata קרא (baca: qara) untuk “akan menimpa kamu”. Musa memakai kata וקראת (baca: v’qarat). Mirip seperti kata קרא (baca: qara), וקראת (baca: v’qarat) juga berarti “memanggil” dalam arti yang luas. Kata itu dapat berarti “memanggil, menamai, memproklamasikan” atau juga “memanggil malapetaka untuk menimpa” pada sesuatu atau seseorang.

Pemakaian kata yang berbeda untuk arti yang sama dalam TORAH berbahasa Ibrani, bukan sebuah kebetulan. Pasti ada pesan yang tersembunyi di dalam pemakaian kata yang berbeda ini. Kata yang dipakai Musa untuk “menimpa” adalah וקראת (baca: v'qarat) yang hanya muncul satu kali di dalam seluruh TORAH, yaitu ketika Hagar diberitahu bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismael.

"Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: 'Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya (v'qarat) Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.'" - Kejadian 16:11

Di sini, Musa pertama kali memakai kata "v'qarat" untuk kata “menamainya”. Kata "v'qarat" biasanya digunakan untuk kata “memproklamirkan" atau "memanggil” sesuatu atau seseorang. Tetapi secara misterius Musa menggunakan kata ini untuk menjelaskan malapetaka yang akan MENIMPA (v’qarat) keturunan Israel di Akhir Zaman.

Pemakaian kata yang sama di dalam ayat yang konteksnya berbeda sama sekali memberikan sebuah kode tertentu. Ini memberitahukan kita bahwa ketika nanti malapetaka itu menimpa Israel, malapetaka tersebut sudah diproklamirkan (v’qarat) oleh surga dan seseorang sudah dipanggil (v’qarat) untuk membawa malapetaka tersebut – Ishmael (atau keturunannya). Bagaimana cara (keturunan) Ishmael membawa malapetaka tersebut bagi Israel dan keturunan-keturunannya, terungkap di dalam kode dalam bahasa Ibrani dua hal di bawah ini:

"Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu." - Ulangan 31:29
Frase “dengan perbuatan tanganmu” dalam bahasa Ibrani adalah במעשה ידיכס (baca: b’maaseh yadichem). Nilai gematria dari frase ini adalah 501.

Peran Kaum Ismael

Nama Ishmael sendiri dalam bahasa Ibrani tidak memiliki gematria yang sama dengan frase di atas. Tetapi kita ingat bahwa nubuatan Yakub dan Musa diberikan berkenaan dengan anak-anak Israel dan keturunannya di Akhir Zaman. Sehingga yang akan “menimpakan malapetaka” tersebut bukanlah Ishmael itu sendiri tetapi keturunannya, yaitu kaum Ishmael. Dalam bahasa Ibrani kaum Ishmael adalah ישמעאלים (baca: yishmaelim). Anehnya, kata inilah yang memiliki nilai gematria yang sama dengan “dengan perbuatan tanganmu” (baca: b’maaseh yadichem) , yaitu 501.

Ini hanya memberikan konfirmasi bahwa malapetaka yang akan menimpa Israel dan orang Yahudi di Akhir Zaman akan berkenaan dengan kaum Ishmael dan malapetaka itu dipicu oleh perbuatan tangan orang Israel dan Yahudi itu sendiri. Nubuatan bahwa kaum Ishmael yang berada di balik malapetaka tertulis juga dalam Mazmur 83:

"Mazmur Asaf: suatu nyanyian. Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah! Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala. ... Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau: Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar, ..."

