Labels

Tuesday, December 31, 2013

2014

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

Sebelum kita membahas apa-apa saja mengenai 2014 yang amat fenomenal, saya sarankan untuk kita sudah membaca tulisan berjudul From Dalet To Dalet beberapa bulan lalu. Bahwa sikap hati miskin di hadapan Tuhan merupakan kunci utama untuk kita beroleh kemenangan di sepanjang tahun 2014, dan tanpa sikap hati tersebut, kita akan jatuh dan tertinggal. Berikut ini empat alasan atau empat identitas tahun 2014:

Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

Tahun 2014: Tahun Pemerintahan Tuhan

Ketika pertama kali mendengar tema KKR Bahtera di akhir Desember 2013 ini, yakni His Kingdom Be Established, saya sungguh semakin yakin bahwa tahun 2014 ini, Tuhan hendak memanifestasikan otoritas dan kedaulatan-Nya dengan sedemikian rupa melalui Gereja dan pasukan-Nya. Gerakan manifestasi untuk 5 - 7 tahun ke depan, sesuatu yang belum pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi sepanjang sejarah manusia. Intinya, Tuhan hendak membuat perbedaan yang semakin ekstrim antara pihak-Nya dengan pihak dunia, sehingga sebagai akibatnya, Gereja dan anak-anak-Nya akan mengalami promosi, berkat, terobosan yang sungguh akan membuat tercengang dan berbesar hati. Namun kita harus tetap sadari dan waspada lebih lagi karena semua kelimpahan ini kita terima di hadapan Sang Raja, jadi jika setelah kita menerima berkat-berkat tersebut lalu kita berubah setia dan sikap hati kita tidak lagi miskin di hadapan-Nya, maka akibatnya akan terlalu mahal untuk kita tanggung. Kita harus waspadai bahwa kekayaan bangsa-bangsa itu bukan saja kekayaan uang dan berbagai materi lainnya, melainkan juga budaya asing, cara berpikir asing, sistem asing dan sebagainya yang tidak sejalan dengan pikiran dan kehendak Kristus.

Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.

2014: Tahun Daud

Nama raja Daud atau king David adalah salah satu nama yang teristimewa, sebab namanya diawali dengan huruf Dalet dan diakhiri juga dengan huruf Dalet. Dan sungguh kehidupan raja Daud amat merefleksikan apa yang diistilahkan dengan "from Dalet to Dalet" itu. Tak heran bahwa ketika datang ke dunia, Anak Manusia yang memiliki puluhan moyang pendahulu-Nya, hanya berkenan untuk disebut sebagai Yesus - Anak Daud. Pelajari kehidupan raja Daud dalam semua aspeknya, kisahnya bukan sekedar sejarah seorang raja saja, namun ia juga seorang prajurit, seorang kekasih, seorang pemazmur, seorang penyembah, seorang yang amat visioner, seorang hamba, juga seorang pendosa. Seberapa kita bisa menyerap dan mengaplikasikan semua pelajaran dari kehidupan Daud, sedemikian pula kita dapat sukses di tahun 2014 ini. Nama Daud dalam bahasa Ibrani memiliki nilai Gematria 14, sungguh bukan sebuah kebetulan bahwa semua nilai dan aspek yang ada padanya merupakan kunci sukses yang adi kodrati di tahun 2014 ini.

Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.

Ayin Dalet 5774 dan tahun 2014 disebut sebagai musim dari pintu yang terbuka, sebab memang salah satu arti Dalet adalah pintu. Dan untuk membuka pintu, kita membutuhkan kunci. Di dalam Alkitab, hanya ada 8 ayat yang menyebut soal kunci, dan ketika kata tersebut harus disandingkan dengan nama seseorang, maka hanya ada satu, yakni Kunci Daud. Inipun merupakan materi tersendiri yang harus kita pelajari selain kehidupan Daud. Untuk mempelajari mengenai Kunci Daud, silakan klik di sini.

Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

2014: Tahun Perang

Mengapa disebut Tahun Perang? Bagi saya pribadi, paling tidak ada 3 alasan. Yang pertama, ketika almanak Yahudi menyebut Dalet yang berarti miskin di hadapan Tuhan, almanak asing (penanggalan China) menyebut Tahun Kuda (Kayu). Ini bukan kuda sorgawi, melainkan kuda asing yang keras seperti kayu namun mudah rapuh pada saat tekanan datang. Firman Tuhan menyebutkan bahwa kuda adalah perlambang kekuatan (diri sendiri) - Yesaya 31:1-3. "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN. Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim. Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama." Betapa kontradiktifnya kehendak Tuhan dengan pola pikir dunia ini. 

Alasan yang kedua adalah tanda di langit yang akan berlangsung selama 2014 - 2015, yakni Tetrad Blood Moon yang bertepatan dengan perayaan-perayaan utama bangsa Yahudi. Ini adalah rangkaian Tetrad Blood Moon ke-8. Tiga rangkaian sebelumnya selalu disertai dengan pergolakan yang menimpa umat pilihan, yakni Israel. Rangkaian Tetrad Blood Moon 1949 - 1950 menyertai berdirinya negara Israel yang berdaulat di tahun 1948 yang langsung disusul dengan peperangan atau pengepungan oleh negara-negara di sekitarnya. Begitu juga rangkaian Tetrad Blood Moon 1967 - 1968 yang menyertai kembalinya Yerusalem Timur kepada kedaulatan Israel. Itu sebabnya Tetrad Blood Moon istimewa ini disebut juga War Tetrad (Tetrad Perang).

Dan alasan yang terakhir adalah adanya Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden di negeri tercinta ini. 2014 merupakan medan pertempuran politik dan kekuasaan. Kita harus mengawal bangsa ini sepanjang tahun dengan ekstra, supaya Pemilu dan Pilpres berlangsung dengan aman. Terlebih lagi kita akan memiliki seorang presiden ke-7, dan kita tahu bahwa angka 7 merupakan lambang kesempurnaan, tidaklah berlebihan jika mulai tahun depan, Indonesia akan memasuki masa puncak keemasan dalam 4 - 5 tahun ke depan.

2014: Tahun Fenomena

Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.

Jika Anda bertanya kepada saya, kitab manakah yang paling fenomenal dari 66 kitab, maka saya akan menjawab Kitab Rut yang hanya terdiri dari 4 pasal saja. Mengapa? Tidakkah fenomenal ketika ada seorang Moab, yang adalah bangsa yang dikutuk Tuhan sendiri, bahkan seorang perempuan, tiba-tiba namanya diabadikan menjadi kitab ke-8 dalam Alkitab, menjadi buyut dari raja Daud dan moyang dari Anak Manusia Yesus Kristus? Buat saya itu adalah sebuah kehidupan yang paling fenomenal yang tak ternilai yang dicatat oleh Tuhan sendiri. Dan jika Anda membaca sejak awal tulisan ini serta melihat situasi saat ini dan mengaitkannya dengan agenda Tuhan yang sudah dikumandangkan berkali-kali sejak beberapa tahun terakhir ini, maka benang merahnya terlalu nyata terlihat. Dari sisi rohani akan ada lawatan Roh Tuhan yang luar biasa kuat dan massive, bukan hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Project Red Carpet yang diinisiasi oleh Bahtera yang sudah mencakup sekitar 200 negara di semester ke-2 tahun 2013 dan memberikan laporan yang amat menggembirakan, telah memberikan legalitas bagi Tuhan untuk datang kedua kalinya karena proyek ini telah menggenapi nubuatan tersebut. Dan karena legalitas itu, Tuhan berdaulat seutuhnya untuk memulai Gerakan Pentakosta ke-3.

Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

Ketika Pentakosta pertama dan kedua terjadi, hal itu hanya "menimpa" kepada segelintir orang di beberapa tempat tertentu. Namun Pentakosta ke-3 akan "menimpa" semua orang. Kita mengenal istilah Great Wealth Transfer, yakni transfer pemindahan kekayaan secara besar-besaran seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 60, inilah sisi jasmani yang fenomenal itu. Maka tidak berlebihan jika ada yang memberi istilah Tsunami Lawatan untuk penggenapan Kitab Yoel pasal 2 tersebut. Jadi baik jasmani maupun yang rohani akan dilimpahkan sedemikian rupa sehingga sebelumnya tidak pernah ada dan setelahnya tidak akan ada yang sedemikian lagi.

