Friday, April 28, 2017

Dasar Firman Mid-Tribulation Rapture

Simak artikel sebelumnya: Logika Sederhana Mid-Tribulation Rapture

Dari manakah garis awal (start line) iman kita? Garis awal itu dimulai dari,
ㅤㅤ
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." - Yohanes 3:16
ㅤㅤ
Dan di manakah garis akhir (finish line) perlombaan iman kita?
ㅤㅤ
"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." - 1 Yohanes 3:16
ㅤㅤ
Jadi, Kristus akan melihat gambar Diri-Nya yang utuh di dalam kita ketika kita menjadi serupa dengan-Nya dalam penderitaan dan pengorbanan-Nya, termasuk sebagai para martir-Nya.
ㅤㅤ
Bukankah para martir ini yang mampu mengalahkan binatang itu, patungnya dan bilangan namanya (666) serta para mereka ada kecapi Elohim?
ㅤㅤ
"Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah." - Wahyu 15:2
ㅤㅤ
Para martir sejati, merekalah yang dikehendaki Tuhan untuk duduk satu Takhta dengan-Nya dan memiliki kuasa untuk menghakimi dan memerintah bahkan sampai dalam kekekalan.
ㅤㅤ
"Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun." - Wahyu 20:4

Pre-Tribulation Rapture Vs. Post-Tribulation Rapture

Berdasarkan logika sederhana dan kebenaran yang tertulis dalam Alkitab, maka pertanyaannya adalah, mungkinkah bagi seseorang yang tertinggal menurut versi Pre-Tribulation Rapture bisa mengalami akhir yang berkemenangan, memperoleh takhta yang akan didudukinya sambil ikut menghakimi dan memerintah bersama-sama dengan Kristus?

Bagi saya hal itu mustahil. Iman bekerja seperti otot, yakni perlu dilatih setahap demi setahap, sehari demi sehari. Seperti kata pepatah, "What have to be done daily, have to be done daily" (apa yang harus diselesaikan setiap hari, memang harus diselesaikan setiap hari). Orang yang tidak biasa berolahraga angkat beban maka harus memulai dari beban yang kecil dahulu, sampai pada waktu tertentu, sepanjang ia tekun melakukannya, maka akan tiba saatnya ia akan mampu mengangkat beban yang besar, Begitu juga iman.

Dan Masa Tribulasi Besar itu seperti ajang "olimpiade iman" bagi Gereja Tuhan untuk bisa tampil sebagai Mempelai Wanita yang kudus dan tak bercacat cela. Jadi, melalui apa yang tertulis di Wahyu 15:2 dan Wahyu 20:4 maka jelaslah bahwa Rapture akan terjadi SETELAH Masa Tribulasi Besar dan SEBELUM Ketujuh Cawan Murka dicurahkan, atau lebih tepatnya disebut Post-Tribulation Pre-Wrath Rapture.

Bagi yang mengerti bahwa hanya melalui pengalaman kematian bersama dengan Kristus, Tuhan akan melihat gambar dan rupa-Nya pada diri orang itu, maka orang itupun akan mengalami kebangkitan besama dengan Kristus.

Yang Sesungguhnya Mendahului Rapture

Apa yang sesungguhnya mendahului Rapture?

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah." - 2 Tesalonika 2:3-4

Akan ada gelombang tsunami murtad, yakni pengkhianatan terhadap Yesus Kristus di Akhir Zaman, karena tribulasi besar terjadi melalui Sang Manusia Durhaka Antikristus. Jadi, memang Gereja Tuhan akan alami dahulu head to head dengan Antikristus sebelum Rapture terjadi, sehingga Gereja sungguh didapati sebagai Mempelai Wanita yang kudus dan tak bercacat cela.


Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Wednesday, April 26, 2017

Cara Iblis Menjegal "Destiny" Anak-Anak Tuhan - Ev. Mikhael Iin Tjipto

Ditulis oleh: Hana Cherry Eliezer

Dari sekian banyak cara Iblis yang dia lakukan untuk menjegal bahkan menghentikan anak-anak Tuhan menyelesaikan destiny, ini adalah 12 cara yang Iblis paling sering gunakan:

1. Iblis menipu agar anak-anak Tuhan tidak kenal kelemahannya. 
Orang yang tidak mengenal kelemahannya adalah orang yang mudah dicungkil matanya, tidak bisa melihat dari sudut Tuhan, akan sangat mudah dibelenggu dan ujungnya akan sangat mudah diperbudak untuk kerja buat Iblis. Menggosip, menyebarkan kepahitan, kerja tanpa menghasilkan, yang untung malah orang lain, ini adalah kerja buat Iblis.

Di Alkitab, Simson adalah orang yang tidak mengenal kelemahannya, padahal sudah berkali-kali ayahnya memperingatkannya, bahkan dia tidak bisa melihat dirinya sendiri lemah di urusan wanita walaupun berkali-kali terjadi masalah dan huru-hara setelah dia berurusan dengan wanita.

Setiap orang memang punya kelemahan, tapi yang dicungkil matanya akan membuat dia tidak bisa lihat kebenaran selama bertahun-tahun, kesalahannya terus sama dan diulang, seperti Saul yang punya roh tertolak. Begitu ditolak, Saul merasa marah dan terluka. Saul tidak langsung ditolak Tuhan waktu dia jatuh, tapi empat kali Saul jatuh, barulah Tuhan menolaknya. Orang Israel selalu bersungut-sungut, mereka tidak bersungut-sungut sekali lalu langsung dibuang Tuhan, tapi sepuluh kali mereka bersungut-sungut, dan Tuhan berkata, "CUKUP! Mereka tidak akan masuk Tanah Kanaan." Mari kenali kelemahanmu supaya jangan matamu dicungkil, supaya jangan tanganmu dibelenggu, supaya jangan engkau kerja buat musuh.

2. Iblis menipu supaya anak-anak Tuhan jadi martir konyol.

"Asael mengejar Abner dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dalam membuntutinya. Lalu Abner berpaling ke belakang dan bertanya: 'Engkaukah itu Asael?' Jawabnya: 'Ya, aku.' Kemudian berkatalah Abner kepadanya: 'Menyimpanglah ke kiri atau ke kanan, tangkaplah salah seorang dari orang-orang muda itu dan ambillah senjatanya.' Tetapi Asael tidak mau berhenti membuntuti Abner. Berkatalah sekali lagi Abner kepada Asael: 'Berhentilah membuntuti aku. Apa aku harus memukul engkau sampai jatuh? Bagaimana aku dapat memandang muka Yoab, abangmu itu?' Tetapi Asael menolak berhenti. Lalu Abner menusuk ke belakang ke perut Asael dengan tombaknya, sehingga tombak itu menembus belakangnya; dan rebahlah ia di sana dan mati di tempat itu juga. Semua orang yang datang ke tempat Asael rebah dan mati itu, berhenti di sana." - 2 Samuel 2:19-23

Contoh martir konyol, sudah tahu temannya tukang hutang dan tidak berhasil tapi saudara terus pinjami dia uang. Ada banyak orang tanpa sadar melakukan penderitaan yang tidak perlu. Kekonyolan lain misal tidak mau berteman dengan yang lain dengan alasan mau hidup hanya buat Tuhan karena hanya butuh Tuhan, padahal kalau saudara tidak punya teman, artinya saudara tidak punya unity, tidak punya teman yang menguatkan dan menghibur, dan saudara akan sangat mudah dihabisi Iblis.

Contoh lain lagi, mau puasa 40 hari padahal Tuhan tidak suruh dia puasa, atau berkata: “Saya tidak mau dengar dari siapapun kecuali dari Tuhan sendiri," ini konyol dan sombong. Ada juga yang beri 40% setiap bulan, berpikir mau korban, padahal Tuhan tidak pernah suruh dia persembahkan sampai 40%, ujungnya dia tidak diberkati, malah habis dan kecewa dengan Tuhan. Mereka berpikir itu Tuhan yang suruh, padahal bukan. Ada juga yang memaksa diri membaca Alkitab sampai 30 pasal tapi tidak paham, dia pikir yang penting baca banyak pasal, padahal Tuhan mau dia baca tidak usah sebanyak itu, yang penting dia merenungkan, pelajari, dapat rhema dan mengerti. Mari bedakan antara yang ilahi, yang sejati, yang tepat, yang berguna dengan yang konyol.

