Labels

Wednesday, February 29, 2012

Elia - Hamba Yang Tidak Mencapai Garis Akhir Dengan Kuat Vol. 2

"Maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: 'Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.' Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: 'Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.'" - 1 Raja-Raja 19:2-4

Elia baru saja menang mutlak atas 450 nabi Baal dan dengan fenomenal sikap imannya menyebabkan hujan lebat turun atas tanah Israel setelah 3,5 tahun tidak pernah turun hujan. Bahkan dengan kuasa Tuhan yang begitu perkasa, Elia dengan berjalan kaki mampu mendahului Ahab yang naik kereta kuda saat menuju Yizreel. Namun mengapa hanya dengan ancaman seorang Izebel maka Elia yang kelihatan hebat malah menjadi begitu ketakutan hingga mau menyelamatkan nyawanya?

Coba renungkan jika Anda adalah Elia saat itu, yang telah melakukan peperangan rohani di suatu kota dan menang besar. Namun setelah itu pemerintah daerah setempat malah memburu Anda bahkan hendak menghabisi dan membunuh Anda. Bagaimana Anda menyikapinya?

Setidaknya ada 3 kali Allah menolong dan menguatkan Elia yang menjadi lemah saat itu:
  • Pertama, Ia memberi makan dan minum sampai dua kali (jadi Elia dapat porsi ganda): "Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: 'Bangunlah, makanlah!' ... Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: 'Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.' Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb." - 1 Raja-Raja 19:5-8
  • Kedua, Allah mengujinya dengan bertanya, "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" Dan pertanyaan itu dijawab dengan salah, "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." Salahnya adalah Elia menjadi lengah, terfokus kepada masalah sehingga tidak mampu mempercayai anugerah Tuhan.
  • Ketiga, Allah membantu memberi petunjuk dengan angin yang besar, gunung yang terbelah, gempa yang dahsyat, api dan terakhir angin sepoi-sepoi basa. Tidak ada Allah di dalam semuanya itu KECUALI dalam angin sepoi-sepoi basa itu karena setelah angin itu berhembus Elia takut memandang Allah dengan menyelubungi wajahnya. Dari 5 fenomena itu, Tuhan seperti hendak berkata kepada Elia, "Tenanglah, Aku menyertaimu. Jangan takut, engkau tidak sendiri." Dan kenyataannya masih ada 7,000 orang Israel yang tidak ikut menyembah Baal (ayat 18), jadi bukan Elia sendirian.
  • Keempat, untuk kedua kalinya Allah menguji dengan pertanyaan yang sama setelah diberi petunjuk sebelumnya, "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" dan parahnya Elia tetap tidak "waras," terlalu terpaku dengan dirinya sendiri dengan menjawab Allah dengan jawaban yang sama.
Akhirnya Tuhan tidak bisa memakai Elia lebih lanjut. Elia sudah dianggap malfunction untuk meneruskan rencana Allah yang berikutnya. Bahkan ia disuruh kembali, alih-alih melanjutkan hingga ke garis akhirnya, "Firman TUHAN kepadanya: 'Pergilah, kembalilah ke jalanmu, ...'" - ayat 15a. Terakhir Elia hanya diberi beberapa tugas "kecil" untuk mengurapi beberapa calon raja dan memilih penerusnya guna menuntaskan apa yang telah Tuhan rencanakan untuk menjadi bagiannya, yaitu Hazael, Yehu dan Elisa. Jatah Elia sangat besar hingga Tuhan harus memilih 3 orang untuk menggantikan Elia seorang, "Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa." - ayat 17.

Arti nama-nama mereka adalah - Hazael artinya dia yang memandang kepada Allah; Yehu artinya Dialah Jehovah; dan Elisa artinya Allah adalah keselamatan. Tiga hal inilah yang hilang dari Elia, bahwa ia tidak lagi memandang kepada Allah, ia lupa bahwa Allah adalah Jehovah bahkan ia lupa Allah adalah sumber keselamatannya. Dapatkah kita memahami sekarang? Bahwa sia-sialah keselamatan yang kita terima jika kita tidak mengerjakannya dan jika kita mengerjakannya maka kerjakanlah terus hingga mencapai garis akhir yang Tuhan tetapkan. Jangan sisakan tugas, teruslah mengutamakan didikan Tuhan di atas segalanya, karena betapa Ia mengasihi orang-orang yang rela dididik oleh-Nya.

2012 masih ada 10 bulan lagi, dan masih banyak perkara dan kejutan bagi Gereja dan dunia maka "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." - Ibrani 12:14-17.

Elia - Hamba Yang Tidak Mencapai Garis Akhir Dengan Kuat Vol. 1

4 Perkara Utama Kekristenan

"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." - Kisah Para Rasul 20:24

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." - 2 Timotius 4:7

Ketika seseorang telah memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus, maka secara otomatis orang tersebut memiliki jaminan keselamatan supaya ia bisa masuk ke dalam Sorga. Namun jaminan keselamatan itu bukan sesuatu yang dianugerahkan tanpa suatu tujuan. Karena selain perkara keselamatan, masih ada perkara TUGAS & PERTANDINGAN yang diwajibkan bagi kita semua untuk diselesaikan sampai garis akhir dengan kuat. Jadi tidak mungkin Allah memberikan Anak-Nya Yang Tunggal hanya supaya kita bisa masuk Sorga tanpa kita menyelesaikan bagian kita, seperti yang telah difirmankan-Nya, "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." - 1 Petrus 1:18-19. Jadi jaminan keselamatan juga berkenaan dengan kehidupan saat ini di bumi selain kehidupan saat nanti di Sorga.

Tapi berapa banyak orang Kristen di dunia yang hidup ala kadarnya? Mengaku percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, hidup sebaik mungkin, berusaha sebisa mungkin tidak berbuat dosa, pergi sebisa mungkin tiap Minggu ke gereja, selebihnya berpikir dan memandang segala sesuatunya sama dengan cara dunia ini bekerja.

Tidak pernah mengerti bahwa paket keselamatan yang diterimanya itu, selain ada hak yang besar juga ada kewajiban dan tanggung jawab yang tidak sepele. Tidak pernah mengenal hati Tuhan. Tidak pernah mengejar kerinduan-Nya. Bahkan sekalipun beroleh keselamatan, tapi masih tidak tahu apa rencana Tuhan baginya di bumi.

Mencapai Garis Akhir Dengan Kuat

Beberapa orang ada yang mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya dan dikerjakan untuk sekian waktu, namun tidak tuntas. Mereka mengerjakannya dengan mentalitas kompromi sedangkan Tuhan menuntut totalitas yang tanpa kompromi. Mereka mau berkat, mau jadi berkat tapi tidak mau menderita sama seperti Kristus menderita. Bagi mereka, yang penting "Tuhan mengerti keadaan saya" bukannya mencari dan mengerjakan kehendak-Nya yang sempurna. Jadi Tuhan yang harus menyesuaikan dengan mereka, bukannya meminta anugerah-Nya supaya bisa mengikuti ke mana pun Tuhan kehendaki. Biasanya ini golongan para pendeta, aktivis gereja, kelompok paduan suara, dan sejenisnya. Akan lebih konyol lagi ketika mereka berpulang ke Rumah Bapa, maka obituari mereka yang biasa dimuat di koran-koran dibubuhi kalimat dari Firman di Kitab 2 Timotius 4:7, padahal belum tentu jatah yang sudah Tuhan rencanakan dalam hidupnya telah diselesaikan semuanya. 