Coba bayangkan jika seorang pemimpin baru, apa saja yang ia lakukan ketika ia memulai pemerintahannya? Sekarang bagaimana jika itu Tuhan sendiri yang memerintah dan berdaulat? Akan amat fenomenal. Terobosan bisnis, terobosan keuangan, terobosan pelayanan dan sebagainya akan datang bertubi-tubi. Dan sungguh bukan kebetulan jika Tuhan berkata bahwa Ia menghendaki sikap miskin di hadapan-Nya sebagai syarat utama untuk menang di sepanjang tahun 2014 ini.

2014 Merupakan "Hidangan Pembuka" Dari Dua Tahun Fenomenal Ke Depan, Sebelum Kita Memasuki 2015 Yang Merupakan Tahun Yang Melampaui Segala Akal, Hanya Dalam Anugerah-Nya Kita Mampu Menaklukkan Panggung Dunia Dan Mengubahnya Menjadi Mezbah Persembahan Bagi Kristus.

Tuesday, December 17, 2013

Finding Christ


Awalnya cinta ini lahir dari sebuah keadaan yang berkata, "Akhirnya ..." atau "Inilah ..."

Namun sejalan dengan waktu, ujian yang datang dan semakin datang, hingga keadaan berkata, "Tadinya ..." atau "Pikirku ..." 

Keadaan sempat sedikit membaik, tapi itu tak seberapa. Jenuh, getir, lelah dan gundah malah semakin berlomba dalam jiwa ini, sampai keadaan berkata, "Sudahlah ..."

Tersadar bahwa keadaan ini adalah akumulasi dari berbagai keputusan jiwa yang sudah sirna harap dan salah sangka, maka yang bisa dilakukan hanyalah BERTOBAT dan BERSERAH.

Di sanalah Yang Berdaulat akhirnya nyatakan daulat-Nya, "Ini bukan tentang kamu, ini bukan tentang dia, ini juga bukan tentang mereka. Ini tentang Aku dan hanya Aku. Inilah kairos-Ku, biarkan Aku menyatakan diri-Ku melalui dirimu, biarkan Aku leluasa memuliakan diri-Ku melalui hidupmu."

Itulah sebabnya aku percaya akan satu hari nanti semuanya akan terungkap, bahwa cinta ini tak pernah salah memilih, cinta ini tak pernah salah percaya dan cinta ini tak pernah salah berharap. Satu hari nanti cinta ini akan bertemu muka dengan muka dengan Tuannya, Raja di atas segala raja.

Sunday, October 6, 2013

Aku Imanuel, Di Manakah Kamu?

"Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."

"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"

"Kerinduan-Ku adalah bersama kalian, kerinduan-Ku juga adalah kalian terus bersama dengan-Ku. Banyak anak-anak-Ku yang melafalkan Mazmur 91 sebagai ucapan profetik sewaktu, terutama ketika mereka menghadapi berbagai tekanan dan masalah yang cukup berat dan bahkan amat berat. Berbahagialah mereka yang bertahan hingga menang pada kesudahannya. Namun bagi mereka yang menyerah dari pertandingan iman, mereka harus tetap mengulang lagi di setiap kesempatan. Dan kesempatan itu akan berakhir pada Masa Kesusahan Besar.

"Ketika kalian dalam tekanan dan masalah yang besar, kalian langsung berseru kepada-Ku dan Aku sungguh menghargai hal itu. Aku akan selalu merespon kepada mereka yang mencari dari pada-Ku. Namun ketahuilah bahwa Aku hendak menyertai kalian dalam kesesakan, SEBELUM Aku meluputkan kalian dan menjadikan kalian sebagai sahabat-sahabat-Ku yang terhormat! Bahkan ketika Aku lahir ke dunia, Aku menjanjikan penyertaan-Ku dalam semua kesesakan kalian SETELAH kalian mencari dari pada-Ku. Sebab Aku telah mengetahui sejak awal bahwa sejak kehadiran-Ku hingga akhir dari Akhir Zaman, kalian akan mengalami kesesakan demi kesesakan karena Kerajaan Sorga terus hendak diserong dan dikuasai.

"Dengan bahasa yang bagaimana lagi Aku harus mengatakannya kepada kalian? Bukankah Paulus sendiri mengejar-ngejar Aku dalam persekutuan dan penderitaan? Bahkan hingga hari akhirnya ia begitu penasaran untuk mengenal diri-Ku yang sesungguhnya. Namun banyak di antara anak-anak-Ku bersikap tidak tahu diri dan terlalu manja untuk mencari diri-Ku dalam setiap kesesakan. 

"Ya! Kalian memang berseru kepada-Ku, namun kalian berseru untuk mencari keluputan dari masalah kalian dan BUKAN mencari wajah dan hati-Ku. Jika bukan karena kesesakan, lalu dengan apalagi kalian akan mencari Aku? Dalam kebahagiaan kalian hanya ingat diri kalian sendiri! Sebab itu ketahuilah bahwa dalam kesesakan selalu ada didikan dan persekutuan bersama dengan Aku dan Roh-Ku yang kudus.

"Carilah Aku. Fokuslah kepada-Ku. Terimalah kesesakan dengan ucapan syukur. Berjalanlah bersama-Ku dari kemuliaan kepada kemuliaan. Sampai penyertaan-Ku sempurna, kasih-Ku nyata dan perkenanan-Ku turun memenuhi hidup kalian. Akulah pintu dan Akulah pokok anggur, di dalam-Ku ada jaminan kemenangan. Dan Aku menghendaki kalian menang dengan kuat!"

Monday, September 9, 2013

Ayin Dalet 5774: From Dalet To Dalet

Sekitar 2 minggu menjelang Rosh Hashanah - Ayin Dalet 5774 hingga saat ini, kedua artikel tentang Ayin Dalet 5774 (Vol. 3 & Vol. 4) yang telah saya muat hampir setahun yang lalu telah begitu banyak di-hit dan dibaca begitu banyak orang. Tulisan berikut ini dimuat untuk meneguhkan dan melengkapi kedua tulisan yang sebelumnya sudah dimuat di akhir tahun lalu.

Beberapa waktu yang lalu saya bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, apa makna sebenarnya makna dari kata Ayin? Dan apa artinya mata-Mu tertuju?" Lalu Tuhan memberikan analogi yang cukup praktis, "Itu ibarat lampu sorot yang besar dari Sorga ditujukan kepada dirimu. Jadi kamu dan semua kehidupanmu bukan sekedar kelihatan, namun juga sedang Aku sorot dan Aku pantau dengan seksama." Mendapat jawaban itu, saya hanya tertegun sambil berkata dalam hati, "Betapa suci dan salehnya aku harus bertindak kali ini."

Sedangkan kata Dalet memiliki dua arti utama, yakni pintu, yang saya yakini kali ini adalah pintu menuju Pemerintahan Elohim itu sendiri. Dan arti yang kedua adalah miskin, yakni sikap hati miskin di hadapan Elohim. Banyak gereja dan para hamba-Nya yang lebih fokus kepada arti pintu daripada arti miskinnya, sebab memang lazimnya setiap tahun baru harus ada kabar baik penuh pengharapan yang sarat dengan janji-janji akan berkat-berkat Tuhan. Tidak ada yang salah dengan hal itu, namun mengingat betapa mengerikannya jiwa kita beserta semua keinginan dan penilaian diri kita sendiri, saya sarankan untuk kita lupakan semua itu, bukan pesimistis, namun karena ini masalah sikap hati.

Kita sadari bahwa saat ini merupakan masa-masa transisi, masa menjelang pergantian zaman, dari Zaman Kasih Karunia akan kita masuki ke Zaman Pemerintahan Tuhan yang berdaulat dalam Masa Kerajaan 1000 Tahun nanti. Sekitar 2000 tahun yang lalu, kehadiran Tuhan Yesus di bumi juga menandai proses pergantian zaman, yakni dari Zaman Hukum Taurat kepada Zaman Kasih Karunia. Pergantian zaman ini diawali dengan sikap dan fungsi Tuhan Yesus sebagai Raja yang membacakan dekrit undang-undang baru yang tercatat dalam Kitab Injil Matius pasal 5 - 7 saat Kotbah Di Bukit.

