Monday, January 28, 2019

Bagaimana Menghakimi Atau Menilai Yang Alkitabiah?

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." - Matius 7:1-2

"Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." - Matius 12:33 

Baik itu menghakimi maupun menilai pada dasarnya sama, mengapa? Karena keduanya berakhir pada sebuah keputusan.

Tapi Tuhan Yesus memberi petunjuk yang benar dalam menghakimi atau menilai:

1. Harus dengan ukuran yang benar. Jika tindakan penghakiman dianggap sama sekali salah, lalu bagaimana dengan para hakim, para jaksa dan para juri pengadilan? 

Tentu karena mereka punya dasar hukum tertulis, bukti-bukti kejadian dan nilai-nilai yang disepakati bersama dalam suatu masyarakat. Jadi yang tidak diperbolehkan adalah menghakimi tanpa ada ukuran yang obyektif maupun bukti-bukti yang sah.

Contoh, Anda menangkap basah seseorang menyuap pejabat pemerintah, apakah Anda tidak menganggap mereka bersalah atau menilai bahwa mereka sedang melakukan tindak kejahatan pada saat itu juga?

Contoh lain lagi, Anda menangkap basah seseorang yang mencuri makanan. Tapi untuk yang ini tentu kita tidak bisa dengan serta merta langsung menghakimi bahwa orang yang mencuri itu adalah penjahat. Maka dibutuhkan poin ke-2 di bawah ini.

2. Melihat buahnya. Pembuahan butuh proses dan proses butuh waktu, termasuk waktu untuk mengenali dengan benar. Keinginan tidak serta merta jadi perbuatan, tanpa adanya jangka waktu tertentu. Itu sebabnya ada istilah bahwa keinginan yang dibuahi atau dijadikan berbuah akan menghasilkan perbuatan.

Dan jika perbuatan itu tidak dihentikan, melainkan terus menerus dilakukan, maka akan menghasilkan karakter.

Keinginan - Perbuatan - Karakter, begitulah prosesnya.

Kalau sudah menjadi karakter, Anda pasti akan membuat keputusan. Jika karakternya bisa dipercaya, berjalanlah bersamanya. Jika karakternya culas, hindarilah dia.

Dengan demikian semoga petunjuk tersebut bisa bermanfaat.

Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.