Kita mengetahui bahwa Edom adalah bangsa turunan dari Esau yang menikah dengan kaum Ishmael:

"Maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya. Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot." - Kejadian 28:8-9

Barack Hussein Obama - 501

Yang mengherankan adalah bahwa di dalam artikel yang dimuat oleh Jerusalem Post pada bulan Agustus 2008, Joel Gallis and Dr. Robert Wolf menulis bahwa salah satu calon (ketika itu) pemimpin dunia yang memiliki pengaruh yang besar memiliki gematria yang sama dengan kedua hal di atas yaitu 501. Nama pemimpin dunia itu ditulis dalam huruf Ibrani sebagai berikut:


ברק חוסיין אובמה
Barack Hussein Obama

Sampai saat ini, kita sudah menemukan bahwa tiga hal yang memiliki gematria yang sama dengan 501:
1. Frase "dengan perbuatan tanganmu" - במעשה ידיכס (baca: b’maaseh yadichem).
2. Kata untuk "kaum Ishmael" - ישמעאלים (baca: yishmaelim).
3. Nama Presiden Amerika Serikat - ברק חוסיין אובמה (Barack Hussein Obama)

Dua bulan setelah artikel ini dimuat di Jerusalem Post, Barack Hussein Obama memenangkan pemilihan suara, yaitu pada bulan November 2008. Para pemimpin agama Orthodox Yahudi mengawasi bagaimana 85% dari orang-orang Yahudi di Amerika Serikat memilih seorang kepala di atas mereka yang berasal dari yishmaelim (kaum Ishmael). Kata “kepala” dalam bahasa Ibrani adalah ראש (baca: rosh) yang nilai gematrianya juga 501.

Sepuluh Tulah & Tradisi Paskah Yahudi - 501

Yang memicu datangnya malapetaka itu adalah dari perbuatan tangan orang Israel atau Yahudi itu sendiri. Setiap kali makan malam perayaan Pesach (Paskah) tanggal 14 bulan Nisan, orang-orang Yahudi menumpahkan sedikit anggur sambil menyebutkan kesepuluh tulah satu per satu. Setelah itu, mereka menyebut satu frase yang merupakan singkatan dari kesepuluh tulah tersebut, dengan mengambil huruf pertama dari nama ke tulah itu. Frase yang diucapkan itu adalah דעכ דעש באחב (baca: datsekh adesh b’achab), nilai gematrianya adalah 501.

Kesimpulan Atas 501

Para pemimpin agama Yahudi Orthodox percaya bahwa nubuatan DENGAN PERBUATAN TANGAN MEREKA (501) mengacu pada keputusan orang-orang Yahudi itu sendiri yang menyumbang kampanye, mendukung dan mengangkat seorang KEPALA (501) di atas mereka, yang berasal dari kaum Ishmael (501) bernama BARACK HUSSEIN OBAMA (501). Dan malapetaka tersebut akan sedahsyat seperti 10 TULAH (501) yang dijadikan satu dan ditimpakan sekaligus kepada (pertama-tama) orang Israel dan Yahudi, lalu orang-orang lain.

Kita belum bisa memastikan apa peranan Presiden Amerika Serikat ini dalam nubuatan mengenai Masa Kesusahan Besar atau The Great Tribulation. Kita juga tidak dapat mengatakan bahwa Obama adalah Antimesias atau Antikristus itu, karena di dalam nubuatan di Kitab Wahyu, kita tahu bahwa nilai gematria dari nama Antimesias atau Antikristus yang akan datang nanti adalah 666.

"Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah 666." - Wahyu 13:18

Tetapi berdasarkan kode-kode TORAH berbahasa Ibrani, baik Obama maupun kaum Ishmael memang akan memainkan peran, yang entah bagaimana, untuk mendatangkan malapetaka besar ini atau membantu membangun konteksnya. Bahkan kedua penulis artikel itu mengatakan bahwa intensitas masa kesukaran itu akan seperti 10 tulah di Mesir dijadikan satu dan ditimpakan bersamaan atas Israel dan orang-orang Yahudi.

1 comment:

  1. Tulisan ini dibuat 2013. Now 2015. Dimana tahun ini saja obama sudah mendukung iran utk enriched nuclear n setengah hati menumpas isis n mau menerima pengungsi syria. Yg nota bene masuk ke America laki laki 90%. It's not I against refugees but he should think first.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.