Mencapai garis akhir tidak selalu identik dengan mencapai garis kematian. Karena saat Rasul Paulus mencapai garis akhir, beliau masih hidup dan masih menuliskan surat kepada Timotius walau tidak lama setelah itu ia wafat sebagai martir. Dan hebatnya, ia mencapai garis akhir tersebut dengan kuat karena imannya tidak rontok mainkan terpelihara dengan baik. Karena jika di garis akhir kita lemah, maka sia-sialah semua yang telah dikerjakan, "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." - Galatia 6:9. Tetap menjadi kuat supaya apa yang telah ditabur dapat dituai sebanyak-banyaknya. Bukankah karena pekerjaan, perjuangan dan pengorbanannya maka penyebaran Injil menjadi sedemikian dahsyat hingga ke bangsa-bangsa asing pada saat itu?

Rasul Paulus adalah teladan yang sempurna selain Tuhan Yesus:
  • Ia menerima keselamatan melalui perjumpaan dengan-Nya. (Get Salvation)
  • Ia mengerjakan keselamatannya dan melakukan tugas dan bertanding dengan baik. (Work The Salvation)
  • Ia memenangkan pertandingan dan mencapai garis akhir. (Finish)
  • Ia mencapainya dengan kuat dengan tetap terpelihara imannya. (Finish Strong)
Jadi Anugerah Kristus adalah paket lengkap yang terdiri dari 4 bagian yaitu Keselamatan, Tugas & Pertandingan, Pencapaian Garis Akhir dan Didapati Kuat Di Garis Akhir. Kita tidak bisa mengabaikan satupun di antara keempatnya. Apalagi hanya mau mengambil keselamatan namun menolak tiga lainnya, sebab itu sama saja menolak semuanya. Dan akhirnya tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sekarang, bagaimana dengan Elia? Ia beriman, bergaul karib dengan Allah, melakukan perkara besar dengan mengalahkan 450 nabi Baal, bahkan terangkat ke Sorga (tidak mengalami kematian jasmani). Namun sesungguhnya Elia tidak menuntaskan tugasnya.

Bersambung ...

Tuesday, February 28, 2012

Saul - Umat Yang Terluka, Fatal Dan Binasa

Prolog: Letih

Raja Saul adalah seorang pria yang letih. Sejak awal tidak semua rakyat percaya kepadanya.
Saat ingin mendapatkan kepercayaan rakyat, malah kehilangan kepercayaan Tuhan.
Saat menyelamatkan raja Agag, malah mahkotanya dicopot oleh Tuhan.
Saat menang harusnya menjarah dengan kuat, malah rakyat disuruh puasa.

Hidupnya terasa selalu salah dan tidak pas. Mempersembahkan korban juga salah.
Menarik jubah Samuel malah merobeknya. Ah... terlalu dan selalu salah. Mengapa?

LUKA! ... Itu yang menyebabkan dia tak pernah maksimal bahkan tak bisa NORMAL.

Akibatnya jadi letih dan Tuhan pun letih dengan dia. Seorang yang luka akan mengacaukan semua yang di hidupnya. Karena itu jangan biarkan ada luka menganga di hidupmu. Penolakan rakyat membuat Saul luka. Jika ada yang menolakmu, jangan biarkan itu melukaimu. Daging seringkali frustrasi karena terlalu banyak yang diingini, tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan dan akhirnya tidak mendapatkannya. 

Rancangan Yang Mulia Dari Tuhan Bagi Saul

"Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau." - 1 Samuel 10:6-7

Tuhan merancangkan hal yang luar biasa bagi Saul pada awalnya, namun kenyataannya dalam hidup Saul apa yang dilakukannya malah serba salah. Lama kelamaan dia frustrasi, marah dan memberontak, makin seperti itu di depan Tuhan makin salah lagi. Mengapa Saul bisa jadi seperti itu? Karena Saul punya satu kelemahan yang saat disentuh atau dididik, lukanya luar biasa dan tidak mau disembuhkan.

"Kemudian Samuel mengerahkan bangsa itu ke hadapan TUHAN di Mizpa ... Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish. Tetapi ketika ia dicari, ia tidak diketemukan. Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: 'Apa orang itu juga datang ke mari?' TUHAN menjawab: 'Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang.' Berlarilah orang ke sana dan mengambilnya dari sana, dan ketika ia berdiri di tengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: 'Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu.' Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: 'Hidup raja!' ... Tetapi orang-orang dursila berkata: 'Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!' Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli." - 1 Samuel 10:17-27

Saat Saul sudah dinubuati, lalu dibuang undi tetapi Saul malah bersembunyi di antara barang-barang. Saul mempunyai masalah rendah diri luar biasa dan tidak yakin akan dirinya karena tinggi perawakannya. Jadi kelainan fisiknya dibanding orang-orang di sekitarnya membuat jiwanya sangat minder. Orang yang minder sering menutupinya karena takut ditolak oleh orang lain, sehingga tidak nyaman berkumpul dengan orang-orang, orang seperti ini kalau dilukai dengan penolakan, maka lukanya akan terasa sakit sekali.

Inilah awal luka yg tidak pernah mau disembuhkan, yaitu ketika para dursila menghinanya. Cara Saul mengurusi kelemahannya dengan cara yang salah, pura-pura tuli, lukanya tidak pernah dibereskan atau diurusi, malah ditutupi seakan-akan tidak ada luka, tiap kali disentuh itu akan menimbulkan persoalan.

Kata "dilukai" dalam bahasa aslinya dicemari, seperti sumur yang diracun, maka air yang keluar dari sumur tersebut semuanya cemar, itulah mengapa apapun yang Saul perbuat menjadi error. Padahal Saul menerima janji Tuhan bahwa apapun yang diperbuatnya akan berhasil, tapi karena ada luka yang tidak pernah ditanggulangi maka semua yang dikerjakan jadi salah.

Saul pura-pura tuli, tapi penyakitnya masih ada, maka jiwanya mengejar sesuatu untuk menyembuhkan sendiri lukanya. Padahal seharusnya luka tersebut di bawa ke hadapan Tuhan untuk minta disembuhkan. Jiwa tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri, maka naluri jiwa akan melenceng ke arah yang salah. Jiwanya melenceng sehingga cenderung untuk mencari dukungan dan perkenan manusia (rakyatnya).

Berikut ini adalah berbagai peristiwa tindakan Saul yang selalu error karena jiwanya yang luka dan tidak pernah bersedia untuk disembuhkan:

1. "Saul berumur sekian tahun ketika ia menjadi raja; dua tahun ia memerintah atas Israel. Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya. Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani mendengarnya." Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin. Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk mengikuti Saul ke Gilgal." - 1 Samuel 13:1-4

Awalnya Israel dikuasai Filistin, lalu Yonatan mengambil inisiatif untuk berperang dan menang, tetapi Saul yang meniup sangkakala untuk mengabarkan bahwa pihaknya telah menang supaya seluruh rakyat mengikuti Saul. Kekalahan Filistin yang menyakitkan malah terasa lebih menyakitkan lagi karena tindakan Saul tersebut sehingga membuat Israel makin dibenci orang Filistin. Jadi Saul memanipulasi kemenangan Yonatan untuk mendapat dukungan seluruh rakyat kepadanya.

2. "Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia. Sebab itu Saul berkata: 'Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu.' Lalu ia mempersembahkan korban bakaran." - 1 Samuel 13:8-9. 

Tiap kali rakyat meninggalkan Saul, dia panik dan lukanya menganga lagi. Dia mencoba menarik kembali simpati rakyat dengan mempersembahkan korban, namun bukan untuk Tuhan tetapi untuk manipulasi Tuhan, supaya rakyat kembali mendukung dia. Akhirnya Samuel datang dan memarahi Saul, karena mempersembahkan korban BUKAN wewenang Saul. Jadi Saul bahkan berani menyalahgunakan wewenang demi mendapat dukungan rakyatnya.

Mungkin luka kita beda dengan Saul tetapi bisakah kita mengenali luka terdalam dalam hidup kita? Kalau kita tidak membereskannya di hadapan Tuhan, luka tersebut akan menghancurkan diri kita sendiri.