3. Iblis membuatmu merasa dipaksa oleh keadaan.

Saudara jadi melakukan segala sesuatu karena dipaksa pemimpin atau orangtua atau suami atau istri atau mertua malah hasilnya akan sangat sedikit, karena melakukan bukan dengan pengertian, iman dan cinta tapi karena dipaksa. Gideon tidak pernah suka perang, dia perang karena dipaksa Tuhan untuk perang, dan ia giliran memaksa anaknya memarang musuh. Di akhir hidupnya, tidak pernah disebut lagi apa yang Gideon dan anaknya perbuat selain menyebabkan bangsa Israel berdosa.

4. Iblis membuatmu depresi karena kesalahan demi kesalahan dan kegagalan demi kegagalan, hidup jadi seperti dikejar bencana atau sial. Daud pun mengalami, tapi Daud memilih untuk menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Daud memilih untuk bangkit, menghadapi bencana dan berkata stop kepada bencana. Jangan depresi dan habis karena kekalahan, tapi selalu bangkit dan jadi lebih dari pemenang. Jadikan kegagalan itu pembelajaran untuk bangkit lagi.

5. Iblis menipu supaya saudara memakai banyak pertimbangan.

"Juga para pemimpin suku Isakhar menyertai Debora, dan seperti Isakhar, demikianlah Naftali menyertai Barak. Mereka menyusul dia dan menyerbu masuk lembah. Tetapi pihak pasukan-pasukan suku Ruben ada banyak pertimbangan. Mengapa engkau tinggal duduk di antara kandang-kandang sambil mendengarkan seruling pemanggil kawanan? Di pihak pasukan-pasukan suku Ruben ada banyak pertimbangan!" - Hakim-Hakim 5:15-16

Banyak pertimbangan, di satu sisi bagus tapi di satu sisi itu akan menghambat sangat banyak. Hati-hati dengan banyak pertimbangan karena seringkali itu membuat saudara tidak berani melangkah dan mengikuti Tuhan. Bagian kita adalah dengan passion sepakat dan melangkah dengan Tuhan. Pakailah pertimbangan pada batasnya, jangan sampai pertimbanganmu mengagalkan rencana Allah.

6. Iblis menipu supaya saudara menjadi korban perang.

Hidup ini adalah peperangan, berada dalam zona peperangan tapi jangan mau menjadi korban. Pilihlah jadi pemenang dan bukan korban. Ini pilihan. Saudara yang memutuskan. Jangan biarkan ketakutan menguasaimu. Jangan lihat dirimu sebagai korban tapi sebagai pemenang. Kalau saudara bisa lihat itu, hidupmu akan dapat membalikkan keadaan dan limpah dengan damai sejahtera.

7. Iblis membuat hidupmu tegang, terus menerus terjadi peperangan di jasmani dan rohani, jadi perebutan antara melakukan kehendak Tuhan atau ikuti rayuan iblis. 

Di rumahnya atau tempat kerjaan selalu perang, di jiwanya ada perang karena di dalam ada keinginan-keinginan yang buruk tapi di sisi lain tahu itu tidak benar. Jangan biarkan Iblis bicara sepatah katapun. Lihat Hawa, diajak ngobrol dan dialog sama Iblis, ditanya, "Semua buah di taman ini tidak boleh dimakan ya?" Dan Hawa jawab: "Boleh koq." Kenapa harus meladeni Iblis? Ujungnya Hawa tertipu. Dari awal mulanya, manusia sudah tertipu saat manusia mulai mau diajak dialog sama Iblis. Jangan biarkan Iblis bicara sepatah katapun, apalagi sampai saudara ladeni. 

