Wednesday, March 20, 2019

Wafat Sebelum Waktunya Adalah Pertanda Petaka

Kematian orang-orang yang dikasihi Tuhan sangatlah berharga.

"Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya." - Mazmur 116:15

Dan adalah wajar ketika anak-anak menguburkan ayah mereka masing-masing.

"Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun, lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre, yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya." - Kejadian 25:7-10

"Adapun umur Ishak seratus delapan puluh tahun. Lalu meninggallah Ishak, ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya; ia tua dan suntuk umur, maka Esau dan Yakub, anak-anaknya itu, menguburkan dia." - Kejadian 25:38-39

"Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai Firaun, para tua-tua dari istananya, dan semua tua-tua dari tanah Mesir, serta seisi rumah Yusuf juga, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya; hanya anak-anaknya serta kambing domba dan lembu sapinya ditinggalkan mereka di tanah Gosyen." - Kejadian 50:7-8

Namun ketika seorang ayah harus menguburkan anaknya, Alkitab mencatat hal itu sebagai kejadian "luar biasa" sekaligus sebuah tanda "petaka".

Minimal ada dua kematian yang tercatat di Alkitab, yang menjadi pertanda buruk:

1. Kematian Habel, terjadi ketika Adam masih hidup, sekaligus peristiwa pembunuhan pertama yang dilakukan oleh seorang anak manusia terhadap sesamanya. 

2. Kematian Lamekh bin Metusalah, ketika ayahnya masih hidup. Padahal dari sepuluh nenek moyang pertama dalam sejarah manusia (Adam, Set, Enos, dan seterusnya sampai Nuh), semua anak menguburkan ayahnya masing-masing, kecuali Lamekh yang wafat 5 tahun lebih dulu daripada ayahnya, Metusalah.

Menurut Kitab Yashar (Kitab Orang Jujur), pada tahun kematian Lamekh, pada saat Nuh berusia 595 tahun, Bahtera Nuh mulai dibangun dan bahtera tersebut dirampungkan dalam 5 tahun sampai Nuh berusia 600 tahun dan di tahun yang sama Metusalah wafat, dan air bah datang.

Jadi begitu Nuh melihat bahwa ada "urutan kematian" yang berbeda, Nuh menangkap petunjuk bahwa itulah saatnya bahtera tersebut mulai dikerjakan.

Kematian Habel dan kematian Lamekh berharga di Mata Tuhan, namun kematian mereka merupakan "tanda petaka" bagi yang ditinggalkan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.