3. "Ketika orang-orang Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya: 'Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku.' Sebab itu tidak ada seorangpun dari rakyat yang memakan sesuatu. ... Tetapi Yonatan tidak mendengar, bahwa ayahnya telah menyuruh rakyat bersumpah. Ia mengulurkan tongkat yang ada di tangannya dan mencelupkan ujungnya ke dalam sarang madu; kemudian ia mencedoknya ke mulutnya dengan tangan, lalu matanya menjadi terang lagi. ... Lalu kata Yonatan: 'Ayahku mencelakakan negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu ini. Apalagi, jika sekiranya rakyat pada hari ini boleh makan dengan bebas dari jarahan musuhnya, yang telah didapatnya! Tetapi sekarang tidaklah besar kekalahan di antara orang Filistin.'" - 1 Samuel 14:24-30

Kecenderungan jiwanya mencari perkenan manusia dan hal itu Tuhan tidak suka. Dan kalau Tuhan tidak suka artinya dia keluar dari jalur anugerah-Nya, maka semua janji-Nya menjadi mandul dan tidak bisa digenapi. Padahal kalau kita disertai anugrah Tuhan, apapun yang disentuh akan menjadi luar biasa, seperti janda Sarfat, apapun yang ada di sekeliling kita bisa jadi mujizat saat disentuh. Jadi tidak perlu jauh-jauh karena miracle is in the house. Seperti pernikahan di Kana, anggur dari air yang ada di dalam rumah itu.

4. "Berkatalah Saul kepada Samuel: 'Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka. ... Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak. Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: 'TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu. ... Tetapi kata Saul: 'Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu.'" - 1 Samuel 15:24-30

Kecenderungan jiwanya selalu ingin mencari penghormatan dan penerimaan rakyat atau manusia. Ada orang-orang yang ingin jadi sukses & kaya hanya untuk membuktikan pada orang lain maupun keluarganya bahwa dia bisa. Karena sebenarnya dulu pernah dihina sehingga ada luka di dalam. Ada orang yang suka pamer supaya tidak ada orang yang menghina lagi, karena dulu pernah terhina dan terluka. Pembuktian diri seperti itu ternyata salah, itu sebenarnya sebuah kesombongan yang mengerikan. Bagaimana kita bisa mendapat perkenanan & berkat Tuhan di tengah-tengah kesombongan yang begitu mengerikan? Mari minta kesembuhan dari Tuhan!

5. "Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong ... dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: 'Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.' Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: 'Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya.' Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud. Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, ..." - 1 Samuel 18:6-10a

Dari orang yang dijanjikan Tuhan bahwa apapun yang disentuhnya akan jadi dan berhasil, akhirnya menjadi orang yang kerasukan roh jahat, hanya karena ada luka yang tidak mau diselesaikan. Perlu kejujuran hati kita sendiri, minta Tuhan tunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya, buka hati. Apakah masih ada kecenderungan-kecenderungan jiwa tertentu karena luka, selalu mengejar hal-hal tertentu yang membuat Tuhan tidak suka, yang akhirnya menyebabkan kita keluar dari jalur anugerah Tuhan. Karena begitu kita keluar maka semua janji Tuhan akan susah tergenapkan dalam hidup kita.

Monday, February 27, 2012

Pemulihan Dari Cacat Di Masa Lalu - Perkara Afek

"Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: 'Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!' Berkatalah Elisa kepadanya: 'Ambillah busur dan anak-anak panah!' Lalu diambillah busur dan anak-anak panah. Berkatalah ia kepada raja Israel: 'Tariklah busurmu!' Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja, serta berkata: 'Bukalah jendela yang di sebelah timur!' Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: 'Panahlah!' Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: 'Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap.' Sesudah itu berkatalah ia: 'Ambillah anak-anak panah itu!' Lalu diambilnya. Setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja Israel: 'Pukulkanlah itu ke tanah!' Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti. Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: 'Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram.'" - 2 Raja-Raja 13:14-19

Kata "di sebelah Timur" dalam bahasa Ibrani juga berarti sesuatu yang di masa lalu. Sedangkan Afek adalah sebuah tempat yang memiliki catatan sejarah yang tidak baik bahkan menyakitkan hati Tuhan berkaitan dengan apa yang telah diperbuat oleh bangsa Israel. Berikut ini adalah sejarah dan beberapa perkara tersebut:

"Setelah Yosua menjadi tua dan lanjut umurnya, berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Engkau telah tua dan lanjut umur, dan dari negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki. Inilah negeri yang tertinggal: segenap wilayah orang Filistin ... seluruh negeri orang Kanaan dan Meara, kepunyaan orang Sidon, sampai ke Afek, sampai ke daerah orang Amori; ... Aku sendiri akan menghalau mereka dari depan orang Israel; hanya undikanlah dahulu negeri itu di antara orang Israel menjadi milik pusaka mereka, seperti yang Kuperintahkan kepadamu. Oleh sebab itu, bagikanlah negeri ini kepada suku yang sembilan itu dan kepada suku Manasye yang setengah itu menjadi milik pusaka mereka." -  Yosua 13:1-7

Menjelang akhir hidup Yosua, masih banyak tugas penaklukan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel. Wilayah-wilayah yang masih harus dikuasai telah dijamin Tuhan akan diserahkan kepada umat pilihan-Nya. Namun bangsa Israel malah menyia-nyiakan kesempatan dan berkat yang Tuhan sediakan. Berkali-kali terjadi peristiwa yang amat mendukakan hati Tuhan berkaitan dengan Afek.

"Sesudah Yosua mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: 'Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?' ... Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako, penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob, sehingga orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya." - Hakim-Hakim 1:1, 31-32

"Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek." - 1 Samuel 4:1b

"Pegawai-pegawai raja Aram berkata kepadanya: 'Allah mereka ialah allah gunung; itulah sebabnya mereka lebih kuat dari pada kita. Tetapi apabila kita berperang melawan mereka di tanah rata, pastilah kita lebih kuat dari pada mereka. ... Dalam tahun yang berikutnya Benhadad memeriksa barisan orang Aram, lalu ia maju ke Afek untuk berperang melawan orang Israel. ... Maka tampillah abdi Allah dan berkata kepada raja Israel: 'Beginilah firman TUHAN: Oleh karena orang Aram itu telah berkata: TUHAN ialah allah gunung dan bukan allah dataran, maka Aku akan menyerahkan seluruh tentara yang besar itu ke dalam tanganmu, supaya kamu tahu, bahwa Akulah TUHAN.' ... Orang-orang yang masih tinggal melarikan diri ke Afek, ke dalam kota, tetapi temboknya roboh menimpa kedua puluh tujuh ribu orang yang masih tinggal itu. Sementara itu Benhadad melarikan diri dan masuk ke kota, dan bersembunyi dari satu kamar ke kamar yang lain. ... Orang-orang itu menganggap hal itu sebagai tanda yang baik, maka segeralah mereka berpegang pada perkataannya itu, lalu berkata: 'Memang saudaramu Benhadad!' Sesudah itu berkatalah Ahab: 'Pergilah, ambil dia!' Jadi keluarlah Benhadad mendapatkan dia, lalu diajak naik ke atas kereta. Kata Benhadad kepadanya: 'Kota-kota yang telah diambil bapaku dari pihak bapamu akan kukembalikan; engkau boleh juga membuat pasar bagimu di Damsyik, seperti yang dibuat bapaku di Samaria.' 'Dan aku sendiri,' kata Ahab, 'akan membiarkan engkau pergi dengan perjanjian.' Lalu ia mengadakan perjanjian dengan dia dan membiarkannya pergi. ... Kata nabi itu kepadanya: 'Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah membiarkan lolos orang yang dikhususkan bagi-Ku untuk ditumpas, maka nyawamu adalah ganti nyawanya dan rakyatmu ganti rakyatnya.' Lalu raja Israel pergi ke istananya dengan kesal hati dan gusar, maka sampailah ia di Samaria." - 1 Raja-Raja 20:23-43

Jadi, di mata Tuhan perkara-perkara yang menyakitkan hati-Nya yang berkaitan dengan Afek adalah:
1. Jatah yang tidak diambil / disia-siakan (oleh Suku Asyer).
2. Tabut Allah yang dirampas (ketika orang Israel berperang dengan bangsa Filistin).
3. Perintah tidak tuntas dikerjakan (raja Ahab mengkhianati Tuhan dengan melepaskan bahkan mengadakan perjanjian dengan Benhadad).

