Saturday, April 1, 2017

Logika Sederhana Mid-Tribulation Rapture

Sudah menjadi perdebatan yang berkepanjangan di kalangan Gereja mengenai kapan tepatnya Rapture terjadi dari Masa Tribulasi Besar. Ada yang percaya bahwa Rapture terjadi sebelum Masa Tribulasi Besar, atau biasa disebut Pre-Tribulation Rapture. Ada yang percaya bahwa Rapture terjadi di pertengahan Masa Tribulasi Besar, atau biasa disebut Mid-Tribulation Rapture. Dan ada juga yang percaya bahwa Rapture terjadi di akhir dari Masa Tribulasi Besar, yakni tepat setelah Tujuh Sangkakala digenapi dan sebelum Tujuh Cawan Murka dimulai, atau biasa disebut Post-Tribulation Rapture.

Ketiganya memiliki dasar firman dan penafsirannya masing-masing. Dan mayoritas percaya Pre-Tribulation Rapture, yakni bahwa Pengangkatan terjadi untuk menghindarkan Gereja dari Masa Tribulasi Besar. Padahal sesungguhnya Masa Tribulasi Besar itulah yang dibutuhkan untuk memperoleh Mempelai Wanita yang sesuai kualifikasi-Nya Tuhan Yesus sendiri. Dan Rapture adalah cara Tuhan untuk menghindarkan Gereja dari ketujuh Cawan Murka Allah yang sangat dahsyat itu.

Karena ketiganya merasa memiliki dasar firman yang sama kuatnya, maka sekarang saya mencoba mengajak berpikir logis bahwa yang benar adalah Mid atau Post-Tribulation Rapture ketimbang Pre-Tribulation Rapture:

1. Pre-Tribulation Rapture berkata bahwa semua orang yang sungguh-sungguh jalan bersama dengan Tuhan dijemput lebih dulu, sedangkan sisanya yang selama hidupnya cenderung kompromi dengan dosa, maupun yang jahat akan ditinggalkan, masuk Masa Tribulasi Besar, menghadapi Antikristus yang akan memaksakan mereka yang tertinggal untuk menerima Tanda Binatang itu. 

Pertanyaannya, jika yang tertinggal adalah mereka yang selama hidupnya selama ini setengah hati dengan Tuhan maupun juga yang jahat, lalu untuk apa Antikristus harus memaksa mereka menerima Tanda Binatang itu? Karena pada masa yang penuh anugerah dan limpah kesempatan saja mereka ini cenderung kompromi dengan dosa, enggan menyalibkan daging dan masih terlalu sarat dengan berhala-berhalanya, bagaimana mungkin mereka mendadak bisa punya iman yang begitu kuat untuk tetap teguh menolak Tanda Binatang itu?

2. Saya percaya bahwa Masa Tribulasi Besar adalah ajang untuk memilih antara mempertahankan iman atau menyelamatkan nyawa. Setiap orang harus memilih salah satunya, harus kehilangan salah satunya dan tidak bisa mempertahankan keduanya. Jadi jika ingin mempertahankan iman, harus siap kehilangan nyawa dan begitu juga sebaliknya.

Pertanyaannya, jika mereka yang selama ini hidup karena melihat dan tidak punya iman kepada Tuhan, bagaimana mungkin mereka mempertahankan sesuatu yang mereka tidak miliki? Mereka selama ini sayang nyawa, dan tidak punya iman, jadi bagaimana mungkin mereka bisa mempertahankan iman yang sebenarnya mereka tidak miliki? Maka sudah pasti mereka yang tidak punya iman akan mempertahankan nyawa mereka dengan menerima Tanda Binatang itu. Itu sebabnya Antikristus tidak perlu memaksa jenis kaum yang ini untuk mau menerima Tanda Binatang, sebab pada dasarnya mereka sayang nyawanya sendiri.

3. Perhatikan pola yang ada dari berbagai kisah yang ditulis di dalam Alkitab. Semuanya adalah penindasan dulu, kesengsaraan dulu, penyiksaan dulu, barulah datang pembebasan. Perbudakan selama ratusan tahun, barulah pembebasan melalui Musa. Pembuangan lebih dulu, barulah pemulihan negara. Jatuh ke dalam dosa dulu, barulah penebusan melalui Anak Manusia. Bahkan Second Coming, saat Yesus Kristus datang sebagai Raja di atas segala raja, adalah pembebasan bagi bangsa Israel dari siksaan Antikristus.

Jadi bagaimana mungkin Gereja punya pola terbalik sendiri, diselamatkan dulu melalui Rapture tanpa mengalami Masa Tribulasi Besar.

Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.