Bukti bahwa hal itu merupakan penetapan dekrit yang baru dapat kita simak dari dua contoh berikut:
  • Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
  • Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Dapatkah Anda melihat bahwa Tuhan menetapkan dekrit yang baru dengan menaikkan standar "aturan main"-Nya? Namun kita perlu menyadari bahwa dekrit yang baru ini diawali dengan kalimat, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." Sikap hati miskin di hadapan Elohim merupakan syarat utama dan pertama. Dan ini merupakan perintah langsung yang pertama dari mulut Yesus sendiri kepada Gereja.

Di bagian paling akhir dari Zaman Kasih Karunia, perintah yang senada muncul lagi ketika Tuhan menegur Jemaat Laodikia, "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat." Inipum merupakan perintah langsung dari mulut Tuhan sendiri kepada Gereja, karena mulai Wahyu pasal 4 hingga akhir Alkitab tidak muncul lagi perintah langsung dari Tuhan Yesus kepada Gereja.

Jadi jika kita simak seksama, di Zaman Kasih Karunia ini Tuhan hendak mengawali dengan sikap hati miskin di hadapan Elohim dan diakhiri dengan sikap yang sama. Saya menyebutnya dengan istilah Dari Dalet Kepada Dalet (From Dalet To Dalet). Sungguh betapa saleh dan sucinya kita harus hidup di menit-menit terakhir ini.

Dalet - Miskin Dengan Merelakan Segalanya

Kita tentu tahu cerita tentang anak muda yang kaya, yang dengan gagah perkasa datang kepada Yesus dan hendak mengikuti Yesus ke manapun Yesus pergi. Pertama-tama Yesus mengambil "jalan memutar" dengan menyebut berbagai-bagai aturan yang tercantum dalam Sepuluh Perintah. Dan dengan bangga anak muda ini menjawab bahwa ia sudah lakukan semua itu sejak kecil. Namun begitu Tuhan menghantam inti permasalahannya, semua keperkasaan dan kebanggaan anak muda yang kaya ini lenyap dalam sekejap. Ia merasa terlalu kaya, merasa terlalu mampu dan merasa terlalu layak hingga ia tidak pernah bisa merelakan semua hartanya untuk mengikut Yesus. Bandingkan dengan Petrus dan murid-murid lainnya, mereka langsung meninggalkan jala, perahu, profesi mereka yang lama, bahkan ada yang meninggalkan keluarga atau orang tua mereka demi mengikut Yesus.

Setelah itu Yesus memberikan sebuah analogi yang amat cerdas, yakni lebih mudah seekor unta masuk ke lobang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Sorga. Proses seekor unta untuk memasuki sebuah lobang jarum harus melepaskan semua beban yang ada pada punggung unta tersebut, kemudian unta harus berlutut serendah mungkin dan kemudian ditarik masuk dengan sedemikian rupa sehingga bisa lolos dari celah yang amat sempit itu. Pertanyaannya, seberapa relakah kita melepaskan semuanya itu? Seberapa relakah kita merendahkan dan direndahkan demi bisa mengikuti Yesus ke manapun dan bagaimanapun Ia kehendaki kita berada?

Transformasi Rajawali

Burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya. Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah pilihan bagi seorang rajawali, apakah dia hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun. Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan sulit untuk makan. Cakar-cakarnya pun sudah tidak tajam. Bulu pada sayapnya juga sudah sangat tebal sehingga ia sangat sulit untuk dapat terbang tinggi. Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencapai pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Lalu, dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas.

Setelah beberapa lama paruh barunya akan muncul. Dengan paruhnya yang baru, ia akan mecabut kukunya satu-persatu dan menunggu hingga kuku-kuku baru yang lebih tajam tumbuh. Ketika kuku-kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya sehingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Ketika semua itu telah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Anak muda yang kaya harus menjual hartanya, unta harus menaggalkan beban dan merendahkan dirinya, rajawali harus mematahkan paruh, memotong kuku-kuku dan mencabut bulu-bulunya. Dapatkah Anda melihat betapa harus miskinnya sikap hati kita di hadapan Elohim?

Murid Kristus

"Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan." - Markus 3:14-15

Ketika Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, ada empat tingkatan atau empat proses yang terjadi:

1. Ia menetapkan
2. Untuk menyertai Dia
3. Untuk diutus memberitakan Injil
4. Diberi kuasa untuk mengusir setan

Semua pasti ingin kuasa untuk mengusir setan, dari setan sakit penyakit, setan kemiskinan, setan kebodohan dan sebagainya. Namun perhatikan tahap pertama, yakni penetapan Tuhan. Kata "penetapan" dalam bahasa Inggris adalah ordained. Kata ordained ini mengandung sebuah proses pembentukan, pengikisan, pemotongan dan pengosongan apa yang masih ada dalam daging kita yang berpotensi menghalangi bahkan mengancam serta mematikan genapnya kehendak rencana Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Sama seperti kisah rajawali tadi yang harus mematahkan sebahian paruhnya, memotong sebagian kuku-kukunya dan mencabuti sebagian bulu-bulunya. Sampai semua proses dijalani secara utuh, maka barulah seorang murid Kristus dapat diutus masuk melanjutkan destiny-nya melalui Pintu Pemerintahan Elohim.

Namun bagi mereka yang enggan bahkan masih sayang dengan semua bulu-bulunya yang indah itu, yang masih sulit menjual semua hartanya, yang masih belum mau menaggalkan semua beban, mereka akan segera menuju kepada kematian baik rohani maupun jasmani.

L'Shanah Tova Rosh Hashanah! Mari kita masuki masa dari kemuliaan kepada kemuliaan, dari Dalet kepada Dalet di Ayin Dalet 5774 ini. Amin!

Wednesday, July 31, 2013

Obaja Dalam Sekilas Perenungan

"Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang Edom--suatu kabar telah kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: "Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!" - Kitab Nabi Obaja

Nabi Obaja merupakan nabi pertama dari Kelompok 12 Nabi Kecil yang berhubungan dengan nasib bangsa Israel, terutama dalam perkara Masa Pembuangan (The Exile Period). Obaja bahkan ada lebih dulu dari pada 4 Nabi Besar (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel & Daniel) dan melalui Obaja, untuk pertama kalinya Tuhan memperkenalkan istilah Hari Tuhan sebagai hari penghakiman atas umat pilihan Israel dan semua bangsa di dunia. Pokok nubuatan utama keduabelas nabi kecil ini adalah berupa peringatan, dan uniknya yang pertama kali mendapat peringatan bukanlah Israel, melainkan Edom.

Edom diancam Tuhan untuk dimusnahkan selama-lamanya karena sikapnya yang terus menerus salah terhadap saudaranya, Israel. Sebagai saudara serumpun dan satu nenek moyang, Edom seharusnya ikut mendukung dan membela Israel. Namun sebaliknya, ketika bangsa-bangsa lain menyerang Israel, Edom malah ikut menyerang saudaranya sendiri. Di sisi lain, Edom bersikap angkuh dan memandang rendah Israel dengan sedemikian rupa. Tadinya Edom tinggal di dataran tinggi dengan posisi benteng yang sedemikian rumit di puncak-puncak bukit, yang secara kasat mata sulit ditembus. Bahkan dengan posisi geografisnya itu, Edom selalu memandang ke bawah untuk melihat Israel. Keangkuhan Edom sering disebut sindrom Edom atau sindrom Esau, yang diwujudkan dengan terjadinya perlombaan membangun gedung pencakar langit tertinggi di berbagai negara di dunia. Ada kebanggaan dan kesombongan tersendiri yang hendak dipamerkan oleh orang-orang yang mengidap sindrom tersebut. 

Herodes

Suatu ketika pada zaman penjajahan Romawi, ada seorang Edom yang merasa begitu heroik menghadap kepada Julius Caesar untuk meminta takhta di Yerusalem diserahkan kepadanya dan hal itu disetujui, sehingga muncullah raja yang bernama Herodes. Ia begitu bangga sebagai seorang keturunan Edom yang dapat memerintah di sentra Tanah Pusaka, yakni Yerusalem. Namun kebanggaan dan kesenangannya tidak dapat bertahan lama ketika orang-orang Majus mendadak datang untuk menyembah seorang Raja Israel sejati yang saat itu baru dilahirkan. Perasaan senang dan bangga itu mendadak berubah menjadi amarah yang amat sadistik sehingga setiap bayi dan anak laki-laki di Bethlehem harus dibunuh.