Kali itu Yoas dengan petunjuk Elisa diberikan kesempatan emas untuk menuntaskan perkara Afek. Tuhan berjanji dan menjamin kemenangan Israel atas Aram, bahkan Aram dijanjikan akan habis lenyap. Dengan Yoas memukulkan anak panah ke tanah dalam jumlah tertentu, maka Aram akan jatuh ke tangannya. Tindakan memukul anak panak ke tanah itu sama dengan tindakan menginjakkan telapak kaki, karena hasilnya sama seperti yang Tuhan maksud, yaitu semua yang dipanahkan atau diinjak akan menjadi milik.

"Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu. Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi kamu: TUHAN, Allahmu, akan membuat seluruh negeri yang kauinjak itu menjadi gemetar dan takut kepadamu, seperti yang dijanjikan TUHAN kepadamu." - Ulangan 11:24-25

Namun akhirnya Yoas pun tidak menuntaskan Aram dan perkara Afek tetap menggantung hingga sekarang. Ketika Elisa menyuruh Yoas untuk memukul anak panah ke tanah, Yoas hanya memukul 3 kali. Sedangkan jumlah yang diharapkan minimal 5-6 kali. Jumlah ini kelihatan awam bagi orang biasa, namun bagi raja Yoas, jumlah tersebut adalah keharusan. Mengapa? Karena Yoas tahu seberapa besar Aram dengan segala kekuatan militernya dan dia telah menerima janji bahwa Tuhan akan menghabislenyapkan Aram, jadi seharusnya Yoas paham berapa kali pertempuran yang harus dilakukan untuk menggempur Aram sampai habis lenyap. Elisa gusar karena Yoas ceroboh dan menganggap remeh. Kecerobohan Yoas disebabkan karena ia tidak menyembah dan bergaul dengan Tuhan, melainkan seorang penyembah berhala. Jadi jelas baginya untuk tidak menangkap maksud Tuhan dengan sempurna.

Pesan Tuhan kali ini adalah peganglah anak panah itu dan gunakanlah telapak kaki kita, semua kegagalan kita di masa lalu hendak Tuhan selesaikan hingga tuntas, supaya jatah yang telah Tuhan sudah sediakan sejak awalnya bagi setiap kita tidak hilang, melainkan diperoleh semuanya sehingga setiap kita menggenapi semua yang dijanjikan-Nya hingga mencapai garis akhir dengan kuat. Dan semuanya itu dapat tercapai dengan bergaul karib dengan Raja segala raja yang memberikan kemenangan dengan gilang gemilang.

Hembusan Nafas Tuhan - Anugerah Ganda

"Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Saudara-saudaranya, anak-anak Yosafat, ialah: Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Mereka semua anak-anak Yosafat, raja Israel. ... Sesudah Yoram memegang pemerintahan atas kerajaan ayahnya dan merasa dirinya kuat, ia membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel. ... Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. ... Sesudah semuanya ini TUHAN menulahinya dengan penyakit usus yang tidak dapat sembuh. Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja." - 2 Tawarikh 21:1-20

"And Jehoshaphat rested with his fathers, and was buried with his fathers in the City of David. Then Jehoram his son reigned in his place. He had brothers, the sons of Jehoshaphat: Azariah, Jehiel, Zechariah, Azaryahu, Michael, and Shephatiah; all these [were] the sons of Jehoshaphat king of Israel. ... He was thirtytwo years old when he became king. He reigned in Jerusalem eight years and, to no one's sorrow, departed. However they buried him in the City of David, but not in the tombs of the kings." - 2 Chronicles 21:1-20 (NKJV)

"Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia." - Matius 1:8

"Asa begot Jehoshaphat, Jehoshaphat begot Joram, and Joram begot Uzziah." - Matthew 1:8 (NKJV)

Raja Yosafat atau juga disebut Yehosafat hidup dan memerintah dengan sangat baik dan benar di mata Tuhan. Setelah wafatnya, takhta kerajaan Yehuda diwariskan kepada raja Yoram atau awalnya disebut Yehoram. Nama Yehosafat artinya Allah telah menghakimi (Jehovah has judged) sedangkan nama Yehoram artinya Allah yang ditinggikan (Jehovah is exalted). Namun kita ketahui bahwa Yehoram memerintah dengan amat mengerikan, dia membunuh semua saudara kandungnya, berkomplot bahkan menikah dengan keluarga Ahab, membujuk rakyatnya untuk berzinah dan menyembah berhala. Akibat kengeriannya itu, Tuhan menulahi dan mengutukinya sehingga akhir hidupnya amat tragis.

Ketika Kitab Injil Matius pasal 1 menuliskan daftar silsilah Tuhan Yesus, nama Yosafat tetap Yehosafat, namun nama Yoram tidak lagi Yehoram melainkan menjadi Yoram. Ada yang hilang dari Yehoram menjadi Yoram, yaitu huruf He ה (baca: Hey). Dan apakah He ה itu? Itu adalah hembusan nafas Allah. Hembusan nafas yang sama yang dimaksud ketika Allah menghembuskan ke dalam debu tanah lalu jadilah Adam yang hidup, manusia pertama itu. Hembusan nafas itu adalah Roh-Nya sendiri (Ruwach).

Lalu mengapa Ruwach-Nya diambil daripada Yehoram? Karena tidak lama setelah ia memerintah, ia merasa dirinya kuat, karena merasa apa yang dimilikinya, diperhitungkannya dan dipertimbangkannya saat itu sudah cukup TANPA perlu intervensi Tuhan. Dia bunuh kelima adiknya, berikut ini nama dan arti nama mereka semua: Azarya - Tuhan telah menolong; Yehiel - Tuhan itu hidup; Azariahu - sama dengan Azarya; Mikhael - seseorang yang seperti Tuhan / penjagaan Tuhan; dan Sefaca - Tuhan telah menghakimi. Jadi Yoram meniadakan pertolongan Tuhan yang ganda, meniadakan Tuhan yang hidup dalam hidupnya, keluar dari penjagaan & perlindungan Tuhan serta melupakan bahwa Tuhan adalah Hakim Yang Agung. Ilusi perasaan dengan merasa mampu berjalan tanpa Tuhan inilah yang mematikan Yoram dan menjadikan tragis akhir hidupnya. Sedangkan nama Abram dan Sarai yang diubah Tuhan menjadi Abraham dan Sarah itu karena nama mereka diberi tambahan huruf He ה, Abram dan Sarai yang diberi hembusan nafas-Nya sehingga oleh anugerah-Nya mereka mampu melahirkan Ishak di usia yang sudah uzur.

Dalam sistem alfabet Ibrani, huruf He ה adalah huruf ke-5 dan memiliki nilai 5, sedangkan angka 5 memiliki arti anugerah. Jadi He ה atau hembusan nafas-Nya merupakan anugerah ganda, sesuatu yang luar biasa yang memampukan kita melakukan segala perkara bersama-Nya.

"Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!" - Zakharia 4:6-7

"This [is] the word of the LORD to Zerubbabel: `Not by might nor by power, but by My Spirit,' Says the LORD of hosts. `Who [are] you, O great mountain? Before Zerubbabel [you shall become] a plain! And he shall bring forth the capstone With shouts of "Grace, grace to it!"'" - Zacharia 4:6-7 (NKJV)

Gunung apakah yang sedang kita hadapi saat ini? Gunung masalahkah? Gunung impiankah? Gunung hutang? Gunung sakit penyakit? Atau bahkan semua masalah yang sudah menggunung sekian lama? Ketahuilah bahwa semua gunungnya akan rata, namun bukan karena keperkasaan dan kuat gagahnya kita, melainkan karena Roh dan anugerah ganda-Nya yang menjadikan segala sesuatu adalah mungkin. Kemustahilan diubah menjadi keajaiban.

