Saturday, December 1, 2018

Balada Orang Benar Dengan Dosa Dan Kelemahannya

"Your righteousness is a big deal, your rags is not." - Ps. Vladimir Savchuk

Ketika seseorang mulai menerima keselamatan dari penebusan Yesus dan menjadi pengikut Kristus, maka ia telah memiliki hati yang baru, dan roh yang baru.

Namun itu bukan berarti kelemahannya sudah teratasi. Kecanduannya akan pornografi, kecanduan akan uang banyak, kecanduannya akan seks bebas, kecanduannya akan barang mewah, kecanduannya akan pujian orang, kecanduannya untuk menjadi pusat perhatian, kecanduannya untuk memaki-maki orang lain dan berbagai kecanduan lainnya masih tetap ada.

Yang berbeda adalah sikapnya terhadap berbagai kecanduan tersebut telah berbeda. Karena rohnya sudah diberikan yang baru, maka semangatnya pun berbeda.

Dulunya menikmati tidur bersama lawan jenis yang belum menikah, tapi kemudian sekalipun hal itu masih dilakukan tapi sudah tidak senikmat sebelumya, karena dirundung rasa bersalah yang begitu berat karena hatinya pun telah berbeda.

Dulunya begitu menikmati pujian dari banyak orang, tapi kemudian menjadi begitu tahu diri, dan lama kelamaan bisa menganggap semuanya itu sia-sia.

Prosesnya tentu tidak bisa cepat, ada yang bulanan, ada yang tahunan, bahkan ada yang seumur hidup tidak terselesaikan dengan tuntas. Hal itu tergantung banyak faktor, tapi faktor yang terutama adalah PRIDE.

Tapi sekalipun kecanduannya masih ada, namun karena imannya telah menerima keselamatan Kristus, ia dihitung sebagai orang benar (righteous man).

Dan yang membedakan antara orang benar dengan orang fasik adalah orang benar bisa jatuh berkali-kali, sedangkan orang fasik tidak pernah mengalami kejatuhan. 

Mengapa orang fasik tidak mengalami kejatuhan? Karena orang fasik tidak pernah bangkit, dan menganggap semua kecanduan yang negatif itu sebagai hal yang wajar, semua kecanduan itu tidak dianggap sebagai dosa.

Sedangkan orang benar punya perjuangan terhadap dosa dan kelemahannya, kejatuhannya berkali-kali, namun diharapkan hanya selisih 1 kali lebih sedikit dibandingkan dengan kebangkitannya.

Sampai semua kesombongannya (pride) habis, barulah Tuhan menganugerah kemerdekaannya atas dosa dan kelemahannya secara utuh. 

Kapan pride-nya habis? Ketika ia memiliki keserupaan dengan Kristus. Bagaimana hal itu bisa diukur? Ketika tidak lagi memiliki keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.

Tuhan memberkati.

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.