Tiap kali Iblis mulai bicara ke saya dengan berkata, "Lihat tuh Mahanaim tidak berubah, anak buahmu mentalnya jelek," dan sebagainya. Saya tidak biarkan Iblis menyelesaikan kalimatnya, saya langsung tengking di dalam Nama Yesus, saya lawan dengan berkata, "Saya lihat Mahanaim makin ajaib, kekuatannya makin besar, berkatnya makin banyak, Tuhan makin cinta, Mahanaim ini orang-orang seperti Daud dengan pahlawan-pahlawannya yang asalnya dari gua Adulam, mantan penjahat dan mereka ini seperti kuda-kuda liar," tapi saya berkata, "Kuda-kuda terbaik itu memamg awalnya adalah kuda-kuda liar yang susah diatur, tapi begitu ada orang yang bisa mengenali dan tahu bagaimana caranya, mereka menjadi kuda-kuda perang dan keagungan Tuhan." Jangan biarkan situasi dan keadaan menguasai hidupmu.

8. Iblis tipu dengan kesedihan yang di dalam, tidak kelihatan. 

Apapun dalam hidupmu mari belajar jangan biarkan kesedihan merusak iman, doamu, cintamu. Tiap kita pasti ada duri di dalam, tapi jangan biarkan itu menghabisi, melemahkan, menyakiti. Injak duri itu di bawah kakimu, jangan biarkan kesedihan melemahkan jiwa kita.

9. Iblis membuatmu susah mendengar orang lain, punya sesuatu yang disimpan di dalam.

Seperti Yunus, Tuhan berkata pergi ke Niniwe tapi Yunus tahu Tuhan itu pemurah dan penyayang sebab itu Yunus tidak mau pergi. Yunus simpan di hatinya, dia tidak mau dan tidak bisa mendengar Tuhan, ngotot dengan cara dan maunya sendiri. Sampai Tuhan beri lalu ambil pohon jarak dan Yunus ngambek. Yunus mustinya menjadi penginjil besar yang bisa membuat sebuah bangsa (Niniwe) bertobat. Tapi sesudah itu nama Yunus tidak pernah muncul lagi karena Yunus tidak bisa mengikuti cara Tuhan, tidak bisa berbuah, mau caranya sendiri. Di dalamnya ada kesendirian, caranya sendiri, maunya sendiri, tidak ada orang yang dia izinkan masuk ke dalam hatinya. Padahal kalau di dalam penuh dengan Tuhan dan saudara-saudara yang lain, dan cinta dan iman, saudara tidak akan mudah jadi sedih. Di dalam saya ada sangat banyak cinta, kekuatan. Saya jatuh dan buat salah tapi saya tidak pernah jatuh tergelak karena di dalam saya tidak pernah sepi. Kalau di dalam sepi, kekuatanmu akan mengecil.

10. Iblis mainkan kelaparan di jiwa, di jasmani dan di rohani.

Jiwa yang kosong, merasa tertolak, kurang perhatian, merasa kesepian. Ini punya ciri yang sama, mau yang orang lain punya, bukan yang dia sudah punya. Istri cantik dan baik tapi suami tidak bisa menikmati, malah maunya sama orang lain. Sudah cantik tapi merasa tidak cantik. Ini tanda miskinan dan kelaparan. Kalau saudara punya kelaparan dan kemiskinan, saudara akan melihat dengan marah dan iri apa yang orang lain punya, tidak puas bahkan tidak merasa cukup. Tidak bangga dengan keluarganya, dengan dirinya, dengan bakatnya. Mari lihat dan sadari bahwa hidup saudara diberkati Tuhan dan bisa menikmati apa yang ada padamu.

11. Iblis hembuskan suara-suara sampai engkau tidak bisa bedakan mana suara Tuhan, mana suara diri sendiri, mana suara iblis sampai saudara kena roh kegilaan. Saudara harus sungguh-sungguh perang terhadap suara-suara itu karena ini suara-suara menyesatkan, deceptions. Yerobeam, Rehabeam, Saul jatuh bahkan jadi gila karena suara-suara itu.

12. Iblis ganggu sampai saudara meledak marah dan keluar aslinya dan berbuat yang mengerikan seperti Absalom yang kecewa dengan Daud, ayahnya dan makar. Ada yang mengerikan yang di dalam dan tidak pernah dibereskan. Begitu kena, reaksinya sangat mengerikan, yakni kecewa, maki-maki karena ditegur, kemauannya tidak dituruti dan meledak marah dan melakukan hal-hal yang merusak.