Minum Kehendak Bapa

"Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi." - Yohanes 8:14

Ayat tersebut jika diteliti lebih jauh akan sangat menarik; kata "dari mana" dari kalimat "dari mana Aku datang" dalam bahasa Yunani disebut POSIS atau POSIV yang artinya minum. Sedangkan kata "ke mana" dari kalimat "ke mana Aku pergi" dalam bahasa Yunani disebut POSOS atau POSOV yang artinya seberapa besar, seberapa jauh, dan seberapa banyak. Jadi yang hendak Tuhan Yesus katakan adalah bahwa Dia tahu apa yang Dia minum sehingga Dia tahu seberapa besar dan seberapa jauh Dia akan jadi dari apa yang diminum-Nya.

"Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." - Yohanes 7:28-29

Dan kita tahu bahwa Dialah yang terbesar, termulia, termahsyur dan seterusnya, karena Dia hanya minum apa yang dikehendaki Bapa BUKAN apa yang dikehendaki-Nya sendiri. Tuhan Yesus bukannya tidak memiliki kehendak-Nya sendiri, Ia punya selera-Nya, pemikiran-Nya, perasaan-Nya, idealisme-Nya dan kesukaan-Nya. Namun selama Ia hidup yang ditampilkan adalah hidup yang sesuai dengan selera Bapa, pemikiran Bapa, perasaan Bapa dan kesukaan Bapa. Apapun yang Bapa kehendaki itulah yang LEGAL bagi-Nya untuk dilakukan dan apapun yang Bapa tidak kehendaki itulah yang ILEGAL bagi-Nya untuk tidak dilakukan. 

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" - Matius 7:21-23

"Knowing the correct password—saying 'Master, Master,' for instance— isn't going to get you anywhere with me. What is required is serious obedience—doing what my Father wills. I can see it now—at the Final Judgment thousands strutting up to me and saying, 'Master, we preached the Message, we bashed the demons, our God-sponsored projects had everyone talking.' And do you know what I am going to say? 'You missed the boat. All you did was use me to make yourselves important. You don't impress me one bit. You're out of here.'" - Matthew 7:21-23 (The Message Version)
  
“Not everyone who calls out to me, ‘Lord! Lord!’ will enter the Kingdom of Heaven. Only those who actually do the will of my Father in heaven will enter. On judgment day many will say to me, ‘Lord! Lord! We prophesied in your name and cast out demons in your name and performed many miracles in your name.’ But I will reply, ‘I never knew you. Get away from me, you who break God’s laws (unauthorized).’" - Matthew 7:21-23 (New Living Translation)

Banyak orang percaya dari Gereja-Nya melakukan apa yang BAIK dan memang terbukti baik; bernubuat demi nama Tuhan dan nubuatannya tepat; mengusir setan demi nama Tuhan dan setannya pun pergi beneran; mengadakan banya mujizat juga demi nama Tuhan dan mujizatnya pun nyata - lumpuh berjalan, buta melihat, tuli mendengar, miskin berkecukupan dan sebagainya. Namun semua yang baik itu belum tentu berkenan di hati Bapa dan kebaikan mudah dimanipulasi dan dimanfaatkan untuk nama baik dan kepentingan pelakunya. Perbuatan baik yang tidak dikenan Bapa itu adalah tindakan ilegal dan bahkan kriminal di mata Tuhan. Kelihatannya mereka melakukan apa yang baik, namun tidak benar karena semua perbuatan itu TIDAK DIOTORISASI (unauthorized) atau TIDAK DIRESTUI oleh Bapa.

Apa yang Anda minum hari ini? Apa yang Anda izinkan untuk masuk ke dalam kehidupan Anda sekarang? Itu menentukan seberapa jauh dan seberapa besar Anda akan dibawa Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Pepatah bijak berkata, "Barangsiapa diurapi Tuhan belum tentu disertai Tuhan; barangsiapa disertai Tuhan belum tentu disayang Tuhan; barangsiapa disayang Tuhan belum tentu Tuhan berkenan kepadanya. Jadi carilah kehendak-Nya, kerjakan perintah-Nya dan kejarlah perkenanan-Nya."

Thursday, February 23, 2012

Mempelai Dalam Penentuan

Menarik tali busur ke barat
Memanah tajam ke timur
Lewati deretan liga maut
Tuk menjemput keadilan

Adakah lenganmu begitu kuat
Menata dunia yang begitu lacur
Tanpa gentar dan takut
Tuk membawa kebenaran

Ke manakah orang bermartabat
Yang namanya demikian masyhur
Bilamanakah dia disambut
Tuk mengisi kehidupan

Pergilah ke ujung bumi dengan berita
Dengan hati nan penuh haru
Lewat jalan bertabur batu
Dengan raga penuh laksana

Beri hatimu di depan tahta
Hingga diubah menjadi baru
Biar pikiran makin bersatu
Dalam Kristus yang membahana

Kabar baik harus merata
Bagai angin yang menderu deru
Hingga mencapai suatu waktu
Syafaat menebus lunas durjana

Harapan kita dalam penentuan
Wahai Generasi Penggenap Janji
Biarlah kita penuh damai selamat
Di Hari Tuhan yang penuh jerat
Biarlah kesulungan kita semakin manis
Saat dunia yang semakin gelap pahit
Biarlah terang kita kian benderang
Ketika Babel Besar semakin sesak gulita

Ya Tuhan Raja
Karpet merah telah tergelar
Datanglah Kerajaan-Mu
Jadilah sempurna Kehendak-Mu
Dipercepat dan takkan tertunda lagi
Sekarang, sekarang, sekarang
Amin, amin, amin

Wednesday, February 22, 2012

Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 5

"Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." - Maleakhi 4:6

Puncak "acara" dari Hari Tuhan adalah pemulihan keluarga dan pertobatan massal, atau yang biasa disebut dengan The Great Revival dan The Great Harvest. Pada akhirnya, semua manusia akan mengenal Pribadi Allah yang sejati, walau tidak semuanya berkenan untuk diselamatkan dari 7 Cawan Murka yang terakhir. Dan generasi terakhir yang bergerak dengan roh Elia lah yang akan mendatangkan Lawatan dan Tuaian besar di seluruh penjuru bumi. Ketika situasi dunia semakin gelap dan tidak menemukan jawaban atas keadaan yang semakin menyesakkan, Tuhan mempersiapkan Gereja-Nya - Elia-Elia akhir zaman - untuk menjadi terang dan harapan yang mengantar kepada kemuliaan-Nya.

Bukankah Yohanes Pembaptis ada untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya yang pertama? Tentulah akan ada yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya yang kedua dan kitalah dengan karunia roh Elia yang dalam keintiman dan ketepatan akan menggenapi segala janji nubuatan yang ada dengan sempurna.

"Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan." - Ibrani 12:38-40

Pemulihan dan pertobatan juga berbicara mengenai pengampunan. Ingatlah hukum bahwa apa yang kita ikat di bumi akan terikat di Sorga, dan apa yang kita lepas di bumi akan terlepas di Sorga. Hubungan yang dipulihkan tidak akan mengabaikan proses pengampunan, yang walaupun kita dirugikan dan disakiti, percayalah bahwa anugerah-Nya cukup. Sama seperti Elia yang memiliki kuasa untuk mengikat dan melepaskan hujan, demikian Gereja juga diberikan kuasa yang sama. Sungguh tidak ada alasan untuk tidak mengampuni.

