Monday, March 11, 2013

Destiny Versus Dream - Vol. 2

"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." - Matius 10:37-39

Suatu ketika ada seorang hamba-Nya bersaksi mengenai anak tunggalnya laki-laki. Dia mulai bercerita bahwa betapa beruntungnya ia menjadi orang tua dari anak tersebut. Dia menceritakan bahwa anaknya masih muda, tampan, takut dan taat kepada Tuhan, pandai bermain alat musik, menjadi berkat bagi banyak orang, disukai banyak gadis di sekitarnya, dan sebagainya.

Suatu saat, ada seorang pendeta yang bertanya kepada anak muda ini, "Kamu masih muda, jalan kamu masih panjang, kamu punya begitu banyak potensi, dan Tuhan begitu mengasihi kamu. Apa cita-cita kamu? Apa yang kamu inginkan, jika Tuhan bertanya kepadamu hari ini?"

Dan anak muda ini menjawab dengan mantap, "Aku cuma mau rapture."

Pendeta itu masih tidak percaya, sambil menegaskan, "Kamu yakin cuma itu yang kamu inginkan? Kamu tidak mau melayani dan dipakai Tuhan lebih lagi sehingga bisa menjadi berkat dan menjangkau lebih banyak jiwa?"

Anak muda ini juga menegaskan, "Tidak, Om. Saya hanya ingin rapture."

Dapatkah kita semua mengerti apa yang diinginkan anak muda ini? Jika sekilas kita memikirkannya, mungkin kita mengira ada yang salah, atau minimal ada yang aneh dengan anak muda ini. Ia kelihatan seperti begitu egois tidak memikirkan keselamatan orang lain dan kelihatan sangat percaya diri bahwa dirinya pasti akan ikut diangkat. 

Renungkanlah bahwa yang dimaksud anak muda ini BUKAN sekedar menginginkan rapture secepatnya terjadi, tidak melakukan pekerjaan apapun, tidak mencari nafkah dan hanya duduk diam menunggu kedatangan Tuhan. Namun maksudnya adalah ia berani dan rela membayar berapapun harganya untuk supaya rapture segera terjadi secepatnya. Anak muda ini bahkan bukan lagi bertanya-tanya atau mencari tahu kapan terjadinya rapture, ia bahkan berusaha untuk terus selaras dengan Tuhan dan segala yang rencana-Nya supaya rapture segera terjadi.

Jika yang dibutuhkan untuk rapture itu terjadi adalah jiwa-jiwa, maka ia akan menginjil atau menjangkau sebanyak mungkin jiwa. Jika yang dibutuhkan untuk rapture itu adalah pernikahan, maka ia akan menikahi gadis pilihan yang Tuhan kehendaki. Jika yang dibutuhkan untuk rapture itu terjadi adalah kuliah dan bekerja, maka ia akan memilih kampus yang terbaik yang Tuhan kehendaki serta pekerjaan yang dikenan-Nya. Dan jika yang dibutuhkan untuk rapture itu terjadi adalah duduk diam di kaki Tuhan, maka ia pun akan melakukannya dengan sukacita.

Intinya adalah Tuhan dan bukan yang lain. Sekalipun itu bicara tentang jiwa-jiwa, namun kita harus tahu bahwa keselamatan dan pertobatan pun adalah anugerah Tuhan. Keselamatan dan pertobatan itu bukan sesuatu yang harus kita doakan atau puasakan sehingga itu terjadi. Jika keselamatan dan pertobatan itu karena doa dan puasa kita, maka itu bukan lagi anugerah, tapi usaha manusia.

Rapture atau Pengangkatan Gereja, ukuran yang dipakai adalah keintiman dan kesetiaan. Keintiman bukan hanya kemesraan semata, namun juga pengenalan akan hati Tuhan yang sedemikian rupa, kita sadari dan percayai semua yang dikehendaki-Nya dalam hidup pribadi kita. Kesetiaan juga bukan sekedar keyakinan  bahwa diri kita diberkati saja, namun kerelaan yang panjang dan tahan lama untuk mengikuti ke manapun Ia kehendaki, demi tergenapinya semua rencana yang telah Ia tetapkan. Tanpa kedua hal ini, rapture hanyalah angan-angan atau impian yang menyakitkan dan lebih memberikan keputusasaan daripada harapan.

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.