Friday, April 21, 2017

Pak Ahok, Yesus & Barabas

Kiprah Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) di dunia politik tanah air takkan pernah surut dari perhatian publik. Beliau menjadi inspirator sekaligus pahlawan bagi jutaan rakyat Indonesia. Bahkan dalam kekalahannya di Pilkada DKI Jakarta 2017, Pak Ahok tetap menginspirasi kita. 

Salah satu pernyataan inspiratifnya itu adalah bahwa Yesus pun pernah kalah voting di hadapan pengadilan rakyat di Yerusalem. Sekalipun Yesus telah berbuat banyak kebaikan bagi banyak rakyat Israel hari itu, namun rakyat tetap terhasut oleh hasutan para kaum agamawan, kaum Farisi, kaum Saduki dan imam kepala saat itu. Hal inipun terulang kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017.


Dan berikut ini kisah yang lebih rinci ketika Yesus Kristus kalah voting dari Barabas:

"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: 

'Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?' 

Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: 

'Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.' 

Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: 

'Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?' 

Kata mereka: 'Barabas.' 

Kata Pilatus kepada mereka: 'Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?' 

Mereka semua berseru: 'Ia harus disalibkan!' 

Katanya: 'Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?' 

Namun mereka makin keras berteriak: 'Ia harus disalibkan!' 

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: 'Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!' 

Dan seluruh rakyat itu menjawab: 'Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!' 

Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan." - Matius 27:16-26

Pontius Pilatus paham benar situasinya dan ia sangat tahu bahwa Yesus Kristus tidak memiliki celah atau kesalahan untuk diadili dan dihukum. Namun rakyat dalam hasutan kaum agamawi mengadili Yesus Kristus karena kedengkian. Kedengkian ini diawali ketika Yesus Kristus membongkar praktik bisnis gelap di Bait Suci (Matius 21:12-13, Markus 11:15-17). Bukankah Ahok pun membongkar banyak perilaku korup di jajaran pemerintahannya?

Barabas

Salah satu hal menarik dari kejadian tersebut adalah terbebasnya seorang penjahat yang sudah sangat terkenal dengan kejahatannya, yakni Yesus Barabas. Tahukah Anda arti nama Barabas? Barabas dalam bahasa Aram berarti anak dari seorang ayah atau anak dari seorang tuan (son of a father or a master)

Jadi kekalahan Yesus Kristus di dalam voting saat itu yang dilanjutkan dengan kematian-Nya di atas kayu salib merupakan karya Roh Tuhan untuk merelakan Sang Penebus menebus anak-anak dari seorang ayah (Adam) dari kutuk dosa dan hukuman maut. 


Tanda Martir 

Basuki Tjahaja Purnama telah mengikuti jejak Kristus dengan menjadi "martir" politik di negeri ini. Namun ketahuilah, sebagaimana lawatan Roh Tuhan dan tuaian besar jiwa-jiwa terjadi setelah Kristus mati, bangkit dan terangkat ke Sorga, demikianlah lawatan & tuaian besar akan terjadi di negeri ini dalam waktu dekat. Bukankah saat ini juga adalah hari-hari setelah Paskah dan menjelang Pentakosta?

Saya percaya bahwa Tuhan memakai Pak Ahok sebagai tanda martir untuk memberi sinyal kepada Gereja Tuhan di Indonesia bahwa kegenapan segala sesuatu sudah sangat dekat. Bukankah kematian Kristus merupakan awal dari Zaman Anugerah? Demikian juga apa yang sudah kita alami dan saksikan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ini, untuk menandai berakhirnya Zaman Anugerah itu.

Bukankah kasus rekayasa penistaan agama yang dituduhkan kepada Pak Ahok begitu membahana sampai ke seantero dunia? Apakah menurut Anda hal itu sebuah kebetulan? Tentu tidak. Tuhan sungguh sedang mengirim pesan penting ini kepada Gereja-Nya. 

Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.