Kitab Maleakhi adalah kitab terakhir di akhir zaman sebelumnya, sebelum zaman rahasia Kristus. Sedangkan saat ini adalah akhir zaman dari zaman rahasia Kristus. Namun pesan-Nya tetap sama dan akan digenapi. Ketika hujan awal dan hujan akhir bersatu, siapkah kita untuk sesuatu yang belum pernah dan tidak akan pernah terjadi lagi sebelumnya? Puncak dari segala-galanya. Tuhan memberkati.

Tuesday, February 21, 2012

Roh Kudus Dalam Sekilas Perenungan

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." - Yohanes 14:25-26

Apakah Anda seorang yang amat menggemari gadget terbaru saat ini? Dunia komunikasi yang semakin canggih tidak lagi menjadi sederhana, melainkan semakin kompleks. Komunikasi yang dipadukan dengan seni, hiburan dan media dalam satu alat canggih telah diwujudkan dengan berbagai bentuknya seperti iPhone & iPad dari Apple, Blackberry dari RIM, Galaxy Tab dari Samsung dan sebagainya. Begitu pula piranti lunak (software) seperti Windows & MS Office dari Microsoft, Android dari Google dan seterusnya. Pertanyaannya, berapa banyak dari pengguna alat-alat canggih dan piranti-piranti lunak tersebut yang menggunakannya secara maksimal?

Sebagai contoh, pengguna MS Office, berapa persen dari semua penggunanya yang mengetahui secara maksimal semua fitur dan fungsinya? Begitu juga iPhone dan iPad, dari sekian banyak yang menggunakannya, berapa banyak yang hanya menggunakan untuk sekedar telepon, sms, mendengarkan musik, berfoto, menonton video dan yang paling banyak adalah memainkan game. Sedangkan kita ketahui bahwa fungsinya lebih daripada hal-hal tadi. Memang ada banyak buku yang mengupas cukup lengkap untuk mengetahui dan menggunakan iPhone dan iPad dengan lebih maksimal. Kita tinggal mempelajarinya. Namun saya berandai-andai, jika saja almarhum Steve Jobs masih ada dan ia menjadi sahabat saya, maka tentulah iPhone dan iPad yang saya gunakan akan jauh lebih maksimal lagi bahkan daripada yang dikupas di buku-buku itu. Mengapa? Jelas karena beliau adalah pencipta dari iPhone & iPad tersebut, ia memahami seutuhnya untuk apa dan bagaimana benda itu diciptakan.

Hidup kita juga seperti iPhone dan iPad itu, dan Allah Roh Kudus seperti almarhum Steve Jobs itu. Kita bisa hidup lebih baik tanpa Roh Kudus, dengan membaca dan menerapkan buku pengembangan diri, menghadiri berbagai seminar, ikut kegiatan ini dan itu, baik berupa rohani maupun jasmani, konsultasi dengan berbagai ahli dari berbagai bidang, dan seterusnya. Bukankah hal itu yang sedang marak? Seminar cepat kaya, kursus hipnoterapi, yoga dan kundalini. Dan ya, mereka kelihatan lebih sukses, lebih bahagia, lebih menjadi berkat bagi banyak orang. Namun tidak ada satupun yang membawa mereka kepada Allah.

Allah Roh Kudus adalah tokoh sentral dalam kehidupan kita, Beliaulah yang paling memahami diri kita bahkan melebihi pemahaman kita sendiri. Dengan kita bergaul dan mentaati semua petunjuk-Nya, maka hidup kita akan mencapai hal-hal yang bahkan mustahil untuk dipikirkan, namun sangat nyata dan ajaib. Jadi untuk apa kita mencari lagi di luar sana, karena yang terbaik sesungguhnya telah tersedia. Jauh lebih sulit untuk menghubungi para ahli dari Apple untuk mengajarkan kita menggunakan iPhone dan iPad dengan maksimal daripada bergaul dengan Roh Kudus yang sudah ada di dalam kita. Tuhan memberkati.

Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 4

"Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu." - Maleakhi 4:5

"Kata Elia kepada mereka: 'Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput.' Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana." - 1 Raja-Raja 18:40

Nabi Elia dan sejarahnya dalam Alkitab identik dengan perihal kenabian, tindakan profetik dan peperangan rohani. Gereja pada saat ini menjelang puncak Hari Tuhan harus semakin menyadari bahwa peperangan rohani itu sangat nyata adanya. Tingkat realita peperangan rohani tertentu bahkan tidak pernah didengar maupun dibayangkan sebelumnya oleh sebagian umat Kristen di berbagai tempat. Namun kuasa gelap sampai saat ini masih jauh lebih giat, lebih ofensif dan lebih berjaya untuk menguasai berbagai bidang.

Sebagai sebuah contoh kasus, ada sebuah jalan pusat bisnis di salah satu kota di Indonesia, di jalan itu terdapat sekitar 100 toko, rumah makan, kedai, mini market, dan sebagainya. Suatu ketika sekelompok orang yang hendak mengambil alih dan menguasai daerah tersebut, mendatangi satu per satu setiap toko untuk meminta para pemilik usaha menjual kepada kelompok mereka. Dan tentu saja permintaan tersebut ditolak. Kelompok pendatang mengancam bahwa akan membuat daerah tersebut sepi dan para pemilik tempat usaha bangkrut sehingga dengan terpaksa mereka menjual kepada kelompok tersebut dengan harga yang ditentukan oleh kelompok pendatang. Dan hanya dalam tempo 3 bulan, ancaman itu menjadi kenyataan, sepanjang jalan yang terdiri dari ratusan tempat usaha tersebut dikuasai total oleh kelompok pendatang. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu saja kelompok pendatang menggunakan kuasa gaib dan kuasa gelap dengan berbagai media yang dipercayainya akan menimbulkan dampak nyata. Mereka menabur beras, mengucap mantra, dan sebagainya. Kebetulan para pemilik usaha di jalan tersebut mayoritas adalah Kristen dan Katolik yang tidak mengerti sama sekali akan peperangan rohani. Namun ini semua nyata.

Tuhan hendak membangun pasukan-Nya yang bukan sekedar mengetahui keselamatan dan menjalankan tradisi keagamaan. Ia ingin Gereja mengenal pribadi-Nya lebih intim, akrab dengan Firman, mengetahui hukum roh dan kehidupan, cerdik secara rohani, bersyafaat dengan giat dan pandai berstrategi dalam peperangan rohani. Sama seperti Elia secara nyata berhadapan head to head dengan para nabi Baal. Dan ketika para nabi Baal tersebut kalah, mereka semua dibunuh dengan disembelih sehingga supremasi Tuhan dan Gereja dipulihkan dan kembali berkuasa di daerah kita masing-masing.

Tapi berapa banyak orang Kristen yang protes akan perkara ini dengan berkata, "Koq Kristen tapi kayak dukun?!" Ini pertanyaan fatal dan konyol! Sebab yang sesungguh para dukunlah yang meniru, sebab Iblis itu peniru sedangkan Tuhan kita adalah Pencipta. Gereja seharusnya yang original sedangkan mereka para dukun adalah copy-nya. Contoh lain, soal kemenyan misalnya, maka orang awam juga akan berpikir tentang sembahyang kepada orang mati atau pun setan. Padahal ketika Yesus lahir ke dunia, orang Majus mempersembahkan emas, mur dan kemenyan. Allah suka akan harum kemenyan, dan Iblis menirunya.

Sebagian dari Gereja mencoba bermain aman dan suka berdamai dengan setan. Sedangkan Iblis yang nasibnya sudah ditentukan dan terus dikejar deadline, mereka bekerja segiat-giatnya dan seekstrim-ekstrimnya untuk menghancurkan, membinasakan, meruntuhkan dan membangkrutkan semua anak-anak Tuhan. Tapi ketahuilah bahwa peperangan rohani itu sangat nyata. Alam roh lebih nyata daripada alam jasmani. Bahkan berbagai bintang dunia khususnya entertainment juga menggunakan kuasa roh untuk mereka berprestasi dan memperoleh sukses besar dengan jalan menjual jiwa mereka kepada Iblis. Ini belum lagi di bidang lain seperti olahraga, politik, ekonomi, media dan seterusnya. Gereja Kristen dengan para dukun tenung & sihir seharusnya TIDAK ADA bedanya kecuali tuan mereka masing-masing.