Setelah Herodes pertama mati, anaknya menggantikan dia dan "prestasi" yang sempat diukir Herodes Antipas ini adalah memenggal kepala Yohanes Pembaptis serta membiarkan Yesus Kristus dihukum salib tanpa sebuah tuduhan yang kuat.

Antipas digantikan oleh Herodes Agripa I, yang nasibnya lebih naas daripada pendahulunya. Ia tewas ditampar malaikat di depan umum saat selesai menyampaikan pidato, sedangkan anaknya menjadi raja terakhir tanpa dikaruniai seorang anak laki-laki atau penerus. Demikian kaum Edom musnah dan dibutuhkan sekitar sembilan abad sejak Obaja menubuatkannya hingga nubuatan itu genap. 

Tanda Yunus VS. Jumat Agung

"Tetapi jawab-Nya kepada mereka: 'Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." - Matius 12:39-40

Sesungguhnya dengan amat jelas dan telak Yesus sendiri berkata bahwa diri-Nya akan "mendekam" dalam kubur selama tiga hari tiga malam, dan Ia memang bangkit pada hari Minggu (Matius 28:1). Jadi jika dihitung mundur tiga hari dari hari Minggu, maka kematian Yesus sesungguhnya adalah hari Kamis. Lalu mengapa selama 2000 tahun lebih Gereja memelihara kesalahan fatal semacam itu? Jika memang Gereja adalah Mempelai Wanita-Nya, yang seharusnya mengenali hari kematian Sang Mempelai Pria dengan benar.

Paskah Yang Orisinal

Selama ini hampir semua Gereja hanya mengetahui satu hari Sabat, yakni hari ke-7 atau hari Sabtu di setiap minggu. Namun sesungguhnya Alkitab mencatat ada dua jenis Sabat, yang satu lagi adalah semua hari raya atau perayaan besar dan nasional, itu pun hari Sabat, yakni Paskah, Rosh Hashanah, Yom Kippur, Sukkot dan sebagainya.

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut: Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat." - Imamat 23:2-8

Jadi semua perayaan, semua waktu pertemuan kudus itu pun hari Sabat walaupun itu tidak jatuh di hari Sabtu. Hari yang pertama setiap Paskah tidak selalu hari Sabtu karena senja tanggal 14 bulan Nisan tidak selalu hari Sabtu di setiap tahunnya. Maka dengan demikian dapat kita ketahui bahwa ketika Yesus wafat di atas kayu salib itu sesungguhnya hari Kamis, tanggal 14 bulan Nisan dan diikuti dengan dua hari Sabat berturut-turut, yakni Jumat (tanggal 15 bulan Nisan) dan Sabtu yang memang adalah hari Sabat setiap minggunya. Kemudian bangkit pada hari Minggu (tanggal 17 bulan Nisan).

Lalu bagaimana dengan ketetapan pemerintah yang selama ini menetapkan hari libur nasional di sebuah Jumat di antara Maret atau April di setiap tahunnya? Biarkan saja! Namun sejak sekarang kita perlu tahu kapan tanggal 14 Nisan setiap tahunnya dan di hari-hari itu untuk seterusnya Gereja seharusnya merayakan Paskah, dan BUKAN di setiap Jumat Agung yang diinspirasi dan dikhamiri oleh pemahaman Pagan selama ini.

Thursday, July 18, 2013

Jurnal SHRK Juli 2013 - Hari Ke-3

Memperbesar Kapasitas

"Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah." - Pengkotbah 5:18

"Yes, we should make the most of what God gives, both the bounty and the capacity to enjoy it, accepting what's given and delighting in the work. It's God's gift!" - Ecclesiastes 5:19 (The Message Version)

"Ya, kita harus mempergunakan sebaik-baiknya dari apa yang diberikan Allah, baik karunia dan kapasitas untuk menikmatinya, menerima apa yang diberikan dan berkenan dalam pekerjaan. Itu pemberian Allah." - Terjemahan Ecclesiastes 5:19, The Message Version

Masa Kingdom Explosion sudah dideklarasikan dan sudah banyak kesaksian yang baik yang membuktikan bahwa Gereja telah memasuki masa tersebut dan banyak orang bersemangat menantikan kelanjutannya hingga akhir tahun ini. Namun, tidak sedikit yang memiliki api asing sambil mempertanyakan keputusan Tuhan karena siatuasi yang dihadapi sama sekali tidak seperti yang diharapkan. Ada yang menjadi kecewa, ada yang menjadi marah, ada yang pasrah dan putus asa membiarkan semua yang negatif menguasai hati mereka. "Apanya yang explosion? Koq situasi saya malah semakin terpuruk?" dan sebagainya.

Sesungguhnya Tuhan sangat ingin memberkati semua umat-Nya. Dan hal itu terbukti karena setiap kita memiliki talenta, yang merupakan potensi untuk menciptakan ledakan, walau jumlah talenta setiap orang berbeda-beda. Namun masalahnya, apakah kita memiliki kapasitas yang cukup untuk itu? Apakah berkat yang Tuhan hendak berikan akan menjadi beban masalah atau kenikmatan? Karena sudah sangat banyak anak Tuhan yang begitu diberkati, hidupnya berubah menjadi beban dan masalah.

Suatu kali pemimpin gereja bawah tanah di RRC mendapat pertanyaan, "Anda dan seluruh jemaat gereja bawah tanah begitu militan, tidak takut dipenjara, tidak gentar disiksa, bahkan untuk menghadapi kematian sekalipun. Apakah masih ada yang kalian takuti di dunia ini?" Dan secara mengejutkan pemimpin ini menjawab, "Ya ada. Kami bisa menjadi militan seperti ini karena kami tidak punya apa-apa, namun ketika kami memiliki berkat dan kelimpahan, belum tentu kami ada seperti sekarang ini. Berkat yang berlimpah itulah yang kami takutkan." Ini jelas bahwa ia manganggap bahwa berkat dan kelimpahan lebih berpotensi menjadi beban masalah ketimbang kenikmatan.

"Then GOD said, 'Shall I keep back from Abraham what I'm about to do? Abraham is going to become a large and strong nation; all the nations of the world are going to find themselves blessed through him. Yes, I've settled on him as the one to train his children and future family to observe GOD's way of life, live kindly and generously and fairly, so that GOD can complete in Abraham what he promised him.'" - Genesis 18:17-19 (The Message Version)

Abraham dan seluruh keturunannya merupakan pilihan Tuhan sendiri untuk diberkati dan menjadi berkat bagi seluruh dunia. Dan bukti dari pilihan Tuhan itu tidak lain adalah dengan melatih (to train) dan mendidik anak-anak dan keturunannya supaya memiliki kapasitas yang diharapkan. Tuhan bukan langsung memberikan kelimpahan secara gelap mata, yang Ia lakukan pertama kali ada membentuk, melatih, mendidik bahkan menghajar supaya kapasitasnya cukup dan sesuai dengan harapan serta cita-cita-Nya.

"Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara." - Kisah Para Rasul 14:21-22

"After proclaiming the Message in Derbe and establishing a strong core of disciples, they retraced their steps to Lystra, then Iconium, and then Antioch, putting muscle and sinew in the lives of the disciples, urging them to stick with what they had begun to believe and not quit, making it clear to them that it wouldn't be easy: "Anyone signing up for the kingdom of God has to go through plenty of hard times." - Acts 14:21-22 (The Message)

Apa yang dilakukan Paulus dan Barnabas terhadap para murid pun sama persis dengan apa yang dilakukan Allah kepada semua keturunan Abraham. Paulus dan Barnabas memperlengkapi manusia roh para murid supaya memiliki otot dan urat (putting muscle and sinew) yang sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk memenuhi destiny mereka masing-masing. Kini saatnya kita memahami kapasitas kita dan mengatur prioritas kita sehingga tujuan destiny dapat tercapai genap dan tuntas.

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Wednesday, July 17, 2013

Jurnal SHRK Juli 2013 - Hari Ke-2

Sang Penjungkirbalik Dunia

Suatu kali Tuhan memperlihatkan dua jenis transportasi udara, yakni sebuah helikopter dan sebuah pengangkut kargo udara berukuran sangat besar (sejenis C-5, C-130 atau Antonov) yang bahkan mampu mengangkut truk tronton, tank atau kendaraan berat lainnya. Tuhan mengarahkan pikiran atas landasan yang diperlukan untuk kedua jenis kendaraan udara tersebut. Untuk sebuah helikopter, bahkan tidak diperlukan landasan karena hanya dengan mengambang di udara, helikopter tetap dapat menaikkan atau menurunkan muatannya.


