Wednesday, July 31, 2013

Obaja Dalam Sekilas Perenungan

"Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang Edom--suatu kabar telah kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: "Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!" - Kitab Nabi Obaja

Nabi Obaja merupakan nabi pertama dari Kelompok 12 Nabi Kecil yang berhubungan dengan nasib bangsa Israel, terutama dalam perkara Masa Pembuangan (The Exile Period). Obaja bahkan ada lebih dulu dari pada 4 Nabi Besar (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel & Daniel) dan melalui Obaja, untuk pertama kalinya Tuhan memperkenalkan istilah Hari Tuhan sebagai hari penghakiman atas umat pilihan Israel dan semua bangsa di dunia. Pokok nubuatan utama keduabelas nabi kecil ini adalah berupa peringatan, dan uniknya yang pertama kali mendapat peringatan bukanlah Israel, melainkan Edom.

Edom diancam Tuhan untuk dimusnahkan selama-lamanya karena sikapnya yang terus menerus salah terhadap saudaranya, Israel. Sebagai saudara serumpun dan satu nenek moyang, Edom seharusnya ikut mendukung dan membela Israel. Namun sebaliknya, ketika bangsa-bangsa lain menyerang Israel, Edom malah ikut menyerang saudaranya sendiri. Di sisi lain, Edom bersikap angkuh dan memandang rendah Israel dengan sedemikian rupa. Tadinya Edom tinggal di dataran tinggi dengan posisi benteng yang sedemikian rumit di puncak-puncak bukit, yang secara kasat mata sulit ditembus. Bahkan dengan posisi geografisnya itu, Edom selalu memandang ke bawah untuk melihat Israel. Keangkuhan Edom sering disebut sindrom Edom atau sindrom Esau, yang diwujudkan dengan terjadinya perlombaan membangun gedung pencakar langit tertinggi di berbagai negara di dunia. Ada kebanggaan dan kesombongan tersendiri yang hendak dipamerkan oleh orang-orang yang mengidap sindrom tersebut. 

Herodes

Suatu ketika pada zaman penjajahan Romawi, ada seorang Edom yang merasa begitu heroik menghadap kepada Julius Caesar untuk meminta takhta di Yerusalem diserahkan kepadanya dan hal itu disetujui, sehingga muncullah raja yang bernama Herodes. Ia begitu bangga sebagai seorang keturunan Edom yang dapat memerintah di sentra Tanah Pusaka, yakni Yerusalem. Namun kebanggaan dan kesenangannya tidak dapat bertahan lama ketika orang-orang Majus mendadak datang untuk menyembah seorang Raja Israel sejati yang saat itu baru dilahirkan. Perasaan senang dan bangga itu mendadak berubah menjadi amarah yang amat sadistik sehingga setiap bayi dan anak laki-laki di Bethlehem harus dibunuh.

Setelah Herodes pertama mati, anaknya menggantikan dia dan "prestasi" yang sempat diukir Herodes Antipas ini adalah memenggal kepala Yohanes Pembaptis serta membiarkan Yesus Kristus dihukum salib tanpa sebuah tuduhan yang kuat.

Antipas digantikan oleh Herodes Agripa I, yang nasibnya lebih naas daripada pendahulunya. Ia tewas ditampar malaikat di depan umum saat selesai menyampaikan pidato, sedangkan anaknya menjadi raja terakhir tanpa dikaruniai seorang anak laki-laki atau penerus. Demikian kaum Edom musnah dan dibutuhkan sekitar sembilan abad sejak Obaja menubuatkannya hingga nubuatan itu genap. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.