Monday, May 12, 2014

Menolak Menjadi Letih

"Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: 'Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.' Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: 'Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.' ... Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: 'Apakah kerjamu di sini, hai Elia?' Jawabnya: 'Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.'" - 1 Raja-Raja 19:1-14

Tidakkah kelihatan aneh, Elia yang sebelumnya begitu gagah perkasa membantai habis ratusan nabi Baal kemudian ia menjadi begitu takut dan nyali menciut drastis hanya oleh seorang Izebel? Bahkan lebih konyol lagi karena Elia minta mati kepada Tuhan. Bukankah ini Elia yang sama, yang menutup langit selama tiga setengah tahun dari hujan, yang dengan doanya menurunkan api dari langit dengan dahsyatnya, yang membawa seluruh rakyat Israel kembali bertobat kepada Tuhan? Mengapa jiwa Elia menjadi berubah drastis dalam tempo yang relatif singkat hanya ancaman seorang ratu dari bangsa yang tak bersunat?

Bagaimana dengan Anda? Sudah berapa lama Anda mengikuti kegerakan Tuhan di penghujung Akhir Zaman ini? Apa yang telah Anda alami bersama Tuhan dalam sekian tahun terakhir ini? Dan jika ke depan Tuhan mengagendakan rencana-rencana yang lebih dahsyat lagi, akankah Anda tetap bersedia mengikuti ke manapun Ia kehendaki? Atau Anda telah menjadi letih karena merasa sudah berbuat begitu banyak bagi Kerajaan Tuhan, namun kenyataan yang Anda hadapi saat ini begitu meletihkan, merasa seakan-akan Tuhan tidak mau membela Anda dari kesulitan-kesulitan yang sedang Anda hadapi? Entah itu masalah keuangan yang tak pernah cukup, masalah pasangan atau keluarga yang jauh dari ekspektasi Anda maupun masalah dalam organisasi pelayanan.

Adakah hal-hal yang meletihkan Anda itu benar-benar membuat Anda menjadi letih, sampai-sampai Anda merasakan adanya keinginan yang kuat untuk berhenti dari semua agenda kegerakan Tuhan yang sudah Anda alami selama ini? Padahal nasib bangsa masih harus ditentukan dalam tahun-tahun yang paling menentukan ini karena waktunya telah tiba untuk berbagai keputusan dibuat oleh Tuhan, keputusan yang akan mengubah sejarah Indonesia untuk selamanya.

Jiwa Elia berubah drastis karena ia sempat merasa bahwa segala perkara ajaib yang ia saksikan adalah jerih payahnya, padahal semua itu adalah pekerjaan Roh Tuhan semata. Tuhan sudah berusaha menolong jiwanya dengan memberikan kekuatan dan mengajarkan hikmat-Nya melalui bunyi angin sepoi-sepoi itu, namun jiwanya telanjur rusak dan terjerumus dalam jebakan mengasihani diri sendiri dengan amat kuat. Elia merasa bahwa ia hanya seorang diri yang berjuang dan berhadapan dengan ancaman Izebel, padahal masih ada tujuh ribu orang Israel yang sepihak dengannya.

"Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa. Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia." 1 Raja-Raja 19:15-18

Setelah Tuhan mendapati jiwa Elia sudah tidak "tertolong", Tuhan memutuskan pengalihan tugas kepada tiga orang lainnya, yakni Hazael, Yehu dan Elisa dengan semua rincian teknis. Namun apa yang terjadi berikutnya? Tidak satupun dari rincian teknis tersebut dikerjakan Elia! Karena sampai terangkatnya ia ke Sorga, Elia tidak mengurapi satupun dari ketiga orang itu.

Di kemudian hari, Izebel memang tewas di tangan Yehu dan bangsa Israel "digembalakan" oleh Elisa, namun sesungguhnya bagian atau jatah Elia masih belum tuntas. Dan mungkin Anda bertanya-tanya sekarang, bagaimana mungkin Elia yang jatah masih tersisa bisa terangkat ke Sorga? Kenyataannya Elia masih ada dua kali tugas lagi setelahnya, yakni melalui Yohanes Pembaptis menjadi pembuka jalan bagi kedatangan Sang Mesias yang pertama dan di Masa Tribulasi nanti dengan menjadi Dua Saksi Elohim harus berhadapan langsung dengan Antikristus. Dengan demikian kita semua harus menyadari bahwa jika jatah tugas yang harus kita habiskan masih ada yang tersisa, maka akibatnya kita harus selesaikan yang tersisa tersebut di kesempatan paling akhir, yakni Masa Tribulasi yang dikuasai oleh Iblis melalui Antikristusnya.

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Elohim bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Elohim. Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya, seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.