C-5 Aircraft

Namun berbeda dengan pesawat jenis C-5 yang demikian besar dalam ukuran volume dan demikian kuat dalam ukuran tenaga, sehingga dibutuhkan landas pacu yang demikian kuat, besar dan sangat panjang untuk menerbangkan maupun mendaratkan pesawat tersebut. Dan itulah Rasul Paulus dengan segala sepak terjangnya yang menjungkirbalikkan dunia melalui Injil Kristus di awal Zaman Kasih Karunia.

"And last of all He appeared to me also, as to one prematurely and born dead [no better than an unperfected fetus among living men]. For I am the least [worthy] of the apostles, who am not fit or deserving to be called an apostle, because I once wronged and pursued and molested the church of God [oppressing it with cruelty and violence]. But by the grace (the unmerited favor and blessing) of God I am what I am, and His grace toward me was not [found to be] for nothing (fruitless and without effect). In fact, I worked harder than all of them [the apostles], though it was not really I, but the grace (the unmerited favor and blessing) of God which was with me." - 1 Corinthians 15:8-10 (Amplified Version)

"Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, yang prematur dan lahir mati (tidak lebih baik dari janin yang cacat di antara yang hidup). Karena aku yang paling tidak layak di antara para rasul, tidak cocok atau pantas disebut seorang rasul, karena aku bersalah dan mengejar dan menganiaya gereja Tuhan (menindas dengan kekejaman dan kekerasan). Namun karena anugerah (perkenanan dan berkat yang tidak sepantasnya) dari Tuhan, aku sebagaimana aku ada, dan anugerah-Nya bagiku tidak ditemukan sia-sia (tidak berbuah dan tanpa dampak). Faktanya, aku telah bekerja lebih keras daripada semua rasul, meskipun itu bukan benar-benar aku, melainkan anugerah Tuhan (perkenanan dan berkat yang tidak sepantasnya) yang menyertai aku." - 1 Korintus 15:8-10

Rasul Paulus mengawali pelayanannya dengan kondisi yang sedemikian rupa kontrasnya dengan hasil akhir pelayanannya. Kekontrasan itu bahkan tampak jelas dibandingkan dengan semua rasul lainnya, dan tidak mengherankan bahwa ia disebut yang terbaik kedua setelah Tuhan Yesus sendiri dan dua pertiga dari Perjanjian Baru ditulis oleh dirinya sendiri. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian dahsyatnya? (insert kanan: Antonov Aircraft)

Salah satu keistimewaan Rasul Paulus adalah ia memiliki baik kesadaran akan dirinya sendiri maupun kesadaran akan Tuhan, kesadaran yang sedemikian rupa sehingga ia rela untuk dirinya dibangun dan dibentuk serta dididik sampai mampu sejalan dengan semua kehendak Kristus hingga perkara-perkara yang ekstrim sekalipun. Tidak ada tokoh lain yang lebih ekstrim daripada Rasul Paulus, namun di saat yang sama tetap seimbang dan sejalan dengan kehendak Kristus. Ini sama seperti pesawat C-5 yang memiliki ukuran ekstrim, untuk mengangkut bobot yang ekstrim namun tetap bisa lepas landas, terbang dan mendarat dengan seimbang.

"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." - Filipi 3:8-11

Rasul Paulus membahasakan tulisannya dengan gaya yang ekstrim karena memang ia menghidupkan apa yang ia tuliskan dengan cara yang ekstrim pula. Keekstriman yang sejalan dengan kehendak Tuhan inilah yang menghasilkan daya jungkir balik yang dahsyat terhadap dunia di sekitarnya. Surat kepada jemaat di Filipi merupakan bagian akhir dari pelayanan dan kehidupannya, dan sampai saat itu ia bahkan memiliki kehausan yang ekstrim untuk mengenal Tuhan dan menjadi serupa dengan Kristus sampai ia dapat memperoleh kebangkitan yang sama dan Kristus menjadi sedemikian nyata dalam hidupnya.

Rasul Paulus tidak pernah memilih jalan yang mudah, jalan yang ditempuhnya adalah jalan kemustahilan dan keajaiban. Hal ini karena ia memiliki kedalaman pemahaman dan kesadaran yang tinggi bahwa anugerah yang telah ia terima harus ia kembalikan sesuai dengan kehendak Empunya anugerah tersebut. Apa yang Tuhan anggap berharga, seringkali dianggap sampah oleh dunia. Begitu juga apa yang dunia anggap berharga, Tuhan anggap sampah. Dan Rasul Paulus melihat sebagaimana Tuhan melihat. Bagaimana dengan kita, Generasi Penuntas dan Generasi Penakluk Dunia?

Tuesday, July 16, 2013

Jurnal SHRK Juli 2013 - Hari Ke-1

Membelah Kemiskinan

"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu.' Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari. ... Lalu Firaun memanggil Musa serta berkata: 'Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan, juga anak-anakmu boleh turut beserta kamu.' Tetapi Musa berkata: 'Bahkan korban sembelihan dan korban bakaran harus engkau berikan kepada kami, supaya kami menyediakannya untuk TUHAN, Allah kami. Dan juga ternak kami harus turut beserta kami dan satu kakipun tidak akan tinggal, sebab dari ternak itulah kami harus ambil untuk beribadah kepada TUHAN, Allah kami; dan kami tidak tahu, dengan apa kami harus beribadah kepada TUHAN, sebelum kami sampai di sana.' ... Kemudian Musa berkata: 'Tepat seperti ucapanmu itu! Aku takkan melihat mukamu lagi!'" - Keluaran 10:21-29


Saat itu telah terjadi delapan kali peristiwa yang begitu ajaib dan dramatis, namun Firaun masih mengeraskan hatinya. Dan untuk kali yang kesembilan, Firaun mencoba mengalah namun tetap tidak rela. Ia membiarkan bangsa Israel pergi beribadah namun tanpa boleh membawa harta benda. Ini adalah strategi Iblis yang terakhir, sebelum akhirnya Tuhan memberikan "jurus pamungkas" dengan Tulah Kesepuluh, yakni Kematian Anak Sulung. 

Dari peristiwa tersebut di atas, betapa Iblis dan sistem dunia mengerti bahwa di mana hartamu berada, di sanalah hatimu. Dan keterikatan kepada harta benda ini sungguh merupakan mentalistas yang miskin, yang dapat membuat orang tidak berdaya untuk melakukan kehendak Tuhan di dalam hidupnya.

"Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain. Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu." - Keluaran 12:35-36

Setelah genap sepuluh tulah terjadi dan Paskah pertama diadakan, keluarlah seluruh orang Israel dengan membawa jarahan yang begitu besar. Walaupun tadinya mereka budak, namun kini mereka lahir sebagai sebuah bangsa pilihan dengan kondisi finansial yang amat limpah hingga tidak ada satupun orang miskin di antara mereka saat itu. Sungguh sebuah fenomena yang menakjubkan! 

Namun harta jarahan yang mereka bawa dari Mesir tersebut seperti "bernyawa" dan harta yang sama yang mereka genggam mencoba untuk menarik mereka balik ke Mesir. Hal ini terbukti dari ucapan dan respon mereka ketika melihat Firaun dan para tentaranya mengejar: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." -  Keluaran 14:11-12. 

Padahal dulu mereka sangat ingin merdeka dari perbudakan Mesir, bagaimana mungkin sekarang mereka berkata demikian kontradiktif? Jawabannya ada pada harta jarahan dari Mesir yang mereka genggam. Tuan atas harta tersebut adalah orang Mesir, dan harta tersebut menarik balik orang Israel kembali kepada tuannya di Mesir. Bukankah ketika Musa berada di gunung Sinai, orang Israel meminta Harun membuat ilah lain dalam bentuk patung emas tuangan berbentuk anak lembu dengan harta jarahan tersebut sambil berkata, "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!" - Keluaran 32:4. 

