Labels

Tuesday, October 30, 2018

Memahami Kemurnian

"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." - Matius 19:21

Sudah waktunya kita sebagai orang percaya tidak lagi dimotivasi untuk hidup kudus dan hidup lurus demi bisa diberkati, demi bisa alami terobosan lahiriah, demi bisa peroleh kelimpahan materi, demi bisa tuai banyak jiwa.

Jangan ajarkan proses yang benar untuk suatu tujuan yang keliru, karena hasilnya adalah kesesatan dan kepalsuan. Cara berpikir yang demikian justru akan membuat perjalanan kehidupan dan panggilan pelayanan menjadi begitu meletihkan dan membosankan.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menderita bersama-Nya, perjanjian yang Tuhan Yesus tawarkan adalah Perjanjian Penderitaan, jalanilah perjanjian itu dengan tulus dan penuh percaya, sampai kita mendapati diri kita mencapai tahap Remuknya Insan Keluarnya Roh, dan apapun yang terjadi kita bisa selalu mengucap syukur dan "Ngglinding Wae" bersama-Nya.

Kebenaran itu harus murni 100%, sedangkan kepalsuan itu cukup dengan keaslian yang 99% saja, jadi memang betapa sulitnya memenuhi hidup yang 100% itu dan betapa mudahnya kita jatuh hanya dengan mengabaikan yang 1% saja.

Ingatkah kita dengan orang muda yang kaya itu? Semua sudah ia lakukan dan Tuhan Yesus pun mengakuinya, namun hanya satu saja yang tidak bisa dia lakukan, yakni melepaskan kebanggaannya. Dan karena yang satu saja itu, dirinya terhentikan, sekalipun ia tetap bisa terus berguna dan berdampak positif bagi masyarakat karena hartanya yang banyak itu.

Kebanggaan itu bukan hanya berbentuk harta, bentuknya bisa apa saja. Ada yang bangga dengan pengetahuannya, ada yang bangga dengan prestasinya, ada yang bangga dengan komunitasnya, ada yang bangga dengan tokoh yang dikultuskannya dan seterusnya.

Hidup untuk Kristus, dan mati adalah keuntungan, itu berarti di dalam Kristus, baik kita hidup maupun kita mati kita selalu alami kelimpahan sekalipun kondisi kita sedang menderita. Mengapa? Karena kita tidak merasa kekurangan apapun walau menderita, sebab Kristus cukup bagi kita.

Tuhan memberkati.

Jikalau kita hendak murni sempurna, pergilah, juallah segala kebanggan kita dan berikanlah itu kepada yang miskin, maka kita akan beroleh Kristus, sampai kita alami kepenuhan-Nya.

Saturday, October 13, 2018

Biblical Flat Earth

Sebenarnya tidak sulit untuk meyakini bahwa Bumi ini tidak bulat atau tidak globe, baik itu dengan petunjuk di Alkitab maupun dengan logika sederhana.

Pertama kita harus ketahui bahwa kontra materinya bukan hanya Flat versus Globe, tapi juga Geosentris versus Heliosentris. Jadi sementara dalam konsep Globe Earth dinyatakan bahwa alam semesta ini adalah Heliosentris, sedangkan dalam konsep Flat Earth, alam semesta ini adalah Geosentris, dan Geosentris ini yang menurut saya alkitabiah dan ada beberapa petunjuknya di Alkitab.

1. Dari Kitab Kejadian, "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." - Kejadian 1:14-15

Di sini secara gamblang dikatakan bahwa matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet itu adalah penunjuk waktu. Semua benda langit itu ibarat jarum panjang, jarum pendek dan jarum detik pada sebuah jam dinding atau jam tangan. Mereka berputar atau bergerak untuk menunjukkan atau memperlihatkan waktu, yakni masa-masa, hari-hari dan tahun-tahun. Ini adalah Geosentris yang alkitabiah.

Sedangkan dalam konsep Heliosentris, matahari statis pada satu tempat sedangkan Bumi dianggap bergerak mengelilingi matahari, ini justru tidak alkitabiah. Mengapa? Buat apa matahari diciptakan jika statis dan tidak bergerak, sedangkan fungsinya adalah penunjuk waktu, BUKAN SEKEDAR sebagai penerang saja. Dan kalau Bumi yang bergerak mengelilingi matahari, berarti Bumi sebagai salah satu penunjuk waktu, dan ini tidak alkitabiah. Bumi tidak diciptakan sebagai penunjuk waktu.

2. Dari Kitab Yosua, "Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: 'Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!' Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh." - Yosua 10:12-13

Jelas di situ dikatakan bahwa matahari tidak bergerak, KARENA doa Yosua, bukan karena ke-Heliosentris-an. Mengapa Yosua berdoa demikian? Karena memang sejatinya alam semesta ini adalah Geosentris, matahari dan bulanlah yang bergerak menjadi petunjuk waktu bagi Bumi.

Lagi pula pada kekekalan nanti, yang dijadikan baru adalah Langit dan Bumi, sedangkan fungsi matahari dan bulan ditiadakan karena Tuhan sendiri yang menjadi Sang Petunjuk Waktu Agung,

"Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu. Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir." - Yesaya 60:19-20

3. Ini logika sederhana yang bisa membuktikan bahwa Heliosentris adalah hoax, apa itu? Begini ... Jika benar bahwa alam semesta ini adalah Heliosentris, mengapa kita tetap bisa melihat planet Merkurius dan planet Venus pada malam hari? Sebab dalam Heliosentris, ketika belahan Bumi tidak menghadap matahari (saat malam hari), maka seharusnya juga tidak menghadap planet Merkurius dan planet Venus. Tapi kenyataannya di malam hari kita bisa melihat kedua planet tersebut dengan cukup jelas.

Fakta ini sangat membuktikan bahwa alam semesta ini bukan Heliosentris. Dan ketika alam semesta ini bukan Heliosentris, maka bentuk Bumi pun juga bukan globe.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.