Kita boleh tidak suka dengan pemerintah yang korup, dan korupsi di negeri ini sudah seperti kanker. Karena hal ini, ada masyarakat yang pasrah & masa bodo, masyarakat lainnya mencoba berdemo - yang kegiatan demonya dari kondusif hingga anarkis, masyarakat lainnya lagi lebih permisif bahkan ikut bekerja sama korupsi. Tapi sadarkah kita bahwa ini pun termasuk peperangan rohani yang menjadi tanggung jawab seluruh Gereja di Indonesia untuk menjadi jawaban bagi dunia?

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." - Efesus 6:10-13

Monday, February 20, 2012

Berdoa Bagi Gerejamu

"Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri." - Kisah Para Rasul 20:28

Ketika saya sedang berdoa, Allah Bapa menceritakan situasi Gereja-Nya hari-hari ini. Dikatakan-Nya bahwa ada banyak orang yang tadinya anggota gereja-gereja tertentu akhirnya keluar meninggalkan gereja mereka karena perselisihan yang timbul baik dengan pemimpin, sesama anggota maupun pengajaran-pengajaran yang ada dalam gereja tersebut. Dia berkata, "Aku tidak meminta mereka untuk meninggalkan gereja, melainkan mendoakannya." Dia melanjutkan bahwa banyak orang meninggalkan gereja TANPA izin-Nya. Beberapa lagi meninggalkan gereja karena membencinya, atau karena kesalahpahaman, atau karena mereka mendapati pengajaran yang salah dalam gereja mereka. Jika Tuhan mengatakan untuk pergi, maka kita dapat dengan bebas untuk pergi meninggalkannya dan datang ke gereja lain yang ditunjukkan-Nya. Kita harus pergi ataupun tinggal sesuai dengan kehendak-Nya.

"Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan? Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu." - 1 Korintus 6:7-8

 Ada yang pergi meninggalkan gerejanya dan menjadi musuh bagi gereja tersebut. Sebagian lagi akan membandingkan antara gerejanya yang lama dengan yang baru. Dan sebagian lagi akan menyebarkan gosip yang merusak atas gereja yang ditinggalkan mereka. Di manakah kasih dalam Tubuh Kristus? Mengapa tidak bersyafaat bagi gereja Anda? Allah menghendaki hal itu. Jika seseorang berpikir bahwa ia mengetahui dengan lebih baik akan kebenaran, maka orang itu harus menunjukkan lewat kasih dan perbuatannya daripada meninggalkan gereja tersebut begitu saja. Biarlah terang-Nya bersinar supaya yang lain dapat melihat Yesus di dalam diri Anda. Jika Anda langsung begitu saja meninggalkan gereja, maka bagaimana jiwa-jiwa lainnya yang membutuhkan bantuan Anda? Banyak masalah yang berkaitan dengan Gereja dan instansi sejenis dapat diatasi dengan berdoa alih-alih bergosip ria. Berdoa bagi Gereja sebagai saudara dan bagian dari Tubuh Kristus.

"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." - Yohanes 17:20-21

Tuhan, kami rendahkan diri kami di bawah tangan kuasa-Mu yang berdaulat. Ampunilah kesalahan kami dan bersihkan dari semua ketidakbenaran. Kita berdoa, kita perkatakan hal yang sama, tanpa membeda-bedakan, berdiri teguh dalam satu roh, berjuang bersama dalam iman. Bahwa kita tidak dipisahkan karena perbedaan macam-macam pengajaran dan doktrin, namun kita berlajar bersama dalam kebenaran-Nya. Maka kita tidak bersungut-sungut, menjadi tukang mengeluh, maupun berjalan menurut hawa nafsu kita sendiri. Namun kita kaya dalam perbuatan baik, dan selalu siap untuk memberi dan berbagi. Kita berdoa supaya seluruh bagian Tubuh Kristus dipersatukan, maka setiap bagian menyebabkan pertumbuhan dan kemajuan bagi Kerajaan-Nya. Ketika setiap orang menerima sebuah karunia, biarlah Ia mengajar kita semua, memperhatikan kebutuhan satu dengan yang lain. Biarlah kita secara sungguh-sungguh tulus mengasihi satu dengan yang lain dengan hati yang murni, supaya kita tidak kehilangan keselamatan dan hal-hal yang telah kita kerjakan. Amin.

Diane Solver

Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 3

"Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam. Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum." -  Maleakhi 4:3-4

"Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau 'kota TUHAN', 'Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel.'" - Yesaya 60:14

"Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. ... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." - Yosua 1:3-9

Hari Tuhan juga membawa PEMBALIKKAN KEADAAN bagi Gereja dan dunia. Keadaan yang berbalik akan berlangsung dalam tempo yang cukup singkat dan bersifat ekstrim, baik secara individu maupun secara korporat dalam berbagai ukuran. Keadaan yang berbalik ini akan menimbulkan biaya dan korban sangat banyak baik dari pihak Gereja maupun dunia. Dan ketidaksiapan akan keadaan yang berbalik ini yang menimbulkan korban. Itu sebabnya Tuhan menuntut hati yang kuat dan teguh, karena keadaan yang berbalik akan membuat kecut dan tawar hati banyak orang.

Hari Tuhan berlaku satu hari Sorga, yang adalah seribu tahun di bumi. Inilah puncaknya, Kerajaan Seribu Tahun. Jadi dari keadaan yang sekarang menuju zaman yang baru itulah yang dimaksud dengan Pembalikkan Keadaan. Dan kita semua tahu bahwa kelayakan kita untuk ikut memerintah bersama-Nya seperti Yosua memimpin bangsa itu akan terus diuji hingga Masa Tribulasi Besar berakhir. Pada masa transisi ini, kesempatan semakin terbuka namun waktu semakin sempit, barangsiapa bijaksana akan memanfaatkan setiap kesempatan sekecil apapun untuk melakukan dalam ketepatan semua yang dikehendaki-Nya dengan tidak menyisakan satu bagian terkecilpun.

Mereka yang siap akan selalu memperkatakan dan merenungkan Firman setiap saat karena di sanalah letak kekuatan dan jiwa yang takut akan Tuhan akan terus terpelihara dengan baik. Adakah porsi membaca Alkitab yang Anda lakukan terus bertambah? Ketika 5 pasal sehari tidak lagi memuaskan dan Anda terus meningkatkan porsinya 2, 3 bahkan 4 kali lipat daripada sebelumnya, percayalah itu pekerjaan Roh Tuhan untuk makin mempersiapkan Anda sampai kepada puncak penggenapan segala sesuatunya. Begitu juga jam doa serta waktu pribadi Anda berdua dengan-Nya yang semakin bertambah tanpa Anda sadari, itupun juga persiapan dari pada-Nya.

Tidak akan ada janji maupun nubuatan yang disisakan saat Hari Tuhan tiba, semuanya akan digenapi dan dinyatakan. Tuhan tidak akan pernah berhutang, dan dalam kemuliaan-Nya semua akan lunas dibayar-Nya. Jadi, terus kuatkan dan teguhkanlah hatimu, jagalah dengan penuh kewaspadaan, supaya saat Anak Manusia datang, Ia tetap mendapati kehidupan di dalamnya.

Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 2

"Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang." - Maleakhi 4:2

Anda pernah mendengar istilah "Linsanity"? Jika Anda meng-google-nya maka itu adalah istilah untuk Jeremy Lin untuk "kegilaan" yang dia lakukan dengan prestasinya yang begitu cemerlang di bidang olahraga basket Amerika - NBA. Jeremy Lin adalah salah satu teladan dari mereka yang bersinar terang di atas panggung dunia untuk Kristus. Awalnya ia dikecam, dikucilkan, diremehkan bahkan dibayar jauh lebih rendah dari pemain rata-rata pemain basket lainnya. Hal itu karena kebiasaan dan geloranya untuk terus menceritakan tentang Yesus dan Injil, di mana pun, kapan pun dan kepada siapa pun. Lin terus dicadangkan tanpa dapat menikmati seriusnya pertandingan basket yang sesungguhnya. Namun semuanya itu tidak membuatnya jera untuk berbakti bagi Kristus. Dan ketika Tuhan mulai membukakan pintu baginya dan dunia menyaksikan kemuliaan yang dari Allah dalam dirinya, dunia meminta Lin yang telah sukses dan bersinar untuk berhenti berbicara tentang Injil dan memintanya tidak menyebut nama Yesus lagi, Lin hanya merespon, "Bagaimana saya dapat berhenti berbicara tentang Dia, karena di mana saya sekarang berada oleh karena-Nya."

Komunitas Kristen Amerika menyebut Jeremy Lin sebagai Tim Tebow yang baru. Tim Tebow adalah pemain American Football profesional dan paling berpengaruh. Ia bermain untuk Denver Broncos. Usianya masih belum genap 25 tahun, namun melalui dirinya, jutaan orang dibawa kepada Injil Kristus. Ia tetap menjaga kesalehannya, menghindari pesta pora di tengah gemerlap kamera dan lampu sorot panggung dunia. Bahkan tidak ada satu wanita pun yang pernah ditidurinya, hati dan hidupnya dipersembahkan kepada Kristus seutuhnya. Dalam sebuah pesta kehormatan bagi para pemain football yang berprestasi, ketika yang lain membawa pasangan mereka yang cantik, Tim Tebow membawa seorang fans yang paling menderita, dengan pakaian tuxedo mewah, ia menggendong seorang wanita yang menderita gangguan syaraf untuk berpesta. Akibat penderitaan syaraf tersebut, wanita itu tidak dapat mengendalikan tubuhnya yang selalu bergoyang dan mulutnya selalu meneteskan air liur berjumlah banyak. Liur perempuan itu membasahi tuxedo mewahnya, namun hal itu sama sekali tidak mengurangi kecemerlangan Tebow untuk bersinar bagi Kristus.

Baik Jeremy Lin dan Tim Tebow adalah orang-orang yang terbang dengan sayap kebenaran, yang tidak lagi hidup dipengaruhi gravitasi dunia. Baik kegagalan maupun kesuksesan tidak membuat iman mereka berubah setia. Bagi mereka, hidup adalah Kristus sedangkan kesuksesan adalah tambahannya. Merekalah anak lembu yang berjingkrak. Anak lembu yang setiap bagiannya tidak ada yang sia-sia, yang dari ujung kepala hingga ujung kakinya bahkan kotorannya memberikan manfaat besar. Hidup mereka dipersembahkan dan mereka melayani dengan sukacita (berjingkrak). Kristus adalah Sumber sukacita mereka BUKAN beban yang menghalangi kesenangan mereka. 

Hari Tuhan akan semakin membawa pembedaan dan pemisahan antara yang dikenan dengan yang tidak dikenan. Dan perkenanan itu dimulai dari takut akan Tuhan.

Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 1

"Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka." - Maleakhi 4:1

"Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan." - Mazmur 1:5-6

"Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu." - 1 Korintus 3:12-13

Hari Tuhan pasti datang, bahkan saat-saat inilah hari itu telah datang dan terus menuju puncaknya. Pada saat itu akan banyak yang tidak tahan menghadapinya, semua kefasikan dalam bentuk apapun akan terbakar seperti jerami. Jadi untuk dapat bertahan dan menang pada Hari Tuhan janganlah menjadi orang fasik. Ketika kita melihat sesuatu hal dan mulai menilai dengan pengertian sendiri, kita sudah hampir satu langkah menuju fasik. Namun ketika penilaian tersebut kita ucapkan dengan cemoohan dari pengertian sendiri, maka kita telah menjadi fasik. Tengoklah mereka yang tidak mengerti tentang Roh Kudus dan berbagai karunia roh, juga tidak mau mengerti, tapi suka menilai, menghakimi dan mencemooh bahkan tidak ragu untuk memberi cap "sesat" kepada sesuatu yang belum tentu sesat. Itulah fasik.

Fasik juga berarti bagi mereka yang mengetahui Firman, mengerti Firman, bahkan gemar mendengar Firman dan kotbah, namun tidak bersedia melakukan seperti yang Tuhan kehendaki atau lambat melakukannya. Seperti kata pepatah late obedience is disobedience, ketaatan yang dilakukan terlambat sama dengan ketidaktaatan. Kesalahannya akan lebih berat lagi jika setelah ketahuan bersalah namun mencari alasan atas kesalahan tersebut, alih-alih mengakui kesalahan dan bertobat. Namun kita tahu berapa banyak kita juga berbuat demikian, akankah kita bertahan pada Hari Tuhan?

Orang fasik seperti jerami yang kosong tak berisi. Orang benar seperti bulir gandum yang padat berisi. Dari kekosongan semacam itu, tidak mungkin ada sifat memberi, melainkan menuntut ini dan itu dan tidak pernah merasa cukup. Fokus orang fasik adalah dirinya sendiri dan alasan (excuse) mereka adalah egonya. Sedangkan fokus orang benar adalah Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya dan alasan mereka adalah kehendak Bapa yang sempurna. Orang fasik dan orang benar sesungguhnya memiliki sumber yang sama, namun fasik tidak mempercayai Sumber dari segala sumber, sedangkan orang percaya dengan bebas keluar masuk dari Sumber tersebut.

Mereka yang terus berusaha membangun kerajaannya sendiri bahkan di dalam Gereja akan terhilang seperti jerami sedangkan mereka yang membaktikan dirinya membangun Kerajaan Allah di mana pun dan kapan pun maka akan didapati setia. Kefasikan maupun kebenaran ada pada pekerjaan dan perbuatan masing-masing orang, ada yang terlihat jelas, ada yang amat halus terselubung, namun api Tuhanlah yang menyingkapkannya. Jika kita masih menemui orang fasik pada saat ini, itu bukan karena Hari Tuhan belum tiba, namun itu karena Hari Tuhan belum mencapai puncaknya. Sebab Ia akan menghabisi kefasikan hingga ke akar-akarnya. Tidak ada yang terselubung, semuanya akan begitu transparan pada waktunya.

Saturday, February 18, 2012

Ketika Ia Jatuh Cinta Kepada Kita

Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong 
dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; 
juga dengan garampun engkau tidak digosok 
atau dibedungi dengan lampin.

Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu 
sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; 
malahan engkau dibuang ke ladang, 
oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.

Maka Aku lalu dari situ 
dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu 
sambil berlumuran darah 
dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: 
Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! 
Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, 
bahkan sudah sampai pada masa mudamu. 
Maka buah dadamu sudah montok, 
rambutmu sudah tumbuh, 
tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.

Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, 
sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. 
Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. 
Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, 
demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.

Aku membasuh engkau dengan air 
untuk membersihkan darahmu dari padamu 
dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.

Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu 
dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba 
dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.

Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan 
dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.

Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu 
dan anting-anting pada telingamu 
dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu.

Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, 
pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; 
makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak 
dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi Mempelai-Ku.

Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, 
sebab sangat sempurna adanya, 
oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, 
demikianlah firman Tuhan ALLAH.

 "Satu hari kelak semua akan terungkap, cinta ini tak pernah salah memilih, tak pernah salah percaya, tak pernah salah berharap. Suatu hari kelak cinta ini akan bertemu muka dengan muka dengan Tuannya, Raja di atas segala raja."

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.