Harta tersebut memiliki kait dan ikatan yang berhasil mengumpan dan mengikat segenap bangsa Israel untuk berpaling dari Tuhan Allah. Dengan demikian ada mentalitas kemiskinan yang begitu mengikat, yang menjadi selaput tebal sehingga orang Israel tidak mampu melihat Tuhan, sekalipun begitu dahsyat dan banyak perbuatan-Nya yang ajaib.

Dalam kehidupan sehari-hari, hal itu sangat banyak terjadi. Ada orang yang begitu banyak uangnya, namun amat sayang untuk menggunakan dan menikmatinya. Ada nenek-nenek ditemukan meninggal di atas tempat tidurnya karena kelaparan, padahal di bawah tempat tidurnya ada uang ribuan dolar yang dihemat sedemikian rupa. Ada yang memiliki mobil mewah, namun hanya diparkir di garasi rumahnya sedangkan ia sendiri pergi dengan menggunakan mobil butut atau bahkan angkutan umum. Hartanya banyak, namun mentalnya miskin. Padahal jika dipikir dengan akal sehat, ini adalah mentalitas budak yang amat memalukan.

Maka ketika Firaun beserta tentara Mesir semakin mendekat, Tuhan memberikan solusi yang menakjubkan, "Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat (tanah) kering (yabbashah)." - Keluaran 14:16. Tuhan menghendaki Musa dan orang Israel berjalan MENGINJAK tanah kering. Dalam bahasa Ibrani disebut yabbashah. Kata dasar "yabbashah" adalah yabesh, yang memiliki arti lain, yakni sesuatu yang memalukan (ashamed / shamed / shamefully). Dengan demikian Tuhan hendak berkata bahwa mentalitas itu harus diinjak dan ditaklukkan. Karena ketika berbicara soal uang atau harta, pilihannya hanya dua, memperbudak atau diperbudak. Pertanyaannya, siapakah yang menjadi tuannya? Diri kita atau harta kita? Mengapa selama ini banyak orang percaya yang belum mengalami terobosan finansial? Itu karena selama ini uang yang menginjak mereka, dan bukan sebaliknya.

Kemiskinan Bukan Soal Ketidaktersediaan Uang. Kemiskinan Adalah Ketika Anda Tidak Memiliki Kebebasan Untuk Melakukan Dan Menggenapi Apapun Yang Tuhan Kehendaki.

Tuesday, July 2, 2013

Babak Baru Ini ...

Sekitar akhir bulan Mei, Tuhan telah menyuruh saya mendeklarasikan akan Gelombang Sejati tepat pada saat pergantian semester di tahun ini. Namun beberapa jam sebelum saya mendeklarasikannya, seorang pendoa bernama Glynda Linkous memuat pesan Tuhan pada blognya tentang "Kejahatan Baru" (New Evil in English) sebagai berikut:

"Saya sedang berdoa pagi ini dan bertanya kepada Tuhan akan pesan yang hendak ingin disampaikan kepada kita semua:

'Belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lembut dan rendah hati. Tirulah Aku. Biarlah hidupmu menjadi sebuah refleksi akan Aku dan kamu akan memancarkan kemuliaan-Ku. Kamu akan berjalan dengan kuasa-Ku ketika kamu merefleksi diri-Ku dalam segala jalan, ketika pikiranmu sejalan dengan pikiran-Ku, ketika hatimu siap bagi pekerjaan Kerajaan-Ku dan bukan bagi dirimu sendiri.

Tirulah Bapamu, anak-anak-Ku, karena Aku mengasihi kalian dengan kasih yang kekal dan setiap dari kalian sangat berharga bagi-Ku, sungguh. Semua milik-Ku adalah kepunyaanmu ketika kalian berjalan di jalan-Ku.

Datang ... dan berjalan bersama-Ku seperti yang Adam lakukan saat hari sejuk. Berjalanlah dekat kepada-Ku sehingga Aku dapat melindungimu dari KEJAHATAN BARU yang sedang memasuki dunia saat ini. Kalian akan menyaksikan kejahatan baru, kejahatan yang belum pernah ada sebelumnya. Beberapa dari kalian akan terkejut dan shok, namun semuanya itu telah kukatakan dalam Firman-Ku yang kudus.

Berjalanlah dekat dengan-Ku, anak-anak. Katakan kepada setiap orang yang kamu temui bahwa Aku mengasihi mereka!'

Saya dapat merasakan urgensi-Nya pada pesan terakhir ini, saya dapat rasakan kejahatan itu sedang datang, sesuatu yang paling mengerikan dan Ia ingin melindungi kita semua, dengan syarat kita taat kepada-Nya dengan berjalan dekat Dia! Saya teringat akan seorang ibu dengan anak-anaknya, ketika mereka berjalan dan seorang pengemudi ceroboh mengendarai mobilnya dengan sangat cepat di jalanan, bagaimana ibu itu menarik semua anaknya untuk melindungi mereka dari bahaya. Akankah kita mengindahkan peringatan-Nya ini?"

June 30, 2013
__________________________________________________________________________

Selain Glynda Linkous, ada pula pesan Tuhan melalui pendoa Celeste Dewey - Stop And Pull In, berikut ini terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

"Sebuah bangsa sedang datang, jauh dan besar sehingga tak dapat dijamah dan kerusakan ada pada mereka. Mereka tidak peduli akan Aku ataupun rencana-Ku, dan mereka menentang Aku dan umat-Ku. Terus memandang pada-Ku karena Akulah satu-satunya jalanmu untuk lolos dari masa yang sedang datang ini. Jangan percaya akan apa yang kamu dengar dari yang lain. Hanya memandang kepada-Ku dan rencana-rencana-Ku, fokus pada-Ku, abaikan yang lain. Mendekatlah kepada-Ku karena hanya Aku sendiri yang mampu menjangkau begitu jauh dan tak ada yang dapat menghentikan-Ku. Akulah jalan yang benar, tak ada jalan lain. Mendekatlah seperti tidak pernah kamu lakukan sebelumnya dan datanglah ke dalam Persembunyian-Ku, tempat rahasia bagi kita di mana kamu dapat dirawat dan tumbuh pada masa-masa ke depan.

Berjalan dengan-Ku, mari datang. Hidup dapat penuh dengan kesulitan, jalan-Ku sederhana dan jelas. Sedikit istirahat di sini dan di sana, lanjutkan lagi, manfaatkan hal itu dan kita akan pergi lebih jauh lagi. Biarlah Aku mengajak kalian ke tempat-tempat yang belum pernah kalian datangi, melihat yang belum diketahui. Jika kalian mau, Aku mau. Semua tergantu padamu. Ke mana kalian hendak pergi bersama-Ku? Seberapa jauh? Aku hendak memakai kalian, namun kalian harus semakin mendekat.

Mereka sedang datang dan Akulah satu-satunya jalan keluar. Dengarkanlah derap mereka melangkah di bumi. Bukalah hatimu untuk melihat jalan yang telah Kutunjukkan, dan janganlah takut melaluinya karena Aku Tuhan menyertaimu."

*Catatan: Saya sedang membaca Yoel pasal 1, ketika saya mendapat pesan ini

July 1, 2013
__________________________________________________________________________

Pada tanggal yang sama, seorang nabi-Nya bernama Ken Dewey juga mendapatkan dan menyampai pesan Tuhan yang senada dengan dua pesan sebelumnya. Pesan nubuatan tersebut diberi judul Beyond The Picture You've Seen, berikut ini terjemahannya:

"Aku segera datang untuk mengubah kalian. Kalian tidak akan pernah sama lagi karena Aku mengubah banyak perkara. Banyak yang menghendaki Aku melakukan hal-hal tertentu namun Aku tahu apa yang harus dilakukan. Aku tahu bahwa kamu tidak dapat melanjutkan perjalananmu tanpa mengalami akibat yang serius di sekitarmu.

Aku bertindak dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, kemuliaan-Ku akan terekspos, ya Aku katakan terekspos, karena banyak di antara kalian belum menampilkan sepenuhnya. Aku menginginkan kalian, namun lebih daripada itu, kalian harus menginginkan-Ku. Kalian masih mudah dijauhkan dari pada-Ku kepada hal-hal lain, kalian tidak memiliki gairah bersama-Ku. Aku bergerak dan memprovokasi sekarang, karena Aku sangat mengasihi kalian, Aku akan melakukan perkara baru, kalian milik-Ku.