Mari kenali pola-pola dan tipu muslihat yang Iblis sering mainkan, supaya saudara tidak terus jatuh di situ dan hidup berkemenangan.

Friday, April 21, 2017

Pak Ahok, Yesus & Barabas

Kiprah Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) di dunia politik tanah air takkan pernah surut dari perhatian publik. Beliau menjadi inspirator sekaligus pahlawan bagi jutaan rakyat Indonesia. Bahkan dalam kekalahannya di Pilkada DKI Jakarta 2017, Pak Ahok tetap menginspirasi kita. 

Salah satu pernyataan inspiratifnya itu adalah bahwa Yesus pun pernah kalah voting di hadapan pengadilan rakyat di Yerusalem. Sekalipun Yesus telah berbuat banyak kebaikan bagi banyak rakyat Israel hari itu, namun rakyat tetap terhasut oleh hasutan para kaum agamawan, kaum Farisi, kaum Saduki dan imam kepala saat itu. Hal inipun terulang kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017.


Dan berikut ini kisah yang lebih rinci ketika Yesus Kristus kalah voting dari Barabas:

"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: 

'Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?' 

Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: 

'Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.' 

Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: 

'Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?' 

Kata mereka: 'Barabas.' 

Kata Pilatus kepada mereka: 'Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?' 

Mereka semua berseru: 'Ia harus disalibkan!' 

Katanya: 'Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?' 

Namun mereka makin keras berteriak: 'Ia harus disalibkan!' 

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: 'Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!' 

Dan seluruh rakyat itu menjawab: 'Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!' 

Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan." - Matius 27:16-26

Pontius Pilatus paham benar situasinya dan ia sangat tahu bahwa Yesus Kristus tidak memiliki celah atau kesalahan untuk diadili dan dihukum. Namun rakyat dalam hasutan kaum agamawi mengadili Yesus Kristus karena kedengkian. Kedengkian ini diawali ketika Yesus Kristus membongkar praktik bisnis gelap di Bait Suci (Matius 21:12-13, Markus 11:15-17). Bukankah Ahok pun membongkar banyak perilaku korup di jajaran pemerintahannya?

Barabas

Salah satu hal menarik dari kejadian tersebut adalah terbebasnya seorang penjahat yang sudah sangat terkenal dengan kejahatannya, yakni Yesus Barabas. Tahukah Anda arti nama Barabas? Barabas dalam bahasa Aram berarti anak dari seorang ayah atau anak dari seorang tuan (son of a father or a master)

Jadi kekalahan Yesus Kristus di dalam voting saat itu yang dilanjutkan dengan kematian-Nya di atas kayu salib merupakan karya Roh Tuhan untuk merelakan Sang Penebus menebus anak-anak dari seorang ayah (Adam) dari kutuk dosa dan hukuman maut. 


Tanda Martir 

Basuki Tjahaja Purnama telah mengikuti jejak Kristus dengan menjadi "martir" politik di negeri ini. Namun ketahuilah, sebagaimana lawatan Roh Tuhan dan tuaian besar jiwa-jiwa terjadi setelah Kristus mati, bangkit dan terangkat ke Sorga, demikianlah lawatan & tuaian besar akan terjadi di negeri ini dalam waktu dekat. Bukankah saat ini juga adalah hari-hari setelah Paskah dan menjelang Pentakosta?

Saya percaya bahwa Tuhan memakai Pak Ahok sebagai tanda martir untuk memberi sinyal kepada Gereja Tuhan di Indonesia bahwa kegenapan segala sesuatu sudah sangat dekat. Bukankah kematian Kristus merupakan awal dari Zaman Anugerah? Demikian juga apa yang sudah kita alami dan saksikan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ini, untuk menandai berakhirnya Zaman Anugerah itu.

Bukankah kasus rekayasa penistaan agama yang dituduhkan kepada Pak Ahok begitu membahana sampai ke seantero dunia? Apakah menurut Anda hal itu sebuah kebetulan? Tentu tidak. Tuhan sungguh sedang mengirim pesan penting ini kepada Gereja-Nya. 

Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.

