Wednesday, June 24, 2015

Dalam Satu Jam Saja Berlangsung Penghakiman Baginya

Dalam waktu kurang dari 3 bulan puncak penggenapan segala sesuatu akan dimulai, saya repost dan mengamplifikasi bagian tulisan mengenai runtuhnya sistem ekonomi Babel yang bertepatan dengan Yobel Besar - Ayin Vav 5776. Dengan total hutangnya yang sudah melebihi 18,279 triliun dan defisit anggaran sebesar 500 milyar dolar Amerika, dan jumlahnya terus bertambah, maka bom waktu ekonomi bisa meledak kapanpun. (www.usdebtclock.org)

Dengan repost ini diharapkan buat semua Gereja Tuhan untuk bersiap menyambut semua yang Tuhan sediakan di Yobel Besar hingga puncaknya adalah tsunami lawatan, panen jiwa-jiwa terbesar dan diakhiri dengan rapture atau pengangkatan. 

Yobel Besar - Ayin Vav 5776 juga berarti pengalihan kekayaan secara masif dari dunia kepada Gereja Tuhan, mengapa demikian? Ayin Vav 5776 - Vol. 2: Great Wealth Transfer

"Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: 'Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!'" - Wahyu 18:10

"Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: 'Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa. Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.'" - Wahyu 18:19-20

Babel adalah sistem dunia ini yang dikendalikan dengan peredaran uang (Mammon) dan pengadaan hutang yang takkan pernah bisa terbayar. Babel ditakdirkan runtuh dalam satu jam saja, apa maksudnya? Jika mengacu pada 2 Petrus 3:8, yang mengatakan bahwa sehari sama dengan seribu tahun, maka satu jam adalah seribu tahun dibagi 24 jam, yakni sekitar 41,6 tahun. Dan sejak kapan jangka 41,6 tahun ini mulai dihitung?

Saya percaya bahwa jangka 41,6 tahun ini mulai dihitung melalui dua peristiwa besar dalam dunia ekonomi dan keuangan Amerika Serikat:

1. 15 Agustus 1971 - dikenal sebagai peristiwa "Nixon Shock", sejak pemerintah Amerika Serikat mulai menurunkan standar dalam pencetakan uang dari standar emas (gold standard) menjadi standar tukar emas (gold exchange standard) pada 1933, nilai dolar Amerika mengalami penurunan yang permanen. Dan ketika ada pihak luar yang menyadari bahwa Amerika Serikat tidak memiliki cadangan emas sebanyak uang yang dicetaknya, maka secara mendadak Presiden Nixon memutuskan untuk meninggalkan standar emas secara total sehingga sistem pencetakan uang didasarkan kepada hutang. 

Keputusan Nixon yang mengejutkan ini, diam-diam disepakati oleh banyak pemerintah di berbagai negara, sebab sejak saat itu, mereka bisa mencetak uang sebanyak yang mereka kehendaki, dari sinilah dikenal istilah Fiat Money. Sejak saat inilah Amerika Serikat dan bangsa-bangsa di dunia berlomba-lomba mengejar kekayaan semu dan menuju jalan kehancuran tanpa dapat berbalik lagi.

Dan peristiwa ini menjadi sebuah deklarasi tersendiri bagi Amerika Serikat dan banyak bangsa bahwa tuan mereka bukan lagi Tuhan seperti yang tercetak di setiap lembaran dolar "In God We Trust", melainkan mereka mengabdi kepada Mammon.

2. Awal 1974 - setelah kekalahan Mesir dan para sekutunya di Timur Tengah melalui Perang Yom Kippur tahun 1973, Arab Saudi membalas dengan menurunkan produksi minyak bumi dan mengembargo Amerika Serikat. Namun Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger sukses bernegosiasi dengan Raja Faisal dari Arab Saudi untuk mendapatkan kesepakatan yang mensyaratkan minyak dijual hanya dengan dolar AS. Kesepakatan ini membuat Arab Saudi menjadi begitu kaya dan kemudian membujuk negara-negara Arab penghasil minyak lainnya untuk bergabung. Ini adalah kelahiran dari Petro-Dollar.

Dengan demikian Tuhan mendapati Amerika Serikat (Babel) dan semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya. Sebab Amerika Serikat seharusnya tetap setia menyatakan keberpihakannya kepada Israel apapun resikonya, namun ia malah berpihak kepada para musuh dan pembenci Israel.

Jika kita tambahkan awal 1974 dengan 41,6 tahun kemudian, maka kita mendapati bahwa puncak keruntuhan Babel akan terjadi tepat 7 tahun setelah krisis Subprime Mortgage 2008, yakni 13 - 14 September 2015. Lalu bagaimanakah kita harus bersikap menghadapi semua hal ini? Bersukacitalah! Sebab jika memang selama ini sikap hati dan fokus hidup kita ialah Tuhan dan segala kehendak-Nya maka di sinilah akan terjadi apa yang telah dinubuatkan mengenai adanya pengalihan harta kekayaan terbesar (The Great Wealth Transfer) seperti yang tertulis pada Kitab Yesaya pasal 60.

Sedangkan bagi mereka, yang sekalipun beribadah kepada Tuhan, namun jika fokus atau prioritas hidupnya bukan lagi Tuhan dengan segala kehendak-Nya, maka mereka harus segera bertobat atau jika tidak, maka bisa dipersilakan berduka bersama dengan runtuhnya Babel, Sang Pelacur Besar itu. Tahun 2015 ini, Indonesia tepat berusia 70 tahun dan di saat yang sama mengalami berkat Tahun Shemitah Ayin Hey 5775 dan akan mengalami berkat Tahun Yobel Besar - Ayin Vav 5776.

Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.

Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.