Lihat Aku bekerja di masa lalu, dan perhatikan kerja-Ku sekarang, karena kamu telah diubah, Aku harus mengubah caraku saat-saat ini. Kalian telah bekerja tanpa diri-Ku. Kalian lakukan dengan cara kalian. Aku akan menghentikan kalian dan mengubah kalian.

Kamu bertanya-tanya, tunggu dan lihatlah. Aku akan mengungkapkan diri-Ku dan kalian akan melihat Aku yang baru. Akulah Allahmu, namun kalian belum melihat Aku sepenuhnya, jadi sekarang Aku mau kalian melihat Aku lebih dari gambaran sebelumnya. Sekarang Aku akan membalikkan kalian. Membalikkan, ya membalikkan! Ketika kalian melihat Aku yang baru, kalian akan melihat-Ku.

Aku mengasihimu, lebih daripaa pengertianmu sendiri. Aku memanggil kalian dan kalian datang namun terrhenti. Aku adalah Roh dan bergeraklah dalam roh. Sekarang kalian akan belajar lebih banyak dalam dunia roh. Aku akan mencurahkan lagi lebih, ya lebih lagi, lebih daripada sebelumnya dan kalian akan ditenggelamkan di sungai. Kalian telah masuk ke dalam sungai ini, bahkan berendam, namun sekarang kalian akan menyelam lebih dalam, namun bukan kalian yang menyelam, namun Akulah yang menggerakkan, Aku akan menyeret kalian dari tepian!

Kalian membutuhkan-Ku, untuk melakukan apa yang harus dilakukan. Itu adalah pekerjaan-Ku, bukan kalian, jadi mengapa kalian bekerja tanpa-Ku? Kalian meninggalkan Aku dan Jalan Roh-Ku melebihi jalanmu. Adakah Aku terlihat daging dan tulang? Adakah Aku berjalan dalam kedagingan? Jawabannya, tentu tidak! Aku tidak! Jadi sekarang, supaya kalian dapat menunjukkan Aku kepada yang paling membutuhkan, Aku harus bertindak untuk menanggalkan kedagingan kalian hingga tersisa sesedikit mungkin. Aku takkan mencurahkan kuasa-Ku, seperti yang telah Kulakukan. Namun kalian akan menjadi umat-Ku yang lebih besar, kalian akan bertindak seperti diri-Ku, karena Aku akan di dalam kalian, Roh Yang Lebih Besar!

Akulah kemuliaan yang terakhir, yang lebih besar daripada yang pernah kalian dengar, yang sedang datang dan siap berlari. Berlari dalam kemuliaanku, oh yang sangat berkuasa!

Persiapkan hatimu akan kedatangan-Ku."

Yeshua

"Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai." - Yehezkiel 47:1-6

July 1, 2013
__________________________________________________________________________

Saya sangat berharap bahwa kita semua menangkap urgensi-Nya dan semakin bersungguh-sungguh dengan Tuhan di babak baru ini. Deklarasi Gelombang Sejati memang singkat, namun dua referensi dari kedua link yang saya sertakan juga berbagai pernyataan Tuhan dari hamba-hamba-Nya bukanlah sebuah kebetulan. Tuhan sungguh memiliki maksud yang serius dengan Gereja-Nya. Saran saya, segera temui Tuhan secara pribadi, bawa semua perkara ini ke hadapan Tuhan, dan mintalah petunjuk-Nya sungguh-sungguh akan tugas dan tanggung jawab masing-masing pribadi. Biarlah Roh Kudus-Nya berdaulat penuh atas roh, jiwa dan tubuh kita seutuhnya.

Amin! Amin! Amin!

Monday, July 1, 2013

Gelombang Sejati

Tuhan, Tuhan,

Terima kasih untuk enam bulan yang gilang gemilang di 2013 ini, enam bulan yang begitu penuh warna dan begitu menggairahkan. Kini saatnya GELOMBANG SEJATI dimulai dan kami akan terus menari di setiap ketinggiannya, sampai kepada puncak dari segala puncak tergenapi.


Selamat datang, wahai Gelombang Sejati, dalam nama Tuhan Allah Yang Hidup, kami menyambutmu, Amin! Amin! Amin!

Referensi:
Ditunda Semenit, Cuplikan Nubuatan,

Friday, May 31, 2013

Elia Dalam Sekilas Perenungan

"Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana." - 1 Raja-Raja 19:3

Elia memang seorang manusia biasa (Yakobus 5:17), namun saat itu aksinya sungguh luar biasa (1 Raja-Raja 18). Mulai dari menantang para nabi Baal, mengolok-olok mereka, mengundang para peragu Israel dengan membusungkan dada hingga api Tuhan dari langit datang menyambar dan membantai tanpa ampun seluruh nabi Baal yang kalah telak. Seorang manusia biasa dengan aksi yang sedemikian spektakuler, tentulah Tuhan Elohim yang menyebabkan semuanya ini. Dan ketika Izebel naik pitam karena para nabinya dihabisi, justru Elia yang berbalik sikap menjadi ketakutan setengah mati. Jika kita pikir sejenak, bagaimana mungkin Elia yang baru beraksi sedemikian gagah berani dalam waktu singkat berubah sikap begitu drastis? Alkitab mencatat bahwa ketakutan Elia bahkan membuat dirinya kabur karena takut kehilangan nyawa sampai ia lupa untuk menyertakan bujangnya dalam kepergiannya itu.

Saat itu Elia masih punya tugas lain yang belum tuntas. Membantai para nabi Baal adalah satu hal, menghadapi Izebel adalah hal yang berikutnya. Dan ternyata Elia "sudah kalah sebelum bertempur" dengan Izebel. Sampai dua kali Tuhan Elohim harus menguatkan dirinya melalui seorang malaikat, serta kembali mendidiknya sembari memberi petunjuk untuk tugas berikutnya. 

Dalam kebijaksanaan-Nya, Tuhan bertanya, "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

Dan dengan tidak tahu diri, Elia menjawab, "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Tuhan bersabar dan memberikan kesempatan sekali lagi setelah mencoba "menjelaskan" kepada Elia melalui topan, badai, gempa dan angin sepoi-sepoi. Dan untuk kedua kalinya, Tuhan bertanya, "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" Dan dengan kebodohan yang sama, Elia menjawab dengan jawaban yang sama pula.

Seandainya Alkitab bisa ditambahkan beberapa kalimat lagi, mungkin saat itu Tuhan akan menjawab, "That's it, Elia! Kamu pensiun dini sekarang juga karena telah terbukti bahwa kamu tidak bisa Aku pakai lagi!" Dan kenyataannya, Tuhan meminta Elia untuk melantik dengan mengurapi para penggantinya, yakni Hazael, Yehu dan Elisa. Itupun tidak ia kerjakan semua.

Saat itu dapat dikatakan bahwa kondisi kejiwaan Elia begitu kacau dan tidak dapat melihat kebenaran yang begitu jelas di depan mata, sebab Tuhan Elohim sendiri dengan gamblang mengantakan bahwa masih ada sekitar tujuh ribu orang yang tidak menyembah kepada Baal, namun Elia merasa hanya dirinya saja. Betapa jiwa ini sangat rentan tertipu, terjebak dan terjerat dalam ilusinya sendiri.

Seharusnya yang harus dijawab Elia, "Aku adalah hamba yang tak berguna, aku hanya mengerjakan apa yang harus aku kerjakan," sesuai dengan Lukas 17:10. Namun Elia menilai dirinya terlampau tinggi melebihi penilaian Tuhan, yakni seorang manusia biasa dengan Tuhan yang luar biasa. Namun ia merasa telah "berprestasi" cemerlang dengan membantai ratusan nabi Baal dan akhirnya bungkam bahkan kabur ketika harus menghadapi seorang Izebel.

Sekitar 3 bulan lagi, Gereja akan memasuki Tahun 5774 Ayin Dalet, sebuah masa inisiasi Pemerintahan Tuhan di bumi yang mengandung unsur penghakiman, ketertiban, kedisiplinan, ekonomi ilahi secara nyata. Sedangkan di sisi lainnya Gereja harus bersikap "Dalet", yakni menjadi miskin di hadapan Allah (Matius 5:3) untuk bisa terus sejalan dan seirama dengan Pemerintahan Tuhan. Tanpa hati hamba dan sikap yang sedemikian Hineni, maka perjalanan ke level berikutnya akan sangat berat bahkan terhenti. Biarlah kita semakin menyadari bahwa tidak ada yang begitu penting dan berarti di dalam hidup ini, selain Tuhan dan kehendak-Nya yang sempurna. Tidak nyawa kita, tidak pelayanan kita, tidak keluarga kita atau yang lainnya.