Saturday, April 1, 2017

Logika Sederhana Mid-Tribulation Rapture

Sudah menjadi perdebatan yang berkepanjangan di kalangan Gereja mengenai kapan tepatnya Rapture terjadi dari Masa Tribulasi Besar. Ada yang percaya bahwa Rapture terjadi sebelum Masa Tribulasi Besar, atau biasa disebut Pre-Tribulation Rapture. Ada yang percaya bahwa Rapture terjadi di pertengahan Masa Tribulasi Besar, atau biasa disebut Mid-Tribulation Rapture. Dan ada juga yang percaya bahwa Rapture terjadi di akhir dari Masa Tribulasi Besar, yakni tepat setelah Tujuh Sangkakala digenapi dan sebelum Tujuh Cawan Murka dimulai, atau biasa disebut Post-Tribulation Rapture.

Ketiganya memiliki dasar firman dan penafsirannya masing-masing. Dan mayoritas percaya Pre-Tribulation Rapture, yakni bahwa Pengangkatan terjadi untuk menghindarkan Gereja dari Masa Tribulasi Besar. Padahal sesungguhnya Masa Tribulasi Besar itulah yang dibutuhkan untuk memperoleh Mempelai Wanita yang sesuai kualifikasi-Nya Tuhan Yesus sendiri. Dan Rapture adalah cara Tuhan untuk menghindarkan Gereja dari ketujuh Cawan Murka Allah yang sangat dahsyat itu.

Karena ketiganya merasa memiliki dasar firman yang sama kuatnya, maka sekarang saya mencoba mengajak berpikir logis bahwa yang benar adalah Mid atau Post-Tribulation Rapture ketimbang Pre-Tribulation Rapture:

1. Pre-Tribulation Rapture berkata bahwa semua orang yang sungguh-sungguh jalan bersama dengan Tuhan dijemput lebih dulu, sedangkan sisanya yang selama hidupnya cenderung kompromi dengan dosa, maupun yang jahat akan ditinggalkan, masuk Masa Tribulasi Besar, menghadapi Antikristus yang akan memaksakan mereka yang tertinggal untuk menerima Tanda Binatang itu. 

Pertanyaannya, jika yang tertinggal adalah mereka yang selama hidupnya selama ini setengah hati dengan Tuhan maupun juga yang jahat, lalu untuk apa Antikristus harus memaksa mereka menerima Tanda Binatang itu? Karena pada masa yang penuh anugerah dan limpah kesempatan saja mereka ini cenderung kompromi dengan dosa, enggan menyalibkan daging dan masih terlalu sarat dengan berhala-berhalanya, bagaimana mungkin mereka mendadak bisa punya iman yang begitu kuat untuk tetap teguh menolak Tanda Binatang itu?

2. Saya percaya bahwa Masa Tribulasi Besar adalah ajang untuk memilih antara mempertahankan iman atau menyelamatkan nyawa. Setiap orang harus memilih salah satunya, harus kehilangan salah satunya dan tidak bisa mempertahankan keduanya. Jadi jika ingin mempertahankan iman, harus siap kehilangan nyawa dan begitu juga sebaliknya.

Pertanyaannya, jika mereka yang selama ini hidup karena melihat dan tidak punya iman kepada Tuhan, bagaimana mungkin mereka mempertahankan sesuatu yang mereka tidak miliki? Mereka selama ini sayang nyawa, dan tidak punya iman, jadi bagaimana mungkin mereka bisa mempertahankan iman yang sebenarnya mereka tidak miliki? Maka sudah pasti mereka yang tidak punya iman akan mempertahankan nyawa mereka dengan menerima Tanda Binatang itu. Itu sebabnya Antikristus tidak perlu memaksa jenis kaum yang ini untuk mau menerima Tanda Binatang, sebab pada dasarnya mereka sayang nyawanya sendiri.

3. Perhatikan pola yang ada dari berbagai kisah yang ditulis di dalam Alkitab. Semuanya adalah penindasan dulu, kesengsaraan dulu, penyiksaan dulu, barulah datang pembebasan. Perbudakan selama ratusan tahun, barulah pembebasan melalui Musa. Pembuangan lebih dulu, barulah pemulihan negara. Jatuh ke dalam dosa dulu, barulah penebusan melalui Anak Manusia. Bahkan Second Coming, saat Yesus Kristus datang sebagai Raja di atas segala raja, adalah pembebasan bagi bangsa Israel dari siksaan Antikristus.

