Saturday, January 27, 2018

Menghadapi Kebenaran

"Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: 'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.'" - Yohanes 8:31-32

Biasanya ada dua perkara ketika kebenaran itu terungkap:

1. Ketika kebenaran yang baru saja diketahui jauh lebih buruk daripada yang selama ini diyakininya.

2. Ketika kebenaran yang baru saja dialaminya jauh lebih baik daripada yang selama ini disangkakannya.

Ketika malam terakhir sebelum Yesus ditangkap, Petrus begitu yakin akan dirinya dan kesetiaannya, sekalipun Yesus telah memperingatkannya. Dan benarlah, ketika Petrus mendapati dirinya jauh lebih buruk daripada keyakinannya yang rapuh itu karena menyangkal Yesus tepat 3 kali, runtuhlah seluruh jiwanya Petrus.

Di saat yang sama ketika Yudas Iskariot mendapati betapa sempurna & mulia Anak Manusia yang dikhianatinya, timbullah penyesalan yang begitu besar dan sulit untuk ditanggung oleh jiwanya.

Kebenaran yang kita ketahui akan memerdekakan, tapi juga akan mematikan, tergantung bagaimana kondisi ego kita. Semakin besar pride yang hendak dipelihara, semakin besar resiko untuk orang itu menghadapi kebenaran. Sebaliknya, semakin kecil egonya, bahkan yang rahasia pun telah menanti baginya untuk disingkapkan.

Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!

Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.