Untuk lebih memahami Ayin Dalet 5774, silakan baca di sini dan di sini.

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

Wednesday, May 15, 2013

Jurnal SHRK Mei 2013 - Hari Ke-2

Suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, terima atau tidak terima, saat ini Gereja Tuhan dan dunia sudah mulai memasuki (maksimal) 7 tahun terakhir sebelum Pengangkatan dan Masa Tribulasi Besar. Ini akan menjadi 7 tahun yang paling spektakuler, 7 tahun yang paling sensasional, 7 tahun yang paling dramatis dalam sejarah manusia. Pertanyaannya, bagaimana kita sebagai Gereja dan sekaligus Mempelai-Nya mempersiapkan diri dan bersikap untuk menghadapi masa-masa paling menentukan ini?

Dibutuhkan sayap keintiman dan sayap keagungan (wing of intimacy and wing of greatness) untuk mampu terbang dan menaklukkan setiap tantangan dan berbagai perkara dalam 7 tahun ke depan. Tanpa keintiman yang selaras dengan hati Sang Raja, tidak akan pernah ada keagungan yang bisa dihasilkan untuk memenangkan pertempuran terbesar ini. Ini saatnya bagi Gereja dan Pasukan Akhir Zaman untuk bertindak sebagai imamat yang rajani, sebagai raja-raja-Nya, memerintah dengan otoritas, ketepatan, dan perkenanan sampai kemuliaan Tuhan nyata di seluruh bumi.

Belajar Dari Saul

"Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Elohim, tempat kedudukan pasukan orang Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana dengan serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan seperti nabi." - 1 Samuel 10:5

Ada beberapa hal yang patut kita perhatikan:

1. Bahwa ketika Tuhan mengurapi dan melantik Saul menjadi raja, hal itu BUKAN terjadi di Israel, melainkan di Gibea, Filistin, yang adalah daerah musuh. Dengan hal ini, Tuhan hendak menegaskan bahwa Gereja didaulat Tuhan bukan untuk menjadi penguasa yang pasif, yang hanya sekedar duduk-duduk atau menjalani hal-hal yang rutinitas. Gereja-Nya di Akhir Zaman ditakdirkan untuk menaklukkan dan menguasai dunia secara aktif dan agresif sesuai dengan kehendak-Nya .

2. Gambus, rebana, suling dan terutama kecapi merupakan lambang keintiman dalam hubungan dan penyembahan terhadap Sang Raja. Tanpa level keintiman tertentu, Gereja tidak akan mampu menyelesaikan destinynya dengan kuat.

3. Bahwa di Akhir Zaman, melalui keintiman yang sedemikian rupa, Gereja menjadi penakluk dan penguasa dengan unsur dan suara kenabian yang amat peka dan tajam, yang sesuai dengan apa yang hendak disampaikan-Nya. Ini bukan Gereja yang hidup dengan firman yang bersifat logos, namun yang kuat dengan rhema Roh Kudus-Nya. Unsur kenabian akan menjadikan Gereja berjalan dalam ketepatan sesuai dengan kehendak-Nya.

Namun Saul ternyata menjadi Gereja yang gagal sebab ia memilih untuk melihat dan mendengar apa yang tampak daripada melihat dan mendengar Tuhan yang nyata:

1. Saul menjadi khawatir ketika rakyat mulai meninggalkannya dalam penantian akan Samuel (1 Samuel 13:8-14), dan dengan sembrono dan bodoh ia melakukan apa yang bukan bagiannya, yakni mempersembahkan korban, yang seharusnya menjadi bagian Samuel.
2. Saul menjadi bebal dan berkhianat terhadap kehendak Elohim, ketika seharusnya ia menumpas habis semua orang Amalek, namun ia malah menangkap raja Agag hidup-hidup (1 Samuel 15).
3. Saul menjadi emosi ketika orang-orang membandingkan dia dengan Daud (1 Samuel 18:8).
4. Saul menjadi gemetar ketika melihat Goliat dan tentara Filistin (1 Samuel 28:5)

Saul sungguh merupakan gambaran kegagalan, kebebalan dan kebodohan Gereja yang mengerikan. Mentalitas seperti Saul tidak akan mungkin menjadikan Gereja sanggup menyelesaikan bagiannya di Akhir Zaman ini.

Kecapi, Keintiman & Kuasa

"Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: 'Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia.'" - 1 Samuel 16:18

Alkitab mencatat bahwa keindahan Daud disebutkan pertama kali adalah pandai main kecapi, mendahului kemampuannya bermain pedang dan berperang. Mengapa bermain kecapi menjadi prioritas? Dalam bermain kecapi ada penyembahan kepada Tuhan, ada pencarian akan kehendak-Nya dan ada pengenalan akan Dia lebih lagi. Dan semua hal ini jauh lebih menentukan daripada kemampuan berperang, kepandaian bicara, perawakan yang elok bahkan penyertaan Tuhan. Kita harus mengerti bahwa penyertaan Tuhan BUKAN segalanya, melainkan perkenanan Tuhanlah yang paling menentukan.

"Berkatalah Elisa: 'Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu. Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.' Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia." - 2 Raja-Raja 3:14-15

Bukan hanya Daud yang mengerti, Elisa pun melakukan hal yang sama. Ketika masalah datang, yang pertama kali dilakukan Elisa adalah mencari pemain kecapi (karena Elisa tidak dapat bermain kecapi seperti Daud). Namun Elisa mengerti bahwa keintiman yang hendak dibangun melalui permainan kecapi akan mendatangkan kekuasaan Tuhan. Dan inilah yang seharusnya dilakukan Gereja dan Pasukan-Nya, karena dalam 7 tahun ke depan semua pemikiran dan kekuatan manusiawi tidak akan ada yang mampu dipakai sampai ke garis akhir dengan kuat.

Pepatah mengatakan, "Kecapimu adalah kekuatanmu." Kecapi tidak selalu berupa pujian dan penyembahan. Ada orang yang kecapinya dengan membaca Alkitab hingga beberapa puluh pasal dalam sehari setiap harinya. Ada orang yang kecapinya dengan meluangkan waktu bicara dari hati ke hati dengan Tuhan secara pribadi. Ada pula yang kecapinya dengan berpuasa lebih banyak, yang lainnya dengan menyelidiki firman dan sebagainya. Intinya adalah untuk membawa dirinya makin selaras dengan kehendak Tuhan di setiap kesempatan.

Orang-orang yang sudah semakin intim dan mengerti akan kehendak serta isi hati Tuhan, bahkan hanya dengan isyarat-isyarat tertentu ia akan mengerti apa yang dikehendaki Tuhan dalam setiap perkara. Namun konyolnya adalah ketika ada yang bersikap seperti Bileam, yang walaupun sudah mengerti jelas mau-Nya Tuhan, tapi masih bebal serta berani minta tanda tertentu yang sebenarnya tidak perlu karena memang sudah mengerti. Bileam menganggap kehendak Tuhan sebagai sesuatu yang bisa dinegosiasikan, dan ia melakukan negosiasi sedemikian rupa hingga Tuhan menjadi muak dan menyerahkan dirinya tewas di tangan musuh dan masuk Neraka.

Kecapi Nan Abadi

"Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus." - Wahyu 5:8

Tuhan di atas takhta-Nya dengan dikelilingi oleh keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua merupakan suatu pemandangan yang luar biasa, suatu kemuliaan yang tak terkatakan. Namun dalam keadaan yang sedemikian mulia, kecapi tetap selalu ada, keintiman merupakan paket yang terus melekat dan menyatu hingga pada kekekalan.

"Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Elohim." - Wahyu 15:2

Dan jelaslah bahwa keintiman bersama dengan Elohim adalah satu-satunya jalan untuk mengalahkan apapun serangan dari binatang Antikristus di Akhir Zaman ini. Sungguh bahwa tanpa keintiman dengan Tuhan, tidak ada kemenangan, kemuliaan dan keagungan yang bisa dilahirkan untuk menggenapi semua kehendak-Nya.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.