Jadi bagaimana mungkin Gereja punya pola terbalik sendiri, diselamatkan dulu melalui Rapture tanpa mengalami Masa Tribulasi Besar.

Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Ukuran Keintiman

"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" - Matius 7:22-23

Bagaimana seseorang bisa dikatakan intim dengan Tuhan? Bagaimana seseorang bisa dikatakan bergaul karib dengan Tuhan? Kebanyakan orang akan menjawab dengan jawaban klise seperti,

"Saat teduh setiap hari."

"Baca Alkitab sekian pasal setiap hari."

"Memuji dan menyembah Tuhan setiap hari."

Dan sejenisnya, dan seterusnya demikian. Namun benarkah semua itu tadi ukuran keintiman seseorang dengan Tuhan? Karena kenyataannya, banyak yang melakukan semuanya itu secara rutin, tapi bahkan tidak mengenal dirinya sendiri dengan benar, tidak tahu siapa sesungguhnya dirinya di hadapan Tuhan.

Keintiman atau keakraban harus diawali dengan pengenalan yang sungguh. Itu sebabnya, buat saya pribadi salah satu ukuran keintiman yang paling tangible adalah ketika Tuhan sudah pernah minimal sekali berterus terang kepada diri kita berkata tentang sesuatu yang paling Dia benci atau yang paling Dia tidak sukai dalam hidup kita.

Kebanyakan yang paling Tuhan tidak sukai dari diri kita adalah karakter buruk atau dosa kelemahan yang masih kita sukai dan kita cenderung mengabaikan untuk menyalibkannya atau tidak menyadarinya. Dan ketika Tuhan berterus terang menyingkapkan itu kepada kita, harusnya hati kita terus gelisah setiap kali teringat hal itu. Bukan karena kita terintimidasi, namun karena kita merasa terganggu karena hati kita mengasihi-Nya dengan tulus.

Karakter buruk atau dosa kelemahan itu bisa macam-macam bentuknya, mulai dari mata duitan, mata keranjang, haus pujian, suka gosip, sulit merendahkan diri, angkuh, dan sebagainya. Dan berbahagialah ketika Tuhan tegor kita dengan keras bahkan dengan api cemburu-Nya, sebab itu tanda Dia peduli dan sangat mengasihi kita. Tapi jika sudah jalan dengan Tuhan sekian lama dan Dia tidak pernah sekalipun berterus terang secara demikian, waspadalah! Mungkin sebenarnya Anda tidak pernah dianggap oleh-Nya karena Anda sendiri tidak pernah mempedulikan Hati-Nya.

Mengapa demikian? Perhatikan hubungan dua orang yang akrab, dua sahabat, dua saudara ataupun sepasang suami istri. Mereka akan dengan lantang dan tanpa ragu untuk saling berterus terang mengoreksi sikap, karakter maupun kelemahan sahabat, saudara ataupun pasangannya. Hanya orang asing yang belum begitu kenal yang akan bicara hal-hal yang baik saja tentang diri kita. Namun ketika kita mulai lebih akrab dengan mereka dan mereka mulai lebih akrab dengan kita, maka keterusterangan akan hadir secara bertahap sejalan dengan keakraban itu sendiri.

Jadi apa itu ukuran keintiman atau keakraban kita dengan Tuhan? Yakni ketika Tuhan pernah berterus terang mengungkapkan Hati-Nya atas apa yang Beliau tidak sukai dari diri kita. Apalagi jika Tuhan jabarkan itu secara rinci dan terus menerus, berbahagialah. Dan itu sebabnya, pada akhir dari segalanya, mereka yang mengira bahwa mereka mengenal Tuhan namun sebenarnya tidak, akan terkejut dengan keterusterangan-Nya bahwa sesungguhnya Beliau tidak mengenal mereka, sekalipun Tuhan ada bicara dengan mereka setiap hari.

Bukankah si Sulung mengaku setia melayani Sang Ayah tanpa pernah melanggar perintah, lalu mengapa dia tidak bisa ikut dalam kebahagiaan Ayahnya ketika si Bungsu kembali?